Libero.id - Karier Zinedine Zidane sebagai pemain terbilang moncer dan itu juga yang dibawanya saat menjadi pelatih. Dengan jersey klub-klub top Eropa Zidane jago bermain di atas lapangan, dengan jas necis Zidane juga jago saat memberi instruksi dari pinggir lapangan.
Ada begitu banyak momen yang bisa kita rujukan untuk membuktikan sejauh mana kebenaran kalimat di atas. Karena begitu banyaknya itu, kita mungkin agak kesulitan memilih salah satu saja. Tapi tak usah khawatir dan repot-repot, kami telah menyediakannya untuk Anda nikmati, sambil bernolastalgia.
Penalti Panenka Ala Zidane
Usia seakan-akan tak berpengaruh pada Zidane, pada awal 30-an bintang Real Madrid itu masih tetap bermain bahkan di level Piala Dunia. Bersama Prancis, Zidane mungkin hanya sedikit dari pesepakbola modern yang menjalani 3 edisi Piala Dunia berbeda.
1998, saat usianya masih Zidane 26 tahun dan sukses menghantarkan Les Blues juara, 2 tahun berselang hal yang sama ia lakukan di ajang Euro 2000. Namun pada Piala Dunia 2002 yang digelar di dua tempat, Jepang dan Korea Selatan, Zidane dan Prancis tak mampu bicara banyak. Mereka tersingkir dini.
Tiba waktunya untuk bangkit kembali, Piala Dunia 2006 jadi kesempatan terakhir bagi Zidane, dan pada tahun yang sama pemain dengan kepala plontos itu mengumumkan akan pensiun. Jadi sudah pasti ia akan berjuang sebaik mungkin.
Pendek kata. Prancis berhasil sampai ke babak final dan Italia yang tangguh telah menunggu. Laga itu berjalan panas, mula-mula Prancis diuntungkan dengan mendapat penalti di menit ke-7. Buffon sepanjang turnamen baru satu kali kebobolan, harus berhadapan dengan 'Singa Tua', Zidane dengan sorot matanya yang penuh keyakinan maju untuk titik dua belas pas.
Zidane mempercundangi Buffon. Sebuah gol dengan gaya panenka ; Zidane mencongkel bola dan menaruhnya tepat di atas kepala Buffon yang terkecoh.
Namun, bukan sembarang Panenka yang Zidane cetak, gol itu tanpa menyentuh net secara fisik.
How did Zidane have the balls to do this in a world cup final against Prime Buffon...
— ِ (@Tay7i) June 13, 2021
pic.twitter.com/G0p1Dcv8eJ https://t.co/VglXcdSJ8d
Tandukan Zidane Pada Materazzi
Gol itu membuka harapan, meski pada menit ke-19 dibalas oleh Marco Materazzi. 2x45 menit dan skor masih sama. Laga terus bergulir hingga tambahan waktu.
Jual beli serangan tak bisa dielakkan dan laga yang memanas sudah pasti membuat emosi sulit dikontrol. Dan sialnya hal itu menghampiri kepala Zidane, pada menit ke-110, ia diprovokasi oleh Marco Materazzi, bek Italia itu mencemooh Ibu dan saudara perempuannya.
Tentu saja letupan amarah Zidane tak dapat lagi dibendung, bukan dengan tangan atau kaki, Zidane memilih kepalanya untuk menanduk dada Materazzi, sebuah pelajaran yang juga akhirnya dibayar mahal oleh Zidane.
Ia kena kartu merah dan Prancis kalah dalam adu penalti, tamat dengan skor 3-5. Lalu Zidane mengakhiri kariernya dengan dua catatan yang tumpang tindih ; pertama, gol panenka yang indah. Kedua, tandukan brutal ke Materazzi.
Tapi Zidane tetap dielu-elukan, sikapnya itu dinilai pantas, sebab pada gelaran Piala Dunia 2006, Prancis adalah akumulasi olok-olokan dan rasisme dan Zidane melawan dengan caranya sendiri.
(gigih imanadi darma/gie)
Profil Frank Wormuth, Pria Jerman yang Akan Bantu Bima Sakti di Piala Dunia U-17 2023
Semoga berhasil menjalankan tugas.Lawan Pemuncak Klasemen, Persik Kediri Malah Kehilangan 3 Pemain Andalan
Pertandingan yang diramal akan menarik.Bertandang ke Markas Sendiri, Begini Persiapan Bali United Hadapi Arema FC
Pertandingan yang cukup unik bagi Bali United.Beda dengan Piala Dunia Pria, FIFA Sebut Piala Dunia Wanita Justru Rugi
Piala Dunia Wanita 2023 akan kick-off dalam hitungan hari.Unik! 5 Pemain Timnas Indonesia Bakal Dilatih Park Hang-seo Jika Gabung Persib Bandung
Semuanya baru sebatas rumor. Bisa benar, bisa salah.
Opini