Verratti Sebut Tekanan Lebih Besar ke Inggris, Bukan Italia

"Verratti merasa Inggris pantas berada di final Euro 2020"

Berita | 09 July 2021, 08:52
Verratti Sebut Tekanan Lebih Besar ke Inggris, Bukan Italia

Libero.id - Gelandang PSG, Marco Verratti merasa tekanan lebih berat pada kubu timnas Inggris daripada Gli Azzuri jelang laga final Euro 2020, terutama setelah 'penalti yang murah hati' yang memungkinkan Harry Kane dan kawan-kawan mengalahkan Denmark.

Laga final Euro 2020 akan digelar pada Senin (12/07/21) dini hari pukul 02.00 WIB, di Stadion Wembley, London. Tim asuhan Gareth Southgate sendiri maju ke babak final usai menyingkirkan Simon Kjær dkk dengan skor 2-1 dalam perpanjangan waktu melalui tendangan penalti Kane.

“Kami menonton pertandingan itu bersama-sama,” ujar Verratti dalam konferensi pers jelang laga final Euro 2002.

“Inggris secara fisik kuat, tetapi juga memiliki pemain yang secara teknis bagus dengan bola. Mereka pantas mencapai Final, tetapi kami (Inggris & Italia) berdua ingin menang.”

Beberapa penggemar Gli Azzurri diperkirakan akan melakukan perjalanan menuju Negri Ratu Elizabeth, dan dalam beberapa laga, misalnya saat menghadapi Austria dan Spanyol, para suporter Italia nyatanya banyak yang memadati Wembley, terutama dari komunitas besar Italia yang berada di London. Dan memang, dalam beberapa tahun terakhir jumlah orang Italia cukup meningkat di sana.

“Mereka akan memiliki keuntungan sebagai tuan rumah dan itu akan menjadi mimpi bagi mereka untuk memenangkannya di sana. Bermain di stadion besar akan memotivasi kami juga dan memberi kami kekuatan dengan atmosfer ini.”

Terkait masalah diving yang dilakukan mantan pemain Liverpool, Raheem Sterling yang memicu penalti dan kritik ‘tajam’ untuk dirinya, menurut Verratti dan banyak pengamat, seharusnya keputusan penalti tersebut dicabut atau setidaknya ditinjau oleh VAR.

“Itu adalah penalti yang murah hati, saya tidak akan memberikannya,” begitulah pandngan mantan pemain Pescara itu terkait insiden diving Sterling.
 
“Itu adalah gol yang sangat penting, karena memungkinkan mereka memenangkan pertandingan. Katakanlah itu murah hati…”

“Sterling luar biasa, setiap tahun dia membuktikan dirinya sebagai striker hebat dan menjalani turnamen yang luar biasa. Kami senang Inggris menang dan itu akan menjadi final bersejarah bagi kami berdua.”

“Bahkan surat kabar Prancis senang untuk kami, yang menunjukkan betapa kami telah mendapatkan kembali kredibilitas dan membawa Italia kembali ke tempat kami berada. Kami ingin memberikan segalanya dan tidak menyesal saat peluit akhir dibunyikan. Kami akan berdamai dengan diri kami sendiri karena kami tidak akan menahan apa pun.”

Dalam media besar Italia, sejak turnamen Euro 2020 digelar, para jurnalis di sana memang menjagokan Inggris sebagai lawan Gli Azzurri pada laga semifinal atau pun final, terlebih prediksi tersebut kini menjadi kenyataan. Sementara ada pandangan yang lebih aneh dari salah satu media kenamaan asal Negri Pizza, Corriere dello Sport yang meminta UEFA untuk 'berterima kasih' kepada Inggris karena telah merusak rencana berjalannya proyek Liga Super Eropa.

“Akan ada wasit hebat yang akan memainkan pertandingan hebat dan tidak akan membiarkan dirinya terpengaruh oleh atmosfer Wembley. Ofisial ini sudah terbiasa dengan pertandingan Liga Champions, jadi kami tidak takut,” tambah gelandang PSG itu.

“Final mudah disiapkan, karena siapa pun yang bermain – baik dari awal atau hanya satu menit – akan memberikan nyawanya untuk tim ini. Ini adalah saat-saat yang mungkin tidak akan pernah terulang lagi, meskipun kami berharap itu akan terjadi.”

“Ada tekanan, terutama di tim Inggris yang belum pernah memenangkan Euro, sehingga tim yang paling ingin menikmati dirinya sendiri dan merasa lebih jernih bisa mendapat keuntungan besar.”

Selama perjalanan anak asuh Roberto Mancini hingga bisa ke partai final Euro 2020, mereka selalu bisa mendominasi penguasaan bola di setiap pertandingannya kecuali pada laga semifinal menghadapi Spanyol.

“Ini akan sangat berbeda dengan pertandingan Spanyol, karena lini tengah adalah tempat kami bisa dan harus membuat perbedaan. Kami harus mengatur tempo, Inggris memaksa Anda bermain buruk dan tidak membiarkan peluang, jadi setiap detail bisa menentukan.”

Verratti menambahkan, kehadiran dua legenda di lini pertahanan membuat Gli Azzurri lebih agresif di lini tengah.

“Semakin banyak waktu berlalu, semakin kuat Giorgio Chiellini dan Leonardo Bonucci. Mereka memberi Anda kepercayaan diri, sebagai gelandang, untuk menekan tanpa rasa takut, karena punggung kami ditutupi oleh dua fenomena.”

(muflih miftahul kamal/muf)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0% Suka
  • 0% Lucu
  • 0% Sedih
  • 0% Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network