Nyatanya kesuksesan Inggris ke final tidak disukai semua pihak
Libero.id - Media olahraga di Italia mengklaim bahwa "hadiah" yang diberikan kepada Inggris dalam laga semifinal melawan Denmark menegaskan kecurigaan akan adanya bantuan dari Boris Johnson atas perannya dalam menghentikan ancaman Liga Super Eropa ke UEFA.
Dan sekarang, acara TV Spanyol, El Chiringuito telah membahas apakah UEFA berada di belakang Inggris saat mereka mencapai final Kejuaraan Eropa pertama mereka dalam 55 tahun terakhir.
Jurnalis Spanyol, Josep Pedrerol berkomentar, “Anda pikir UEFA mengatur ini untuk final Inggris?”
Wartawan lain menjawab, “Bagi saya, ini adalah kompetisi paling memalukan yang pernah kami liput. Sangat menyedihkan."
“Ini adalah final yang disiapkan untuk negara yang meninggalkan Uni Eropa. Ini sudah benar-benar disiapkan. Mereka telah memainkan setiap pertandingan di rumah sendiri kecuali satu."
“Ini telah sepenuhnya dikondisikan untuk Inggris," kata salah satu jurnalis media olahraga Spanyol.
“Yang hilang hanyalah bantuan yang diterima hari ini dengan penalti dalam pertandingan yang terbukti rumit.”
What was the reaction on El Chiringuito to that England penalty?
— El Chiringuito in English (@ElChiringuitoEN) July 8, 2021
Well, here's conspiracy theories and mention of Brexit. pic.twitter.com/0q3xxPXS70
El Chiringuito bukan satu-satunya media Spanyol yang mempertanyakan kesuksesan Inggris musim panas ini.
Surat kabar yang berbasis di Madrid, Marca, mengatakan, "Sepak bola Inggris dapat berhenti menceramahi seluruh benua. Selalu terjadi tentang betapa tidak disukainya mereka ketika orang asing mencoba menipu wasit. Dalam sepakbola Inggris murni, itu tidak dilakukan. Kecuali di semifinal Euro, itu saja."
Mereka menambahkan, ”Kesalahannya sangat jelas sehingga membuat keloloasan Inggris terlihat mencurigakan. Ingatlah bahwa dari tujuh pertandingan yang mereka mainkan, enam diantaranya diadakan di Wembley. Ini memalukan karena itu merusak salah satu Euro terbaik yang pernah ada."
Ada banyak orang yang berpikir bahwa Inggris beruntung mendapatkan penalti di perpanjangan waktu saat melawan Denmark ketika Raheem Sterling dijatuhkan di dalam kotak.
Those saying it wasn't a Pen, watch that contact on Sterling's left leg. That's a foul..... a Penalty. pic.twitter.com/joS2WCD0vG
— Seddume ? (@Quarterbackface) July 7, 2021
Namun, yang lain meyakini itu adalah pelanggaran yang jelas.
Seperti gol kedua Geoff Hurst yang terkenal untuk Inggris saat melawan Jerman di final Piala Dunia 1966. Perdebatan tentang apakah Inggris pantas mendapatkan penalti melawan Denmark akan terus bergemuruh selama beberapa dekade mendatang.
(diaz alvioriki/muf)
Persiapan Kualifikasi Piala Dunia 2026, Shin Tae-yong Minta Dukungan dan Doa Masyarakat Indonesia
Semangat pokoknya coach Shin!Pimpin Daftar Top Skor Sementara Liga 1 Musim Ini, Carlos Fortes Tak Ingin Jumawa
Musim lalu sempat menurun, tapi musim ini jadi gacor...Hasil Drawing Kualifikasi Piala Dunia 2026, Indonesia Bertemu Brunei Darussalam
Semoga bisa lolos ke Piala Dunia 2026, Amin...Merupakan Rival Berat, Maciej Gajos Beri Tanggapan Soal Persija dan Persib
Bahkan pemain asing sampai tahu soal rivalitas ini...Alami Cedera Parah, Marko Simic Terpaksa Absen Membela Persija Selama 6 Pekan
Krisis penyerang dialami Persija saat ini...
Opini