Mino Raiola dan Gianluigi Donnarumma
Libero.id - Ya, Donnarumma akhir-akhir ini ramai dikabarkan atas kepindahanya dari AC Milan ke PSG. Dan sepertinya kabar itu memang benar terjadi. Donnarumma akan menjalani tes medis pada pekan ini.
Atas hal tersebut, legenda sepakbola Italia, Arrigo Sacchi turut berkomentar atas kepindahan kiper Italia itu.
“Saya tidak bisa menyembunyikan kesedihan saya. Jika dia [Donnarumma] senang di Milan, klub yang membuatnya tumbuh dan menghargainya, maka dia harus bertahan," kata pelatih Arrigo Sacchi dalam wawancaranya dengan Gazzetta dello Sport beberapa hari lalu.
“Dalam hidup, penting untuk menunjukkan rasa terima kasih kepada mereka yang memberi Anda kesempatan penting dan ini adalah kesempatan untuk menunjukkannya. Juga, klub telah menawarinya kontrak baru. Jadi, saya bertanya pada diri sendiri: mengapa dia pergi? Mengapa memaksakan situasi?”
Melihat Donnarumma mengenakan seragam klub baru musim depan depan memang menjadi kekecewaan bagi banyak Rossoneri. Seperti Sacchi, banyak yang akan bertanya-tanya apakah ada loyalitas yang tersisa dalam diri Donnarumma. Tetapi kenyataannya pemain ini akan menjadi bagian dari masa lalu Milan.
Donnarumma telah menjadi starter reguler sejak ia melakukan debutnya ketika berusia 16 tahun. Selama berseragam Milan ia telah membuat lebih dari 250 penampilan sejak itu. Penampilan impresif musim lalu membantu Milan finis kedua di klasemen sekaligus membuat I Rossoneri kembali ke Liga Champions untuk pertama kalinya sejak 2013-14. Anak muda itu juga mendapatkan penghargaan sebagai Kiper Terbaik Serie A musim ini.
Super Gigio memiliki kesempatan untuk menjadi legenda di klub untuk menyaingi pendahulunya seperti Franco Baresi dan Paulo Maldini. Tetapi yang terjadi justru sebaliknya, ia akan meninggalkan klub setelah gagal mencapai kesepakatan perpanjangan kontrak.
PSG siap untuk mengontraknya dan pemain berusia 22 tahun itu diperkirakan akan menjalani tes medis dengan raksasa Ligue 1 saat jeda Euro 2020.
Laporan menunjukkan jika klub Paris itu sudah sepakat dengan Raiola dengan nilai kontrak 12 juta euro per tahun bagi kliennya. Nilai tersebut adalah harga yang tidak Milan sanggupi. Rossoneri telah menawarkan Gigio kenaikan gaji 2 juta euro dari kontrak 6 juta euro per tahun untuk Milan.
Jika dikalkulasikan, kesepakatan baru Donnarumma dengan Milan senilai 8 juta euro per musim. Namun PSG menawarkan nilai yang fantastis. Keuntungan tak hanya datang untuk Donnarumma, jika Raiola berhasil mendatangkan Donnarumma ke PSG ia akan mendapatkan komisi sebesar 20 juta euro.
Kembali pada tahun 2017, saat itu Donnarumma diisukan akan pergi dengan status bebas transfer setelah menolak proposal perpanjangan dari klub. Gaji yang diminta Raiola untuk pemainnya tak disanggupi oleh Milan. Namun akhirnya, Milan memberikan gaji yang kemudian diiyakan oleh sang klien. Milan menuruti permintaan ini karena mereka sadar bahwa Donnarumma adalah pemain yang potensial. Mereka tidak mau jika pemain yang saat itu berusia 19 tahun meninggalkan San Siro dengan gratis.
Pelatih asal Italia itu akhirnya menandatangani kontrak senilai 6 juta per tahun, bahkan Milan juga menandatangani kakak laki-laki Donnaruma yaitu Antonio. Kini Antonio menjadi opsi ketiga penjaga gawang dengan penghasilan 1 juta euro per tahun.
Banyak orang pada saat itu meragukan keputusan Milan yang rela membayar seorang remaja dengan jumlah besar. Sesuatu hal yang kini kembali menghantui Milan. Bedanya kali ini Rossoneri tidak mampu memenuhi tuntutan tinggi Raiola, terutama saat klub harus berhemat karena pandemi.
Sayangnya kesepakatan Raiola dengan PSG tak sebatas masalah uang. Hal ini karena kejelasan status Donnarumma di PSG belum diketahui. Mengingat mantan kiper Real Madrid Kaylor Navas dikabarkan akan tinggal di Paris setelah ia memperpanjang kontraknya pada April. Meski sudah berusia 35 tahun, pemain Kosta Rika itu membuktikan dirinya masih bisa tampil di level tertinggi.
Donnarumma mungkin hanya diturunkan dalam pertandingan liga atau bahkan kembali ke Serie A dengan status pinjaman meskipun media Italia menmberitakan itu menjadi pilihan yang sangat tidak mungkin. Bagaimanapun, dia tidak akan menjadi starter reguler di PSG, setidaknya di awal kepindahannya ke Prancis.
Para fans mungkin akan mempertanyakan logika Donnarumma yang meninggalkan Milan, tim yang terus berkembang dan ia dipandang memiliki kesempatan sebagai pemimpin. Last but not least, banyak penggemar Milan kecewa melihat pemain berusia 22 tahun itu meninggalkan klub yang selalu mereka dukung.
Mantan kapten yang menjadi direktur olahraga, Paolo Maldini sedikit lebih diplomatis daripada Sacchi ketika dia menyampaikan kabar bahwa Donnarumma akan pergi.
“Dia adalah seorang protagonis, seorang pemimpin dan sering menjadi kapten,” katanya.
“Kami harus berterima kasih kepada mereka yang memberi begitu banyak hal untuk Milan dan Gigio telah melakukannya tanpa pernah meremehkan klub. Jalan kita terpisah di sini, dan saya hanya bisa mendoakan yang terbaik untuknya.”
Milan telah menandatangani pengganti untuk pemain Italia itu. Pemain tersebut adalah kiper Lille Mike Maignan. Berita ini dikonfirmasi oleh Lille setelah menyelesaikan musim perebutan gelar yang luar biasa di Ligue 1.
Biaya transfer Mike Maignan hanya 13 juta euro. Upahnya sangat membantu Milan untuk menghemat lebih dari 35 juta euro. Keputusan yang rasional bagi Milan yang lebih memilih mengeluarkan uang untuk pemain baru daripada untuk mempertahankan pemainya.
(diaz alvioriki/mit)
Kisah Jersey ala Cristiano Ronaldo di Barito Putera, Kini Puncaki Klasemen Liga 1
Apakah ini akan bertahan lama atau sementara?Gokil! Marselino Ferdinan Cetak 2 Gol Lawan FC Groningen di Laga Pramusim KMSK Deinze
Sayang, skor akhir tidak memihak Lino dkk. Cek videonya!Mundur atau Dipecat Persib Bandung? Ini Penjelasan Lengkap Luis Milla
Sepakbola dianggap mie instan. Baru 3 laga langsung pisah.Analisis Masa Depan 3 Pemain Timnas U-23 yang Dihukum AFC di Era Shin Tae-yong
Masih dipanggil atau tidak? Ini prediksinya.
Opini