Kisah Kasper Dolberg, Sempat Disebut Marco van Basten dari Denmark

"Mereka memiliki ukuran yang sama, kecepatan yang sama, dan tendangan yang bagus."

Biografi | 01 July 2021, 03:00
Kisah Kasper Dolberg, Sempat Disebut Marco van Basten dari Denmark

Libero.id - Kasper Dolberg pantas disebut sebagai salah satu rising star di Euro 2020. Ini berkat perannya saat diberi kesempatan membela Denmark. Dari dua penampilan, pemuda berusia 23 tahun tersebut sudah mengoleksi dua gol. Semua golnya penting.

Dia mendapatkan menit bermain pertamanya saat Denmark menang 4-1 melawan Rusia. Dia membuktikan dirinya pantas menjadi pilihan utama Kasper Hjulman di starting line-up, meski tidak mencetak gol

Berkat penampilan itu, Dolberg dipercaya main saat Denmark menghadapi Wales di babak 16 besar. Kebetulan, pertandingan diselenggarakan di Johan Cruyff Arena, Amsterdam. Bagi lulusan Ajax Amsterdam seperti Dolberg, bermain di stadion keramat itu adalah kebanggaan.

Benar saja. Tapil di Johan Cruyff Arena, Dolberg menunjukan permainan link-up yang bagus dengan Mikkel Darmsgaard sebelum akhirnya ia melakukan tembakan brilian dari luar kotak yang tidak bisa dijangkau Danny Ward. Gol ini adalah yang pertama bagi pemain Nice itu dalam kompetisi internasionalnya.

Selama tiga tahun bermain untuk raksasa Belanda, pesepakbola kelahiran Silkeborg ini telah membuat 119 penampilan di semua kompetisi. Dia mencetak 45 gol dan menciptakan 11 assist.

Sebelum menghadapi pasukan Robert Page, terakhir kali Dolberg merayakan gol di Johan Cruijff Arena adalah pada Juli 2019 saat pertandingan Piala Super Belanda melawan PSV Eindhoven. Sebulan kemudian, dia menyelesaikan transfer senilai 20,5 juta euro (Rp322 miliar) ke klub Ligue 1, Nice.

Lulusan akademi Ajax ini berhasil menciptakan keriuhan besar saat mencetak gol pembuka kemenangan lawan Wales. Hanya tiga menit setelah turun minum, Dolberg berhasil menggandakan keunggulan Denmark. Dia benar-benar merasakan kembali atmosfer Amsterdam lewat riuh suporter yang bersorak.


Karier yang meningkat sangat tajam

Pada awal 2010-an, Ajax memiliki pemain tajam asal Polandia, yaitu Arkadiusz Milik. Awalnya, Milik adalah pemain pinjaman dari Bayer Leverkusen. Kemudian, mendapatkan kontrak permanen setelah mengantongi 23 gol dalam 34 pertandingan pada 2014/2015.

Milik menjadi lebih baik di musim berikutnya hingga Napoli membuat tawaran yang tidak bisa ditolak manajemen Ajax. Dan, kepindahan Milik tersebut memberikan peluang untuk Dolberg.

Di bawah kepemimpinan Peter Bosz, Dolberg menyelesaikan musim 2016/2017 dengan 23 gol dari 47 pertandingan di semua kompetisi. Tujuh gol diantaranya terjadi saat Ajax tampil luar biasa mencapai final Liga Eropa. Sejak saat itu, Dolberg mendapatkan julukan "Goalberg". Lionel Messi bahkan menobatkannya sebagai salah satu dari sembilan talenta muda terbaik dunia.

"Saya melihat banyak kesamaan dengan Marco van Basten. Jika dia bisa seperti Van Basten, itu tentu saja sangat bagus. Mereka memiliki ukuran yang sama, kecepatan yang sama, dan keduanya memiliki tendangan yang bagus. Mungkin mereka akan segera duduk di level yang sama," kata ayah Dolberg, Flemming Rasmussen, kepada AT5.

Pada 2017, Dolberg mendapatkan Johan Cruyff Trophy setelah dinobatkan sebagai Dutch Football Talent of the Year. Dia juga menerima Marco van Basten Award. Itu adalah penghargaan yang diberikan kepada siapa pun yang dinyatakan Ajax sebagai Talent of the Year mereka.

Mengingat betapa spektakulernya musim debut Dolberg, tekanan pada musim berikutnya semakin besar. Karena hanya bisa mencetak sembilan gol pada 2017/2018, Dolberg mulai banjir kritikan. Hasil kurang baik itu disebabkan cedera kaki yang membuatnya absen 102 hari dan 12 pertandingan.


Serangkaian peristiwa malang

Ajax berinvestasi besar-besaran di musim panas 2018, terutama mendatangkan Dusan Tadic dari Southampton, yang pada waktunya nanti akan berdampak besar pada posisi Dolberg. Tapi, Dolberg mampu memainkan 38 pertandingannya saat De Godenzonen memenangkan Eredivisie dan Piala KNVB plus mencapai semifinal Liga Champions.

Alasan besar untuk transisi Dolberg menjadi pemain cadangan adalah kedatangan Tadic dan Klaas-Jan Huntelaar. Cedera juga menjadi faktor, karena dia mengalami dua fase antiklimak saat mengalami masalah perut dan lutut.

Kembali bermain Asterdam bersama Denmark, tidak hanya membawanya kembali menuai kenangan indah. Tapi, itu juga menjadi inspirasi besar bagi Dolberg. "Ini benar-benar gila," kata Dolberg setelah Denmark menang 4-0 atas Wales.

"Sebenarnya, saya tidak tahu bagaimana perasaan saya. Ini benar-benar gila. Ini nyata. Di sinilah semuanya dimulai untuk saya, dan bermain di sini lagi dalam pertandingan yang sangat gila. Ketika kami dalam perjalanan ke stadion, saya merasa bahwa pertandingan ini akan menjadi spesial bagi saya," pungkas Dolberg.

(diaz alvioriki/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0% Suka
  • 0% Lucu
  • 0% Sedih
  • 0% Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network