Rafael van der Vaart
Libero.id - Masih ingat dengan Rafael van der Vaart? Mantan pemain timnas Belanda yang pernah lalu lalang di sejumlah sepakbola Eropa itu tak lupa mengomentari Euro 2020. Sebagai mantan pemain Real Madrid, VDV ternyata lebih senang mengomentari penampilan Spanyol.
VDV memulai karier di Eredivisie bersama Ajax Amsterdam lalu pindah ke La Liga bersama Madrid. Kemudian, merasakan puncak performa ketika memperkuat Tottenham Hotspur di Liga Premier.
Selain bermain di Spanyol dan Inggris, VDV juga memiliki catatan karier di Bundesliga bersama Hamburg SV. Sempat kembali ke La Liga dengan Real Betis, VDV akhirnya pensiun pada 2018 dengan jersey Esjberg di kompetisi Denmark karena cedera yang tak kunjung sembuh di usia 35 tahun.
Meski sudah gantung sepatu, hidup VDV tak bisa lepas dari sepakbola. Ketika Euro 2020 digelar, dia muncul kembali ke publik. Bukan sebagai pemain atau pelatih, melainkan penyiar dan komentator pertandingan untuk salah satu stasiun televisi Belanda.
Dalam kapasitas itu, VDV tidak berkomentar soal peluang negaranya yang memang tampil impresif. Dia mengaku lebih tertarik membahas sepak terjang La Furia Roja, yang kurang meyakinkan dengan hasil imbang melawan Swedia dan Polandia.
Pemilik 109 caps bersama Belanda itu menjelaskan bahwa para pemain Spanyol bermain tanpa tujuan yang jelas. Anak asuh Luis Enrique itu dinilainya hanya mampu mengedarkan bola di sepertiga lapangan. Tak ada daya gedor yang berarti di lini depan. Spanyol tak punya pemain yang menawarkan percikan dan kreativitas,
"Yang Spanyol lakukan adalah mengoper bola dari satu sisi ke sisi lain. Mereka bahkan tidak memiliki pemain yang tahu bagaimana memberikan umpan terakhir (assist)," ucap VDV kepada NOS.
Dengan hasil dua imbang yang didapat, dan dengan satu laga sisa lagi, kemungkinan besar Spanyol tak akan finish sebagai juara grup. Mentok dan beruntung Spanyol lolos babak berikutnya lewat jalur peringkat ketiga terbaik. Dan, memang Spanyol yang tergabung dalam grup E bersama Swedia, Polandia, dan Slovakia, saat ini tertahan di posisi ketiga.
Berdasarkan hal tersebut, kemungkinan untuk Spanyol dan Belanda bertemu di babak berikutnya sangat besar. Pasalnya, di Grup C, De Oranje berada di puncak klasemen. Jika bertemu, itu akan menjadi pertemuan yang menarik karena Spanyol mengalahkan Belanda di final Piala Dunia 2010. Tapi, di Piala Dunia 2015, Belanda gantian menghajar Spanyol.
↪️⚽️ Centros laterales y definiciones de todos los colores en el entrenamiento de la @SeFutbol en Las Rozas.#SomosEspaña #EURO2020 pic.twitter.com/PM0VOfj2VX
— Selección Española de Fútbol (@SeFutbol) June 22, 2021
(mochamad rahmatul haq/anda)
Kenalkan Kenzo Riedewald, Pemain Berdarah Suriname-Indonesia yang Siap Bela Timnas U-17
Bima Sakti berencana memasukan namanya ke timnas U-17.Profil Ellie Carpenter, Pemain yang Mampu Saingi Lemparan ke Dalam Pratama Arhan
Dia adalah pemain Timnas Wanita Australia...Profil Julian Schwarzer, Penjaga Gawang Filipina yang Kini Bermain Bersama Arema FC
Pernah bermain di Inggris bersama Fulham...Profil Amara Diouf, Pemain Muda Senegal yang Dianggap Sebagai The Next Sadio Mane
Pada Piala Dunia U-17 2023 Amara Diouf bisa jadi ancaman berbahaya...
Opini