Yann Sommer dan Kylian Mbappe
Libero.id - Swiss mengalahkan juara Piala Dunia 2018, Prancis, melaljui drama adu penalti 5-4 setelah berbagi gol 3-3 selama 90 menit waktu normal plus 30 menit perpanjangan waktu. Ini jadi kemenangan pertama The A-Team pada fase knock-out di turnamen besar dalam 83 tahun.
Jika melihat jalannya pertandingan, kemenangan Swiss tidak bisa dilepaskan dari kesalahan taktik Prancis. Didier Deschamps mencoba mengakali kekurangan bek kiri dengan memainkan formasi 3-4-1-2.
Ternyata, itu menjadi bumerang. Para pemain bertahan Les Bleus tidak tahu di mana harus berdiri. Para gelandang tidak yakin seberapa jauh mereka bisa maju. Dan, dengan jangkar pertahanan yang rapuh, Prancis hanya soal waktu untuk menderita dari Swiss, yang agresif.
Fakta di lapangan menunjukkan, Prancis harus menyesali keputusan taktik dan strategi yang diterapkan. Mereka tertinggal lebih dulu untuk bangkit di babak kedua. Tapi, semangat dan daya juang Swiss membuat bintang-bintang Les Bleus panik pada menit-menit krusial.
Berikut ini 10 statistik yang mengejutkan dari kemenangan bersejarah Swiss atas Prancis di Arena Nationala, Bucharest:
1. Status juara dunia tidak tampak
Prancis tidak melakukan satupun tembakan tepat sasaran melawan Swiss di babak pertama karena mereka ditahan habis-habisan oleh Swiss yang luar biasa. Salah satu faktornya adalah formasi yang mereka pakai pada akhirnya membingungkan mereka sendiri.
2. Griezmann dikarantina pertahanan Swiss
Antoine Griezmann bekerja keras dan melakukan banyak pekerjaan bagus dalam fase membangun serangan. Tapi, ketika memasuki area berbahaya Swiss, semuanya berubah. Pemain depan Barcelona tersebut tidak berhasil menyentuh bola di dalam kotak penalti Swiss selama babak pertama.
3. Akurasi operan Xhaka layak dipuji
Granit Xhaka sangat tenang dan percaya diri melawan lini tengah Prancis yang mewah. Pemain Arsenal itu tidak menunjukkan rasa takut saat memainkan operan demi operan. Meski harus berhadapan dengan Paul Pogba dan N'Golo Kante yang berpengalaman, pemain keturunan Albania tersebut benar-benar menikmati perannya dengan baik.
Bahkan, statistik mencatat, Xhaxa hanya salah menempatkan satu operan selama babak pertama. Akurasi umpannya lebih dari 90% dan untuk itu dirinya dianugerahi Man of the Match.
4. Keberuntungan menjauhi Lloris
Di babak kedua, Swiss membuat Prancis diambang kekalahan ketika Steven Zuber dilanggar Benjamin Pavard. Wasit menunjuk titik putih dan Ricardo Rodriguez mengambil ancang-ancang. Tapi, tendangannya digagalkan Hugo Lloris. Itu penyelamatan penalti pertamanya selama sembilan tahun berseragam Les Bleus.
Sayang, aksi yang sama gagal ditunjukkan Lloris saat adu penalti. Kiper Tottenham Hotspur itu gagal mencegah eksekutor-eksekutor Swiss menjebol jalanya.
5. Dua gol brilian King Karim
Saat Prancis terpuruk dan membutuhkan pahlawan, siapa lagi selain Karim Benzema yang maju untuk menyelamatkan mereka? Dua golnya, yang pertama sangat luar biasa, membuatnya menjadi pemain ketiga yang mencetak dua gol untuk Prancis di Euro. Itu membuatnya sejajar dengan Zinedine Zidane dengan 31 gol untuk Prancis.
6. Pogba akhirnya mewakili Manchester United
Tidak ada pemain Manchester United yang berhasil mencetak gol di Euro 2020, meski Bruno Fernandes berusaha sekuat tenaga saat memperkuat Portugal melawan Belgia.
