Michael Gregoritsch
Libero.id - Keberhasilan lolos ke babak 16 besar untuk pertama kalinya dalam sejarah benar-benar membuat Austria bangga. Mereka sesumbar bisa mengalahkan Italia di Wembley, London, Minggu (27/6/2021) dini hari WIB.
Austria lolos ke babak 16 besar menemani Belanda yang tak terkalahkan di Grup C. Keberhasilan mereka dicapai dengan cara dramatis setelah mengalahkan Ukraina . Kemenangan yang mengejutkan karena Ukraina sebenarnya lebih diunggulkan dari Austria.
"Tidak ada panggung sepakbola yang lebih besar dari Wembley," ucap kiper Austria, Daniel Bachmann, di situs resmi UEFA. Bachmann cukup mengenal Wembley karena saat ini bermain untuk Watford, yang jaraknya hanya 15 km dari stadion bersejarah tersebut.
"Apakah ada yang lebih baik daripada bermain di Wembley melawan Italia? Ini adalah pertandingan yang anda tonton di televisi dan kemudian anda bisa memainkannya sendiri. Saya rasa anda tidak bisa menggambarkan perasaan itu," kata pemain tengah Austria, Florian Grillitsch.
Sementara bagi Franco Foda selaku pelatih kepala Austria, penampilan bersejarah timnya lebih dari sekadar memenuhi harapan. Kami ingin bermain untuk para penggemar. Mereka melakukan perjalanan jauh ke Bucharest dan karena itu kami senang memberi mereka hadiah," ucap Foda.
Ini sudah 48 tahun sejak Austria terakhir kali menghiasi lapangan keramat stadion nasional Inggris. Tapi, itu adalah kunjungan yang terlupakan karena Three Lions saat itu berhasil menang 7-0 dalam pertandingan persahabatan.
Memang, satu-satunya kemenangan Das Team di stadion ikonik itu terjadi pada laga persahabatan melawan tim legenda Inggris, Sir Alf Ramsey, dengan skor akhir 3-2. Setelah laga itu, tiga pertandingan terakhir mereka di tanah Inggris semuanya berakhir dengan kekalahan, 0-1 dari tim Gareth Southgate dalam pertandingan persahabatan di Middlesbrough awal bulan ini.
Kini, mereka bersiap untuk pertandingan sistem gugur pertama mereka sejak 1954. Tugas yang harus dihadapi tidak bisa dibilang ringan. Italia dibawah asuhan Roberto Mancini, tak terkalahkan dalam 30 pertandingan dan lolos ke fase gugur dengan poin maksimum dengan tujuh gol tak tanpa balas.
"Italia tidak pernah kalah (di fase grup). Tapi, pada titik tertentu, mereka akan kalah lagi. Kami akan melakukan segala yang kami bisa untuk menang di London. Ini akan sulit. Tapi, tim kami sangat bersemangat dan siap," tambah Foda.
Sejarah tidak memihak Austria. Meski memenangkan 12 dari 36 pertandingan antara kedua negara, mereka belum pernah mengalahkan Glis Azzurri selama 51 tahun. Mereka kalah 10 kali dan seri tiga kali.
Pertemuan terakhir mereka adalah pada pertandingan persahabatan 2008 yang berakhir dengan hasil imbang 2-2. "Kita semua melihat bagaimana Italia melakukannya di babak penyisihan grup. Tapi, itu akan luar biasa di Wembley," kata kapten Austria, David Alaba.
"Kami di sini untuk bermimpi. Saya percaya bahwa dalam sepakbola segala sesuatu mungkin terjadi," tambah bek yang pernah merasakan kejayaan di Wembley pada 2013 ketika Bayern Muenchen mengalahkan Borussia Dortmund 2-1 di final Liga Champions.
?? David Alaba = Austria's most talented player of all-time?
? Happy birthday, @David_Alaba! ?#HBD | @oefb1904 | #EURO2020 pic.twitter.com/GSFBLPx8WS
— UEFA EURO 2020 (@EURO2020) June 24, 2021
(diaz alvioriki/anda)
Persiapan Kualifikasi Piala Dunia 2026, Shin Tae-yong Minta Dukungan dan Doa Masyarakat Indonesia
Semangat pokoknya coach Shin!Pimpin Daftar Top Skor Sementara Liga 1 Musim Ini, Carlos Fortes Tak Ingin Jumawa
Musim lalu sempat menurun, tapi musim ini jadi gacor...Hasil Drawing Kualifikasi Piala Dunia 2026, Indonesia Bertemu Brunei Darussalam
Semoga bisa lolos ke Piala Dunia 2026, Amin...Merupakan Rival Berat, Maciej Gajos Beri Tanggapan Soal Persija dan Persib
Bahkan pemain asing sampai tahu soal rivalitas ini...Alami Cedera Parah, Marko Simic Terpaksa Absen Membela Persija Selama 6 Pekan
Krisis penyerang dialami Persija saat ini...
Opini