Franco Baresi dan Javier Zanetti
Libero.id - Perjalanan karier seorang pesepakbola tidak selamanya manis seperti yang mereka harapkan. Alih-alih berharap dapat bermain di klub papan atas dunia sepakbola, sebagian dari mereka justru terdegradasi ke kasta klub kelas bawah, hingga harus mmebuat mereka kembali memulai karier dari nol.
Pemain asal Wales, Hal Robson-Kanu, telah mengungkapkan bahwa ambisinya untuk menjadi pesepakbola profesional pernah dibuat kandas oleh sebuah tim. Dia menceritakannya dalam wawancara di sebuah PodCast harian olahraga.
Banyak hal yang membuat karier pesepakbola menjadi terkendala, salah satunya adalah cedera. Cedera yang sering kali terjadi adalah kerusakan ligamen pada kaki para pesepakbola. Kerusakan ligamen adalah mimpi buruk bagi siapapun yang pernah mengalaminya, sebab persentase mereka tetap dapat berlaga atau pensiun hanya 50 persen.
Robson-Kanu adalah satu dari sekian nama yang memiliki nasih cukup malang, karena menderita dua cedera ligamen selama tahap awal perkembangannya karienya menuju level profesional, dan peluangnya untuk mencapai level teratas sirna begitu saja sejak ahli bedah melaporkan kondisinya.
Seperti banyak profesional papan atas, termasuk Lionel Messi, masalah terbesarnya dahulu adalah tinggi badannya. Bahkan karena hal tersebut La Pulga harus merasakan pahitnya beberapa pihak mencoret nama pemain berusia 32 tahun tersebut.
"Saya tidak dapat diterima sebagai pesepakbola pada usia 14 dan 15 karena saya terlalu kecil," kata Robson-Kanu kepada High Performance Podcast.
“Secara fisik, saya tidak akan diperhitungkan untuk dapat bermain di level profesional. Saya kemudian tersisih pada usia 17, 18 tahun setelah dua cedera ligamen lutut, di mana ahli bedah memberi tahu ayah saya bahwa saya tidak akan pernah bermain di level yang saya inginkan. pikir saya akan melakukannya karena kelemahan fisik yang diberikan oleh cedera itu kepada saya."
Dia kemudian berhasil mengatasi tantangan fisik yang dibawanya sejak masa muda, hingga ahirnya dapat bermain di level tertinggi. Akhirnya dia mampu mencetak salah satu gol paling terkenal dalam sejarah Wales, gol tersebut adalah sebuah kebanggaan pribadi yang luar biasa.
“Mampu melewati itu dan masih bermain di puncak permainan, di liga teratas, di kompetisi teratas di dunia bagi saya adalah kesuksesan besar dan sesuatu yang sangat saya banggakan."
"Seperti yang saya katakan, saya sangat sadar sejak awal bahwa ini adalah perjalanan saya dan saya mengalaminya. Dan saya terbuka untuk melanjutkan perjalanan."
Berkaja dari kisah Robson-Kanu tersebut, berikut ini adalah sembilan nama lain pemain yang juga pernah bernasib sama seperti Kanu. Mereka pernah tidak diperhitungkan sebelum kemudian menjadi bintang. Berikut daftarnya:
1. Antoine Griezmann
Antoine Griezmann adalah bintang dalam skuad pemenang Piala Dunia Prancis dan telah menikmati karier gemilang di level klub, tetapi ia awalnya berjuang untuk mendapatkan kontrak profesional di masa mudanya karena kekhawatiran atas tubuhnya yang sangat kurus.
2. Mario Balotelli
Barcelona memberi Mario Balotelli percobaan pada saat dirinya masih remaja pada tahun 2006. Namun masalah kecil seperti kekhawatiran atas sikapnya yang masih kekanak-kanakan mencegah raksasa Catalan menawarkan kesepakatan.
3. Roy Keane
Bagaimana juga kisah Roy Keane adalah simbol pengebirian paling tragis dalam sepak bola Irlandia. Roy Keane yang berusia 15 tahun ditolak oleh Brighton & Hove Albion hanya satu hari sebelum laga perdananya, dan itu semua hanya karena kekhawatiran akan tinggi badannya.
4. Javier Zanetti
Sebagai seorang anak muda, akademi muda Independiente mengatakan kepada Javier Zanetti bahwa dia tidak memiliki kondisi fisik yang cukup untuk sukses dalam sepakbola. 868 penampilannya untuk Inter Milan yang sangat luar biasa hingga detik ini tentu akan mengatakan sebaliknya.
5. Franco Baresi
Dianggap sebagai salah satu bek terhebat sepanjang masa, Franco Baresi faktanya pernah ditolak Inter Milan saat berusia 14 tahun karena kekhawatiran tentang ukuran tubuhnya. Namun pada kenyatannya dia telah bergabung dengan AC Milan dan telah mencatatkan namanya ke dalam sejarah klub selama 20 tahun bertugas di San Siro di mana ia membuat 719 penampilan.
6. Jamie Vardy
Perjalanan Jamie Vardy ke puncak kariernya ternyata dipenuhi kisah sedih dalam proses mencapainya. Striker andalan Leicester City tersebut pernah mengungkapkan fakta mencengangkan kepada Sheffield Wednesday bahwa saat dia berusia 15 tahun dia pernah ditolak menjadi pemain sepakbola karena ukuran tubuhnya.
7. Riyad Mahrez
Riyad Mahrez adalah salah satu pemain terkecil dalam permainan sepakbola, tetapi fisiknya memberinya tingkat kelincahan yang hampir tidak dapat dimainkan oleh siapapun. Namun, salah satu asetnya yang paling berharga adalah kelincahannya.
8. Marco Reus
Borussia Dortmund adalah klub kampung halaman Marco Reus tetapi mereka akhirnya mengontraknya kembali dengan harga 17,1 juta euro (R. 293 miliar) dari Borussia Monchengladbach setelah melepaskannya pada masa yunior karena ukuran tubuhnya.
9. Andrew Robertson
Andrew Robertson menjadi korban penolakan terhadap dirinya untuk menjadi pemain bola hanya karena memiliki tubuh terlalu kecil dan harus menerima pahitnya tidak diakui oleh Celtic pada usia 15 tahun.
(muhammad alkautsar/mit)
Profil Frank Wormuth, Pria Jerman yang Akan Bantu Bima Sakti di Piala Dunia U-17 2023
Semoga berhasil menjalankan tugas.Lawan Pemuncak Klasemen, Persik Kediri Malah Kehilangan 3 Pemain Andalan
Pertandingan yang diramal akan menarik.Bertandang ke Markas Sendiri, Begini Persiapan Bali United Hadapi Arema FC
Pertandingan yang cukup unik bagi Bali United.Beda dengan Piala Dunia Pria, FIFA Sebut Piala Dunia Wanita Justru Rugi
Piala Dunia Wanita 2023 akan kick-off dalam hitungan hari.Unik! 5 Pemain Timnas Indonesia Bakal Dilatih Park Hang-seo Jika Gabung Persib Bandung
Semuanya baru sebatas rumor. Bisa benar, bisa salah.
Opini