Libero.id - Ada darah di mana-mana, di sekujur baju putih tim nasional Spanyol milik Luis Enrique. Itu adalah adegan di menit-menit akhir ketika Spanyol kalah 1-2 dari Italia di Piala Dunia 1994, sebuah gambar yang tidak akan dilupakan oleh orang Spanyol yang menonton pertandingan itu.
Berpuluh tahun kemudian, ketika Spanyol menghadapi Italia di semifinal Euro 2020, itu adalah gambar yang akan muncul di benak pelatih La Furia Roja. Dialah laki-laki itu, Luis Enrique yang saat ini akan memimpin pasukannya menghadapi Italia untuk pertama kalinya sejak hari ketika Mauro Tassotti menyikut wajahnya, berdarah dan mematahkan hidungnya.
Insiden itu terjadi pada 9 Juli 1994, di Stadion Foxboro, Amerika Serikat dan pada tanggal 7 Juli 2021 mendatang di Stadion Wembley, London Luis Enrique pasti akan membingkai fragmen itu.
Enrique yang tidak pernah menghadapi Italia lagi selama karier bermainnya dan juga tidak bertemu Azzurri sebagai pelatih, tentunya akan sangat berambisi untuk mengalahkan negara yang pernah menyakiti bangsa dan dirinya.
Kini Luis Enrique dan Tassotti memang sudah berdamai. Namun pada saat itu, Luis Enrique sedang marah. Dia menginginkan penalti setelah sikut Tassotti ke wajahnya, tetapi tidak ada yang diberikan. Menurut pelatih Javier Clemente , wasit terlalu takut untuk menunjuk titik putih di depan mayoritas penonton Italia.
"Luis Enrique ingin membalaskan sakit hatinya ke wasit dan Tassotti," fisioterapis Spanyol Senen Cortegoso kemudian menjelaskan kepada EFE, merenungkan kemarahan Enrique saat itu.
Namun, bertahun-tahun kemudian, seperti yang disinggung di atas, kedua pria yang terlibat dalam insiden itu berbaikan. Ketika Luis Enrique adalah pelatih Roma dan Tassotti adalah asisten di AC Milan dan mereka dengan hormat berjabat tangan sebelum pertemuan domestik itu, dimana orang Italia itu juga meminta maaf.
"Sejak itu, 17 tahun telah berlalu dan itu berarti kami 17 tahun lebih tua," kata Enrique satu dekade lalu.
"Saya tidak punya masalah dengan dia. Apa yang terjadi adalah air di bawah jembatan. Ini adalah hal-hal yang sering terjadi di lapangan," ujarnya.
Mereka bertemu lagi ketika Spanyol menghadapi Ukraina di Nations League, dengan Tassotti telah bekerja sebagai asisten tim nasional Ukraina sejak 2016.
Italia vs Spanyol adalah rivalitas klasik
Meskipun Luis Enrique secara pribadi tidak terlibat dalam pertandingan Italia vs Spanyol sejak Piala Dunia 1994, ada beberapa pertandingan klasik selama bertahun-tahun.
Mereka telah bertemu 14 kali selama 27 tahun terakhir, dengan lima kemenangan Spanyol, dua kemenangan Italia dan tujuh imbang.
Bentrokan terbaru adalah di kualifikasi untuk Piala Dunia 2018, malam ketika La Furia Roja menang 3-0 saat Isco menari di sekitar Italia di lapangan Bernabeu. Tapi, Italia memenangkan pertandingan terakhir di turnamen besar, mengalahkan tim asuhan Vicente del Bosque 2-0 di Euro 2016.
Sergio Busquets, Jordi Alba dan Alvaro Morata semuanya terlibat hari itu di tahun 2016, jadi mereka juga memiliki urusan yang belum selesai dengan Italia.
(mochamad rahmatul haq/mit)
Profil Frank Wormuth, Pria Jerman yang Akan Bantu Bima Sakti di Piala Dunia U-17 2023
Semoga berhasil menjalankan tugas.Lawan Pemuncak Klasemen, Persik Kediri Malah Kehilangan 3 Pemain Andalan
Pertandingan yang diramal akan menarik.Bertandang ke Markas Sendiri, Begini Persiapan Bali United Hadapi Arema FC
Pertandingan yang cukup unik bagi Bali United.Beda dengan Piala Dunia Pria, FIFA Sebut Piala Dunia Wanita Justru Rugi
Piala Dunia Wanita 2023 akan kick-off dalam hitungan hari.Unik! 5 Pemain Timnas Indonesia Bakal Dilatih Park Hang-seo Jika Gabung Persib Bandung
Semuanya baru sebatas rumor. Bisa benar, bisa salah.
Opini