Daniele de Rossi
Libero.id - Legenda Italia, Daniele de Rossi, merayakan kesuksesan Gli Azzurri di final Euro 2020. Dia meluncur di atas meja yang telah dilumuri oleh bir. Aksi Rossi tersebut diduga sebagai bentuk sindiran terhadap fans Inggris yang akan merayakan dengan gaya serupa jika Inggris mengalahkan Italia di final.
Para pemain Gli Azzurri bersorak di tengah kegembiraan luar biasa saat asisten pelatih, De Rossi, melakukan aksi spektakuler di ruang ganti mereka di Wembley.
Kiper andalan sekaligus pahlawan Gli Azzurri, Gianluigi Donnarumma, mengatakan jika De Rossi adalah ahlinya dalam alkohol. Maka, De Rossi bisa mengoleskannya lebih banyak lagi untuk The Three Lions saat dia memimpin paduan suara "it's coming Rome!"
Donnarumma, yang akan bergabung dengan Paris Saint-Germain dengan status bebas transfer musim panas ini, bahkan memposting versi adaptasi dari lagu favorit Inggris di story Instagram miliknya.
Yang jelas, Italia siap berpesta di kampung halaman setelah mereka memastikan kemenangan di final.
Italia berhak atas trofi setelah tiga pemain pengganti The Three Lions, Marcus Rashford, Jadon Sancho, dan Bukayo Saka gagal mengeksekusi penalti saat Italia memenangkan adu penalti.
Fakta itu membuat Italia diliputi kegembiraan saat bermain di depan 60.000 penonton yang memadati setiap sudut Stadion Wembley.
Aksi paling eksentrik dilakukan De Rossi dengan terbang melintasi meja yang telah dilumuri bir untuk merayakan kememangan Italia, sekaligus merealisasikan aksi terbang fantasi untuk Italia setelah mereka gagal lolos ke Piala Dunia 2018.
Mantan gelandang bertahan AS Roma dengan 117 caps tersebut kini berusia 37 tahun, meskipun harus diakui kondisinya tidak terlihat dalam kondisi yang baik seperti para bek veteran Gli Azzurri yang membantu menghalau Harry Kane dan Raheem Sterling dkk.
De Rossi meluncur melintasi meja secepat pemain mana pun yang bergerak di lapangan, sebelum akhirnya jatuh ditumpukan tas. De Rossi kemudian melakukan selebrasi dengan kepalan tangannya. Aksinya tersebut sangat mirip seperti The Three Lions merayakan kemenangan mereka di final pertama mereka sejak memenangkan Piala Dunia 1966.
Inggris sempat memimpin di awal laga berkat gol sepktakuler Luke Shaw yang sukses mencetak gol tercepat di final Euro, hanya dalam waktu dua menit di babak pertama, Inggris sukses menjebol gawang Donnarumma.
Tapi, mereka kehilangan performa terbaiknya di babak kedua saat Leonardo Bonucci menyamakan kedudukan pada menit ke-67.
Pasukan Gareth Southgate secara singkat mendapatkan kembali pola permainan mereka di waktu tambahan, namun harapan juara mereka harus kembali gagal dengan cara yang biasa ketika datang ke adu penalti.
Tiga pemain muda The Three Lions gagal mengeksekusi tendangan penalti. Rashford, Sancho, dan Saka akan belajar dari kegagalan mereka di final Euro 2020. Mereka diharapkan dapat melangkah menjadi pemain yang lebih hebat ke depan.
Jadi, The Three Lions harus tetap percaya diri untuk membuat gebrakan selama beberapa tahun ke depan. Piala Dunia 2022 di Qatar harus dimanfaatkan sebaik mungkin untuk menyudahi puasa gelar mereka di panggung international.
(muhammad alkautsar/yul)
Profil Frank Wormuth, Pria Jerman yang Akan Bantu Bima Sakti di Piala Dunia U-17 2023
Semoga berhasil menjalankan tugas.Lawan Pemuncak Klasemen, Persik Kediri Malah Kehilangan 3 Pemain Andalan
Pertandingan yang diramal akan menarik.Bertandang ke Markas Sendiri, Begini Persiapan Bali United Hadapi Arema FC
Pertandingan yang cukup unik bagi Bali United.Beda dengan Piala Dunia Pria, FIFA Sebut Piala Dunia Wanita Justru Rugi
Piala Dunia Wanita 2023 akan kick-off dalam hitungan hari.Unik! 5 Pemain Timnas Indonesia Bakal Dilatih Park Hang-seo Jika Gabung Persib Bandung
Semuanya baru sebatas rumor. Bisa benar, bisa salah.
Opini