Xherdan Shaqiri
Libero.id - Keberhasilan Turki melaju ke babak 16 besar Euro 2020 sebagai salah satu peringkat 3 terbaik memunculkan nama Xherdan Shaqiri. Mencetak dua gol penting menggunakan kaki terlemah, pemain Liverpool itu menunjukkan kariernya belum habis.
Shaqiri sebenarnya lebih mirip atlet rugby karena tubuh gempalnya, dibanding pemain sepakbola. Dia seorang anak muda yang lincah dari FC Basel. Tapi, Shaqiri terlihat menonjol selama direkrut Bayern Muenchen, yang dikenal sebagai "laboratorium ilmiah" sepakbola karena mereka kerap mempromosikan pemain bintang.
Saat Grup A berakhir, yang menarik selanjutnya adalah pertemuan Italia dengan Wales yang sama-sama mengejar kemenangan serta drama antara Swiss dan Turki. Keduanya memang perlu menang. Terlepas dari semua prediksi yang ada, Turki tidak boleh bermain lebih buruk dari dua pertandingan sebelumnya.
Mereka tidak bisa hidup tanpa Shaqiri saat Swiss mengamankan kemenangan penting 3-1 atas Turki. Pemain berusia 29 tahun itu telah berjuang dengan cedera dan kurangnya mendapat menit bermain selama di Liverpool. Tapi, Shaqiri tetap menjadi pemain yang mempesona pada zamannya.
Shaqiri hanya tampil lima kali sebagai starter di Liga Premier 2020/2021 dan satu-satunya golnya di semua kompetisi adalah saat melawan Lincoln City di Piala Liga. Tapi, dia tetap menjadi bagian integral dari Swiss dan telah mencetak gol di tiga final internasional besar terakhir mereka.
Pada malam yang intensif di Baku, Azerbaijan, mereka yang hadir sebagian besar mendukung Turki. Shaqiri tidak gentar. Dia memberikan penampilan yang mengesankan tepat ketika negaranya sangat membutuhkan bantuan.
Pertandingan dimulai dengan tempo yang luar biasa, dengan Turki sebenarnya terlihat cukup berbahaya dalam serangan. Keadaan yang aneh dan tidak biasa ini berlangsung tepat enam menit sebelum Haris Seferovic membuat Swiss memimpin 1-0.
Bahkan, pada babak awal, Shaqiri mulai mendikte permainan dan para pemain bertahan Turki terlihat gugup setiap kali dia menguasai bola. Pemain Turki benar-benar dibuat terkejut ketika Steven Zuber membuat tembakan Serferovic yang diblok dan dengan tenang dan bola mengarah ke Shaqiri.
Shaqiri kemudian memanfaatkan bola liar dengan mengirim tendangan melengkung dengan kaki kanannya ke sudut atas gawang Ugurcan Cakir bak tendangan indah dalam salah satu adegan di film "Bend it like Beckham". Penyelesaian Shaqiri dengan tepat menggambarkan perbedaan kedua tim.
Turki bukannya tanpa bakat, tapi permainan mereka selama Euro 2020 sangat naif. Swiss yang lebih pragmatis diangkat oleh talenta lincah seperti Shaqiri.
Sebagian besar pujian harus ditujukan pada Pelatih Swiss, Vladimir Petkovic. Keputusannya untuk mengizinkan Shaqiri memainkan peran bebas karena memungkinkan pergerakannya akan merusak fokus pertahanan Turki dan memanfaatkan ruang sekecil apapun yang dia temukan.
Shaqiri mendapatkan kesempatan keduanya mencetak gol. Tapi, dia gagal melakukan quickfire kedua karena penyelamatan bagus oleh Cakir. Tapi, sepertinya hanya masalah waktu sebelum Swiss bisa menambah jumlah gol mereka.
Turki gagal memanfaatkan peluang setelah turun minum saat Irfan Kahveci melakukan tendangan jarak jauh yang memungkinkan menjadi gol pertama mereka di seluruh turnamen.
Kemudian, Zubar yang impresif memainkan bola satu-dua dengan Granit Xhaka dan memasukkan bola melintasi gawang ke arah penyerang yang sedang melaju. Tanpa menghentikan langkahnya, Shaqiri menembak dengan tepat dan pertama kali ke gawang bagian atas.
Xherdan Shaqiri is now Switzerland's top scorer at major tournaments with seven goals ?#SUI #EURO2020 pic.twitter.com/6T9vnQKE8H
— Goal (@goal) June 20, 2021
Setelah pertandingan, dia mengatakan kepada wartawan: "Yang pertama (golnya sangat bagus), dengan kaki kanan saya yang lebih lemah. Tentu saja saya sangat senang dengan mereka berdua. Saya senang dengan penampilannya dan sangat senang bisa membantu tim," ujar Shaqiri.
Kini, Shaqiri harus bersabar menanti lawan di pertandingan selanjutnya. Kemungkinan besar Swiss akan menghadapi lawan yang sangat tangguh dari juara-juara grup.
(diaz alvioriki/anda)
Profil Frank Wormuth, Pria Jerman yang Akan Bantu Bima Sakti di Piala Dunia U-17 2023
Semoga berhasil menjalankan tugas.Lawan Pemuncak Klasemen, Persik Kediri Malah Kehilangan 3 Pemain Andalan
Pertandingan yang diramal akan menarik.Bertandang ke Markas Sendiri, Begini Persiapan Bali United Hadapi Arema FC
Pertandingan yang cukup unik bagi Bali United.Beda dengan Piala Dunia Pria, FIFA Sebut Piala Dunia Wanita Justru Rugi
Piala Dunia Wanita 2023 akan kick-off dalam hitungan hari.Unik! 5 Pemain Timnas Indonesia Bakal Dilatih Park Hang-seo Jika Gabung Persib Bandung
Semuanya baru sebatas rumor. Bisa benar, bisa salah.
Opini