Arrigo Brovedani
Libero.id - Mendukung tim kesayangan di pertandingan tandang dengan berkelompok adalah hal biasa di sepakbola, di seluruh dunia. Tapi, bagaimana jika seorang diri melawan ribuan pendukung tuan rumah? Suporter Udinese, Arrigo Brovedani, punya cerita.
Kisah tak biasa ini terjadi pada musim dingin 2012. Ketika itu, Udinese melakukan perjalanan ke Genoa untuk pertandingan Serie A 2012/2013 melawan Sampdoria. Jadwalnya, bukan Jumat, Sabtu, atau Minggu, melainkan Senin.
Tentu saja, itu hari kerja. Artinya, tidak banyak pendukung yang berminat melakukan perjalanan tandang pulang-pergi sejauh lebih dari 1.500 km dari Udine di timur laut Italia ke Genoa di pantai barat.
Ditambah cuaca yang dingin dan lembab jelang Natal, sudah pasti banyak pendukung Udinese tidak memiliki rencana untuk mengendarai mobil atau naik kereta membela pedalaman Italia demi sebuah pertandingan liga biasa.
Namun, hal itu tampaknya tidak berlaku bagi Brovedani. Pria yang berbisnis anggur di Udine itu ternyata menjadi satu-satunya pendukung Udinese yang hadir di Stadio Luigi Ferraris, untuk mendukung klubnya melawan Sampdoria. Dengan santai, dia meletakkan bendera klubnya dan berdiri di tribun.
"Saya berada di Genoa untuk rapat kerja dan biasanya melakukan perjalanan keliling daerah sekitar tahun ini. Tapi, itu murni kebetulan Udinese bermain di sana pada waktu yang sama. Jadi, saya mengambil keuntungan dan mengatur tiket," kata Brovedani kepada Udine Today.
"Jika saya berada di kota tempat Udinese bermain, klien cenderung mengirimi saya tiket gratis, karena mereka tahu hasrat saya untuk tim ini. Tapi, kali ini tidak. Jadi, saya harus menyelesaikan urusan saya sendiri," tambah Brovedani.
Brovedani adalah pendukung fanatik Udinese sejak kecil. Sebagai orang Udine, dia tidak pernah melewatkan pertandingan klub kesayangan saat berada di rumah. Bahkan, dia selalu membawa atribut klub ke mana pun sebagai persiapan jika sewaktu-waktu timnya bermain di kota yang sedang dikunjungi.
"Saya melakukan perjalanan ke Genoa, tiba di stadion dan baru kemudian saya menyadari bahwa saya adalah satu-satunya penggemar Udinese di sana! Pada saat itu steward bertanya apakah saya ingin duduk di tribun utama. Tapi, saya bersikeras untuk pergi ke tribun tandang karena saya telah membayar tiket itu," kata Brovedani.
"Saya membawa bendera Udinese, karena saya membawanya ke mana-mana di mobil saya. Suporter Sampdoria bertepuk tangan untuk saya setelah kami mencetak gol dan mereka sangat baik. Steward menawari saya kopi, lalu direktur Sampdoria datang untuk memberi saya jersey timnya," tambah Brovedani.
Pengorbanan Brovedani seorang diri di malam hari dalam cuaca dingin dan seorang diri berujung hasil bagus. Udinese mengalahkan Sampdoria 2-0 untuk berada di posisi delapan klasemen sementara pada pekan itu.
"Saya pergi ke sana berpikir saya akan menemukan lima atau enam orang lain. Saya pergi ke stadion saat mereka (Udinese) sedang melakukan pemanasan. Saya berteriak dan menyapa tim. Tapi, fans lokal mencemooh saya, saya merasa sedikit tersinggung," ungkap Brovedani.
"Tapi, saat peluit akhir berbunyi, ketika saya akan pergi, penggemar Sampdoria datang ke arah saya dan menawari saya minuman. Mereka memuji semangat saya. Sayang sekali saya tidak bisa tinggal lama. Saya harus kembali karena saya di kota ini untuk bekerja," beber Brovedani.
Meski penonton Serie A telah berkurang dalam beberapa tahun terakhir karena para penggemar percaya bahwa atmosfer di stadion telah dimatikan oleh peraturan keamanan yang lebih ketat, fenomena seperti Brovedani sangat jarang terjadi di Italia. Bahkan, dengan hanya satu orang yang muncul untuk mendukung tim tandang belum pernah terjadi sebelumnya.
(andri ananto/anda)
Profil Frank Wormuth, Pria Jerman yang Akan Bantu Bima Sakti di Piala Dunia U-17 2023
Semoga berhasil menjalankan tugas.Lawan Pemuncak Klasemen, Persik Kediri Malah Kehilangan 3 Pemain Andalan
Pertandingan yang diramal akan menarik.Bertandang ke Markas Sendiri, Begini Persiapan Bali United Hadapi Arema FC
Pertandingan yang cukup unik bagi Bali United.Beda dengan Piala Dunia Pria, FIFA Sebut Piala Dunia Wanita Justru Rugi
Piala Dunia Wanita 2023 akan kick-off dalam hitungan hari.Unik! 5 Pemain Timnas Indonesia Bakal Dilatih Park Hang-seo Jika Gabung Persib Bandung
Semuanya baru sebatas rumor. Bisa benar, bisa salah.
Opini