Libero.id -
Kekalahan bisa melahirkan rasa sakit, dendam, dan rasa tak percaya diri, untuk memastikan kalimat barusan, Anda bisa tanyakan pada seorang Gareth Bale. Andalan timnas Wales yang kesebelasannya baru saja dikalahkan oleh Denmark dalam babak 16 besar Euro 2020.
Tak tanggung-tanggung, rasa sakit Bale sangat berlipat dan itu tak bisa ditutupi.
Ketika ditanya oleh reporter BBC seusai pertandingan tentang rencananya setelah Wales tersingkir dan apakah itu akan jadi laga terakhirnya.
Mendengar pertanyaan tersebut, raut muka pemain berusia 31 tahun itu tampak berubah menunjukkan ketidaknyamanan dan bukan malah jawaban yang keluar, tapi Bale langsung melengos pergi begitu saja dengan sambil tetap berkacak pinggang.
Bayangkanlah, ketika Anda ingin memutuskan pensiun dari sepak bola dan Anda mengakhiri semua karier hebat yang dibangun selama bertahun-tahun dengan sebuah kekalahan, satu kegagalan yang pahit? pasti menyakitkan sekali dan begitulah kira-kira suasana psikologis Bale.
Hasil Pertandingan
Anak asuh Robert Page bukan cuma kalah tapi mereka benar-benar kalah. Dalam artian kalah dengan cara yang memalukan. Wales memang membuat awal yang cerah untuk pertandingan yang berlangsung di Johan Cruyff Arena itu, tetapi hanya sampai menit ke-10, selebihnya semua seolah hanya dibuat untuk menuju jalan kemenangan Denmark.
Kasper Dolberg memberi keunggulan pada menit ke-27 lewat sepakan keras dari luar kotak penalti, pemain Ajax Amsterdam itu kemudian memanfaatkan kesalahan Neco Williams untuk membawa Denmark unggul 2-0 tiga menit setelah babak kedua dimulai.
Gol ketiga dicetak pada menit ke-88 oleh Joakim Maehle dan tak lama kemudian bek Wales Harry Wilson melakukan pelanggan vatal dan diusir keluar lapangan dan itu tampaknya makin membuat frustrasi dan cerita berakhir ketika Martin Braithwaite menjebloskan bola di menit tambahan. 4-0 cukup untuk membuat Wales angkat kaki.
Denmark akan bermain melawan Republik Ceko atau Belanda di perempat final pada Sabtu malam mendatang
Adapun Bale, setelah Euro 2020 untuk Wales habis, ia mungkin akan menikmati beberapa lapangan golf di sekitar Tottenham Hotspur tentu sambil membuat keputusan tentang masa depannya, baik di level klub atau di level negara.
(gigih imanadi darma/gie)
Opini