Alvaro Morata, Luis Enrique, Jordi Alba.
Libero.id - Psikolog dan video bantu wasit (VAR) menyelamatkan karier Alvaro Morata di Euro 2020. Sang penyerang mencetak gol saat Spanyol bermain imbang 1-1 dengan Polandia, Minggu (20/6/2021) dini hari WIB.
Gol Morata lahir pada menit 25 ketika Gerard Moreno melepas sepakan dari tepi sisi kiri kotak penalti Polandia. Bola kemudian disontek Alvaro Morata yang berdiri di depan gawang rekannya di klub, Wojciech Szczesny. Asisten wasit sempat mengangkat bendera tanda off side. Tapi, setelah berkonsultasi dengan VAR, gol disahkan.
Meski hasilnya kurang sesuai harapan karena Spanyol sebenarnya bisa mendapatkan 3 poin, kebernasilan Morata mencetak gol layak diapresiasi. Itu menjawab kritik dari keraguan suporter La Furia Roja terhadap pemuda kelahiran Madrid, 22 Oktober, 1992 tersebut.
4 - Álvaro Morata has scored four of Spain's last five goals at European Championship finals; indeed, only Fernando Torres (five) has ever scored more goals in the competition for the nation. Crucial. #EURO2020 pic.twitter.com/MAWNM6DUUf
— OptaJose (@OptaJose) June 19, 2021
Sebelumnya, striker Juventus itu kebanjiran kritik setelah gagal menjebol jala Swedia pada pertandingan pertama. Dia dianggap tidak berguna karena tidak mampu menjawab tantangan mencetak gol, meski La Furia Roja selalu mendominasi lapangan dan menciptakan banyak peluang.
Pada pertandingan tersebut, Morata harus keluar pada menit 66 untuk digantikan Pablo Sarabia. Saat keluar lapangan itulah para penonton di Estadio Olimpico de La Cartuja, Sevilla, mencemooh dirinya.
Kritik dan hujatan publik ternyata sempat membuat Morata stres dan frustrasi. Jebolan Real Madrid tersebut mengaku bertemu psikolog timnas yang ikut mendampingi skuad di Euro 2020, Joaquin Valdes, untuk mengatasi tekanan tersebut.
"Saya berbicara tentang segalanya. Saya tahu dia ada di sana untuk saya dan untuk semua tim saya. Saya baik-baik saja, saya sudah terlalu lama khawatir atas apa yang orang pikirkan tentang saya. Saya tidak bisa dicintai oleh semua orang. Ketika ada kritik, anda hanya perlu menghormatinya dan bekerja, bekerja, bekerja," kata Morata, dilansir Football Italia.
Jadi, masalah kesehatan mental dalam olahraga sedang menjadi topik bahasan yang intensif di seluruh dunia. Selain Morata, masalah yang sama sempat menimpa petenis putri AS keturunan Jepang, Naomi Osaka. Dia keluar dari dua turnamen tenis karena kecemasan.
"Dalam olahraga, orang-orang tidak mengakui pentingnya atau gravitasi kecemasan dan depresi. Itu tidak mendapatkan pengakuan yang layak, bukan hanya dalam sepakbola, melainkan juga dalam semua lapisan masyarakat," beber Morata.
"Itu adalah sesuatu yang tidak memiliki nama, tidak memiliki bentuk, tapi ada di sana. Saya merekomendasikan bahwa orang pergi ke spesialis jika memiliki masalah," tambah mantan pemain Chelsea itu.
Yang jelas, gol ke gawang Polandia merupakan yang ke-20 dari 42 pertandingan bersama La Furia Roja. Gol terakhirnya, atau yang ke-19, lahir pada 25 Maret 2021 di Estadio Nuevo Los Cármenes, Granada, saat Spanyol mengalahkan Yunani 1-0 pada Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Eropa.
⏰ RESULT ⏰
????? Spain and Poland share the points in Seville
⚽️ Morata scores his 20th goal for La Roja
? Lewandowski heads Poland level
? Gerard Moreno hits post with penaltyFair result? ?#EURO2020
— UEFA EURO 2020 (@EURO2020) June 19, 2021
(andri ananto/anda)
Persiapan Kualifikasi Piala Dunia 2026, Shin Tae-yong Minta Dukungan dan Doa Masyarakat Indonesia
Semangat pokoknya coach Shin!Pimpin Daftar Top Skor Sementara Liga 1 Musim Ini, Carlos Fortes Tak Ingin Jumawa
Musim lalu sempat menurun, tapi musim ini jadi gacor...Hasil Drawing Kualifikasi Piala Dunia 2026, Indonesia Bertemu Brunei Darussalam
Semoga bisa lolos ke Piala Dunia 2026, Amin...Merupakan Rival Berat, Maciej Gajos Beri Tanggapan Soal Persija dan Persib
Bahkan pemain asing sampai tahu soal rivalitas ini...Alami Cedera Parah, Marko Simic Terpaksa Absen Membela Persija Selama 6 Pekan
Krisis penyerang dialami Persija saat ini...
Opini