Kenalkan, Kristian Shevchenko! Anak Pelatih Ukraina, Calon Bintang Chelsea

"Kelahirannya ditandai selebrasi ikonik "rock the baby" saat Chelsea mengalahkan Watford 4-0 pada 2006/2007."

Feature | 25 June 2021, 02:09
Kenalkan, Kristian Shevchenko! Anak Pelatih Ukraina, Calon Bintang Chelsea

Libero.id - Pepatah yang menyatakan "buah jatuh tak jauh dari pohonnya" benar-benar tepat untuk mengambarkan kiprah Kristian Shevchenko. Dari nama belakangnya sudah terungkap identitas bocah berusia 15 tahun itu yang sebenarnya. Dia adalah anak kedua Andriy Schevchenko.

Bagi penggemar Chelsea, pasti akan ingat kejadian pada November 2006. Saat itu, The Blues menggelar pertandingan melawan Watford. Skornya 4-0 dan Shevchenko mencetak gol keduanya di Stamford Bridge setelah kepindahan senilai 30 juta euro dari AC Milan.

Setelah gol dicetak, Schevchenko ditemani Frank Lampard, Ashley Cole, dan Didier Drogba melakukan selebrasi ikonik, yang dikenal sebagai "rock the baby". Itu adalah perayaan kelahiran Kristian, satu hari sebelumnya.

Dan, tahun lalu, Shevchenko mengonfirmasi bahwa putranya itu bermain untuk tim junior The Blues. "Putra kedua saya berlatih di Akademi Chelsea. Ini adalah sekolah yang sangat bagus, yang membesarkan lebih dari selusin pemain dengan level yang sangat baik," ujar Shevchenko, dilansir The Sun.

Lahir di London dari ayah Ukraina dan ibu Amerika Serikat-Polandia, Kristen Pazik, Kristian memiliki keistimewaan yang tidak didapatkan Shevchenko. Dia memiliki hak untuk membela Inggris, AS, Polandia, dan Ukraina.

Tapi, dengan ayah yang menjadi legenda di Ukraina dan sekarang melatih timnas, pilihan Kristian sepertinya sudah jelas. "Saya ingin menghadapi pilihan seperti itu. Saya akan senang. Jika ada pilihan seperti itu, maka kami akan bicara," ujar Shevchenko tentang di timnas mana Kristian bermain saat dewasa nanti.

Sepanjang karier profesional, Shevchenko mencetak 48 gol dalam 111 pertandingan untuk Ukraina pada 1995-2012. Itu membuat dirinya menjadi pencetak gol terbanyak sepanjang masa.

Shevchenko juga memiliki karier cemerlang bersama Dynamo Kiev dan Milan. Tapi, dia mengalami kesulitan beradaptasi dengan kehidupan di Liga Premier setelah meninggalkan San Siro ke Chelsea. Selama berseragam biru, Shevchenko hanya mampu mencetak 23 gol dalam dua musim.

Ditanya apakah pindah ke London Barat adalah sebuah kesalahan, Shevchenko punya jawabannya. "Tidak mungkin. Saya bahkan tidak akan membahas itu. Saya tidak membahas masa lalu. Semuanya seperti yang seharusnya terjadi. Jadi, itu memang harus terjadi," ungkap Shevchenko.

"Saya telah tinggal di London selama 13 tahun terakhir. Keluarga saya ada di sana. Saya nyaman di sana, ditambah saya ingin anak-anak saya bersekolah di sana," ucap Shevchenko.


Mengemban tugas mulia di Euro 2020

Shevchenko menjadi pelatih Ukraina sejak 2016. Pada 2018, dia gagal membawa negaranya ke Piala Dunia di Rusia. Tapi, Shevchenko pada akhirnya sanggup mengantarkan Ukraina ke Euro 2020. Bahkan, dengan sedikit keberuntungan mereka akan tampil di babak 16 besar melawan Swedia.

Selama babak grup, Ukraina hanya meraih satu kemenangan atas Macedonia Utara dengan skor 2-1. Dua laga lain berakhir dengan kekalahan 2-3 dari Belanda dan 0-1 dari Austria. Mereka mengakhiri fase grup dengan 3 poin dan duduk di peringkat 3. 

Ukraina beruntung karena bisa lolos ke babak 16 besar sebagai salah satu tim peringkat 3 terbaik dengan penghitungan selisih gol. Ukraina punya -1, Finlandia (-2), dan Slovakia (-5) dalam posisi sama-sama mendapat 3 poin. Sementara Portugal, Swiss, dan Republik Ceko lolos dengan sama-sama mengumpulkan 4 poin. 

(diaz alvioriki/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0% Suka
  • 0% Lucu
  • 0% Sedih
  • 0% Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network