Suporter Skotlandia saat tandang ke Wembley.
Libero.id - Kekhawatiran Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terkait Euro 2020 yang bisa menyebabkan peningkatan kasus Covid-19 akhirnya terbukti. Setelah ditemukan pada fans Denmark seuasai laga versus Belgia, kini 1.991 kasus baru di Skotlandia dihubungkan dengan fans yang baru kembali dari Wembley.
Pada 18 Juni 2021, ribuan pendukung Skotlandia bergerak dari utara ke selatan menuju London. Mereka memadati Wembley untuk pertandingan kedua Grup D melawan Inggris. Hasilnya, imbang tanpa gol.
Selepas pertandingan, orang-orang tersebut kembali ke Skotlandia setelah berinteraksi dengan rekan-rekannya maupun suporter Inggris. Di stadion memang ada regulasi jaga jarak dan pembatasan kapasitas. Tapi, dalam pelaksanaannya, banyak yang mengabaikan.
Hampir dua minggu setelah pertandingan, terjadi lonjakan kasus Covid-19 di Glasgow dan beberapa kota lainnya. Public Health Scotland (PHS) sebagai otoritas yang berwenang menyebut hampir 2.000 kasus baru Covid-19 di Skotlandia terkait dengan orang-orang yang menonton pertandingan Euro 2020.
PHS menyatakan dua pertiga dari 1.991 kasus yang terjadi adalah orang-orang yang melakukan perjalanan ke London untuk pertandingan The Tartan Army melawan The Three Lions tersebut. Sejumlah kecil kasus dilaporkan menghadiri Fanzone di Glasgow, atau dua pertandingan kandang Skotlandia di Hampden Park.
Fakta menunjukkan, Skotlandia sebenarnya hanya mendapatkan 2.600 tiket untuk pertandingan di Wembley karena pembatasan perjalanan. Tapi, puluhan ribu penggemar diyakini telah pergi ke London, meski ada peringatan untuk tidak melakukannya kecuali memiliki tiket.
Banyak yang berkumpul dalam kelompok besar di pusat kota London menjelang pertandingan. Bahkan, mereka yang berada di Leicester Square dipindahkan oleh polisi tak lama setelah turun minum.
PHS mengatakan telah menandai kasus positif Covid-19 jika mereka menghadiri acara yang diselenggarakan Euro 2020, seperti pertandingan di Hampden Park, Wembley, atau Fanzone di Glasgow Green. Orang-orang yang dites positif setelah menghadiri pertemuan informal, seperti pub atau pesta rumah untuk menonton pertandingan, juga ditandai.
Laporan itu mengatakan bahwa 1.294 dari 1.991 total kasus telah pergi ke London, termasuk 397 yang benar-benar hadir dalam pertandingan tersebut. Hanya 55 dari mereka yang dites positif dilaporkan berada di Fanzone. Sementara 38 berada di laga Skotlandia vs Kroasia di Hampden Park, dan 37 orang di pertandingan pembukaan melawan Republik Ceko.
Sekitar 90% dari kasus adalah laki-laki, dengan tiga perempat dari total 1.470 kasus berusia 20-39 tahun. Tidak diketahui apakah mereka yang dites positif tertular virus saat menonton pertandingan, atau di tempat lain. Tapi, fakta menunjukkan, lebih dari 32.000 orang di Skotlandia dinyatakan positif Covid-19 sejak Euro 2020 dimulai pada 11 Juni 2021.
Seorang pendukung Skotlandia, Michael MacLean, mengatakan kepada program Drivetime BBC Radio Scotland bahwa dirinya dites positif Covid-19 setelah perjalanannya ke London untuk pertandingan melawan Inggris. Pria berusia 21 tahun itu melakukan perjalanan dari Inverness dengan kereta api.
Di London, dia juga mengunjungi pub dan merayakan dengan pendukung lainnya di Leicester Square selama tiga malam. Beberapa hari setelah kembali ke Skotlandia, dia menunjukkan gejala Virus Corona. "Leicester Square. Saya akan mengatakan di sana menyebarnya," ucap MacLean.
"Itu adalah pengalaman yang luar biasa. Tapi, saya cukup kecewa karena saya terkena Covid-19. Penyakit ini mempengaruhi saya, mempengaruhi pekerjaan saya. Itu juga mempengaruhi teman-teman saya," tambah MacLean.
Pada Rabu (30/6/2021), Skotlandia mencatat 3.887 kasus baru, yang merupakan 9,8% dari semua tes yang dilakukan. Dalam tujuh hari terakhir, 20.511 hasil positif telah ditemukan dengan beberapa hari hari terakhir lebih dari 3.000 kasus per hari.
Penerimaan rumah sakit telah meningkat dan kematian terkait dengan Covid-19 di Skotlandia juga bertama. Sekarang, otoritas di Skotlandia mulai melihat jumlah kasusnya mendekati jumlah yang terlihat selama dua gelombang pertama pandemi.
Menteri Kesehatan Skotlandia, Humza Yousaf, mengatakan kepada BBC Skotlandia awal pekan ini bahwa data dengan jelas menunjukkan jumlah orang yang dites positif "tidak proporsional terhadap laki-laki muda". Dia mengatakan beberapa pakar kesehatan masyarakat telah menempatkan peningkatan selama Euro 2020.
Tapi, PM Skotlandia, Nicola Sturgeon, sebelumnya membantah klaim bahwa Pemerintah Skotlandia mengambil pendekatan lunak kepada fans. "Kami belum mengambil pendekatan yang lembut dan lembut. Kami sangat eksplisit mengatakan kepada penggemar yang tidak memiliki tiket ke Wembley untuk tidak melakukan perjalanan," kata Sturgeon.
"Kami tidak dapat secara fisik menghentikan setiap orang yang bepergian dan sejumlah besar orang melakukan perjalanan," pungkas Sturgeon.
Public Health Scotland says a total of 1,991 COVID-19 cases in Scotland have been linked to fans watching Euro 2020 football matches with nearly two-thirds of the cases reported travelling to London to watch Scotland v England on 18 June
— Sky News Breaking (@SkyNewsBreak) June 30, 2021
(andri ananto/anda)
Persiapan Kualifikasi Piala Dunia 2026, Shin Tae-yong Minta Dukungan dan Doa Masyarakat Indonesia
Semangat pokoknya coach Shin!Pimpin Daftar Top Skor Sementara Liga 1 Musim Ini, Carlos Fortes Tak Ingin Jumawa
Musim lalu sempat menurun, tapi musim ini jadi gacor...Hasil Drawing Kualifikasi Piala Dunia 2026, Indonesia Bertemu Brunei Darussalam
Semoga bisa lolos ke Piala Dunia 2026, Amin...Merupakan Rival Berat, Maciej Gajos Beri Tanggapan Soal Persija dan Persib
Bahkan pemain asing sampai tahu soal rivalitas ini...Alami Cedera Parah, Marko Simic Terpaksa Absen Membela Persija Selama 6 Pekan
Krisis penyerang dialami Persija saat ini...
Opini