Reputasi The Red Devils akhirnya diselamatkan Paul Pogba. Dia memecahkan kebutuan ketika menghantamkan bola ke gawang yang tampak seperti tembakan kemenangan untuk menutup penampilannya yang luar biasa Prancis. Gol parabolik yang brilian yang akan dikenang jika Prancis tidak kalah di adu penalti
7. Sundulan mematikan dari Swiss
Haris Saferovic hanya memenangkan dua duel udara melawan Prancis. Tapi, itu adalah dua duel udara yang sangat penting. Striker Swiss itu mencetak dua gol sundulan, satu di setiap babaknya. Itu benar-benar melukai pertahanan Prancis yang dihuni nama-nama populer.
8. Pogba tak bisa dilewati
Terlepas dari apa yang banyak orang katakan tentang Paul Pogba, dia sebenarnya cukup solid. Pogba mampu tampil brilian di laga itu dan bermain selama 120 menit tanpa mampu dilewati oleh satupun pemain lawan.
Pogba juga menciptakan beberapa peluang bagus dengan umpan mematikan, terutama untuk Kylian Mbappe. Sebuah masterclass dari seorang gelandang yang sebetulnya tidak pantas kalah. Jadi, Pogba tidak perlu bersedih karena adu penalti adalah tentang keberuntungan.
9. Mbappe yang mandul
Melawan Swiss, Kylian Mbappe mencatatkan assist pertamanya di turnamen besar untuk Prancis. Tapi, aksinya di depan gawang sangat menyedihkan.
Tidak ada pemain yang melakukan lebih banyak tembakan ke gawang tanpa mencetak gol di Euro 2020 dari yang dilakukan Mbappe. Hanya Alvaro Morata yang kehilangan peluang lebih besar dari wonderkid Paris Saint-Germain (PSG). Tentu saja itu tidak termasuk penalti yang gagal dalam adu penalti, yang membuat Prancis tersingkir.
10. Swiss akhirnya memenangkan adu penalti!
Pada Piala Dunia 2006, Swiss kalah adu penalti 0-3 dari Ukraina. Kemudian, 10 tahun kemudian di Euro 2016, Swiss terlibat dalam adu penalti lagi. Kali ini melawan Polandia, dan mereka kalah 4-5 dengan Granit Xhaka gagal dalam tendangan penalti penentuan.
Kemenangan atas Prancis telah membawa mereka mencapai perempat final Euro pertama mereka dan perempat final pertama mereka di turnamen besar sejak menjadi tuan rumah Piala Dunia 1954. Bedanya, perempat final 1954 menampilkan delapan tim yang menjadi juara dan runner-up di fase grup.
Ini berarti kemenangan terakhir Swiss di fase knock-out terjadi pada Piala Dunia 1938. Saat itu, mereka mengalahkan Jerman (Nazi) di babak 16 besar. Tapi, pada perempat final dikalahkan Hungaria. Itu 83 tahun lalu!
SWITZERLAND KNOCKS OUT FRANCE ON PENALTIES! @ESPNFC pic.twitter.com/TVrVKmSkyy
— ESPN (@espn) June 28, 2021
(mochamad rahmatul haq/anda)
Kisah Jersey ala Cristiano Ronaldo di Barito Putera, Kini Puncaki Klasemen Liga 1
Apakah ini akan bertahan lama atau sementara?Gokil! Marselino Ferdinan Cetak 2 Gol Lawan FC Groningen di Laga Pramusim KMSK Deinze
Sayang, skor akhir tidak memihak Lino dkk. Cek videonya!Mundur atau Dipecat Persib Bandung? Ini Penjelasan Lengkap Luis Milla
Sepakbola dianggap mie instan. Baru 3 laga langsung pisah.Analisis Masa Depan 3 Pemain Timnas U-23 yang Dihukum AFC di Era Shin Tae-yong
Masih dipanggil atau tidak? Ini prediksinya.
Opini