Aleksander Čeferin & Boris Johnson
Libero.id - Usai penalti kontroversial yang didapatkan anak asuh Gareth Southgate pada babak perpanjangan waktu saat melawan Denmark, pers Italia mengklaim bahwa penujukan tendangan 12 pas yang diberikan kepada Harry Kane dan kawan-kawan sebagai bentuk balas budi atas apa yang dilakukan oleh Perdana Menteri Boris Johnson dalam membatalkan jalannya Liga Super Eropa.
Dalam tayangan ulang, Raheem Sterling tampak sangat jelas sekali melakukan diving di dalam kotak penalti De rød-hvide, bintang Manchester City itu menjatuhkan dirinya dengan sangat baik, bahkan tak ada sentuhan sama sekali dari Joakim Mæhle. Wasit utama dalam laga yang dihadiri 64,950 ribu penonton itu, Danny Makkelie, langsung menunjuk titik putih untuk Inggris.
La Gazzetta dello Sport dan surat kabar Italia lainnya, menggambarkan bahwa penalti itu tidak layak diberikan dan mengecam keputusan tersebut, terlebih lagi, wasit Makkeliei sama sekali tidak meninjau lagi keputusannya melaui rekaman videoVAR.
Gazzetta dello Sport piece says the "generous penalty" awarded to England "confirms the suspicions of a return of favour" to Boris Johnson for his role in stopping the Super League threat to UEFA. https://t.co/ej9d2xX70v
— Simon Evans (@sgevans) July 8, 2021
Rute Inggris ke final juga mendapat sorotan karena lima dari enam pertandingan yang dimainkan, semuanya berada di Wembley, kecuali satu di Roma saat mereka berhadapan dengan Ukraina di babak 8 besar - dan final pun juga akan digelar di Wembley, yang pada dasarnya menjadikan Euro 2020 sebagai turnamen kandang bagi The Three Lions.
Pada awal tahun 2021, sepak bola Eropa sempat diguncang dengan adanya kompetisi independen yang bernama Liga Super, dan mencakup enam tim besar Inggris - Arsenal, Chelsea, Liverpool, Manchester City, Manchester United dan Tottenham Hotspur. Namun, reaksi besar-besaran dari penggemar di Inggris membuat proyek tersebut dibubarkan dalam waktu tiga hari.
Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson juga terlibat dan menentang pembentukan Liga Super, mencapnya sebagai 'kartel' dan mengumumkan bahwa ia akan melakukan segala upaya untuk memastikan Liga Super tidak berjalan dan jelas itu sangat meringankan pekerjaan UEFA.
"Saya pikir itu bukan untuk kepentingan penggemar, itu bukan untuk kepentingan sepak bola," ujar Johnson.
"Bagaimana bisa benar untuk memiliki situasi di mana Anda menciptakan semacam kartel yang menghentikan klub bersaing satu sama lain, bermain melawan satu sama lain dengan benar, dengan semua harapan dan kegembiraan yang diberikan kepada para penggemar di seluruh negeri?”
"Klub-klub ini, nama-nama ini, berasal dari kota-kota terkenal di negara kita. Saya tidak berpikir bahwa mereka harus entah bagaimana dipindahkan dari kota asal mereka, kota asal mereka, diambil dan diubah menjadi merek dan komoditas internasional yang hanya mengedarkan planet ini, didorong oleh miliaran bank, tanpa mengacu pada penggemar dan mereka yang telah mencintai mereka sepanjang hidup mereka."
We're behind you @England! ??????? pic.twitter.com/MQSUvoexkb
— Boris Johnson (@BorisJohnson) July 7, 2021
Italian and Spanish newspapers basically saying the penalty and the tournament is a favour to Boris Johnson for stopping the Super League ?
— Vince Menniti (@VinnyM7) July 8, 2021
Dan ketika ditanya apa yang akan ia lakukan, pria Inggris berusia 57 tahun itu menambahkan: "Yang ingin kami lakukan pertama-tama adalah mendukung FA, mendukung Liga Premier dan berharap kami dapat menggagalkan proposal ini sebelum melangkah lebih jauh."
(muflih miftahul kamal/muf)
Persiapan Kualifikasi Piala Dunia 2026, Shin Tae-yong Minta Dukungan dan Doa Masyarakat Indonesia
Semangat pokoknya coach Shin!Pimpin Daftar Top Skor Sementara Liga 1 Musim Ini, Carlos Fortes Tak Ingin Jumawa
Musim lalu sempat menurun, tapi musim ini jadi gacor...Hasil Drawing Kualifikasi Piala Dunia 2026, Indonesia Bertemu Brunei Darussalam
Semoga bisa lolos ke Piala Dunia 2026, Amin...Merupakan Rival Berat, Maciej Gajos Beri Tanggapan Soal Persija dan Persib
Bahkan pemain asing sampai tahu soal rivalitas ini...Alami Cedera Parah, Marko Simic Terpaksa Absen Membela Persija Selama 6 Pekan
Krisis penyerang dialami Persija saat ini...
Opini