Libero.id - Kiprah Swiss di Euro 2020 cukup menggetarkan. Lolos sebagai peringkat ketiga terbaik dengan koleksi 4 point hasil menang 3-1 dari Turki, imbang 1-1 dari Wales dan kalah 0-3 dari Italia.
Tak cukup sampai disitu, Vladimir Petkovic yang memimpin Swiss di Euro 2020 dengan sangat berani menghadapi Juara Dunia 2018 Prancis di babak 16 besar.
Apakah Swiss kalah? Kebanyakan berpendapat dengan lurus dan berharap Granit Xhaxa dan kolega kalah dari negara yang diperkuat para pemain seperti Kylan Mbappe, Antonio Griezmann, Paul Pogba, Kante, Benzema dan banyak lagi pemain klub Eropa lainnya.
Tapi ternyata tidak, Prancis justru terjungkal lewat babak adu penalti 5-4 setelah sebelumnya imbang 3-3 di waktu normal. Di babak perempat final Swiss kembali menantang negara unggulan lainnya yakni Spanyol.
Atas semua capaian itu. Lantas kepada siapakah kita alamatkan pujian? Kalau boleh menyebut satu nama. Adil rasanya untuk mengatakan Vladimir Petkovic.
Pelatih berusia 57 tahun itu ditunjuk untuk menahkodai Swiss setelah Piala Dunia 2014, ketika era Ottmar Hitzfeld berakhir dengan kekalahan dari Argentina di babak 16 besar. Euro 2020 ini merupakan turnamen ketiga berturut-turut yang ia bertanggung jawab sebagai pelatih tim nasional.
Petkovic telah dua kali membawa Swiss ke tahap yang sama dan tidak lebih jauh, kalah dari Polandia pertama dan kemudian dari Swedia.
Kali ini, tantangannya adalah melangkah lebih jauh dan Petkovic sedang berada di arah yang benar ketika harus membantu Swiss mencapai perempat final pertama mereka sejak 1954, ketika mereka menjadi tuan rumah Piala Dunia.
Siapakah Vladimir Petkovic?
Petkovic yang lahir di Sarajevo, Rusia, telah menghabiskan sebagian besar kariernya sebagai pemain dan pelatih di Swiss dan karena itu telah memegang paspor Swiss.
Dia pertama kali bertindak sebagai pemain-pelatih di Bellinzona, kemudian kembali ke klub untuk periode kedua yang bertanggung jawab pada Oktober 2005.
Dari sana, ia pindah ke Young Boys, klub Turki Samsunspor dan Sion, di mana ia mengawasi empat pertandingan sebagai pelatih sementara.
Peran paling terkenal Petkovic adalah ketika di Lazio, di mana ia memenangkan Coppa Italia pada 2013, mengalahkan rival sengitnya Roma 1-0 di final melalui gol Senad Lulic.
Pada tahun-tahun itu diumumkan bahwa ia akan mengambil alih dari Hitzfeld sebagai pelatih Swiss, yang resikonya tentu saja mengakibatkan dia dipecat oleh klub Serie A. Tapi pengorbanannya telah hampir membuahkan hasil dengan Swiss yang terus melaju ke fase yang lebih tinggi.
Skuad Swiss dikapteni oleh Granit Xhaka dari Arsenal dan menampilkan Fabian Schar dari Newcastle United dan Xherdan Shaqiri dari Liverpool di antara wajah-wajah yang tak begitu familiar.
Namun di bawah kepelatihan Vladimir Petkovic, Swiss dibuat sangat bernyali.
(gigih imanadi darma/gie)
Opini