Libero.id - Gianluigi Donnarumma mengungkapkan dirinya tidak sadar ketika Italia telah mengalahkan Inggris pada final Euro 2020. Momen itu tepatnya terjadi ketika pemain berusia 22 tahun itu melakukan penyelamatan krusial atas penalti Bukayo Saka
Sebelumnya ia juga menggagalkan upaya Jadon Sancho dari titik putih, sementara tendangan Marcus Rashford membentur tiang, dan itu cukup untuk menghantarkan Italia menang 3-2 melalui babak adu penalti.
Kalau Anda perhatikan ulang tayangan ketika Donnarumma menepis sepakan Saka, penjaga gawang baru PSG itu tampak datar saja, tidak ada perayaan, padahal pada detik ketika ia melakukan save, pada saat itu Italia adalah juaranya.
Bahkan saat dirinya dikerumuni oleh rekan satu timnya, Donnarumma masih tampak seperti ragu atau bingung.
A reação do Donnarumma depois de defender o pênalti que deu a EURO para a Itália. 22 anos. ? pic.twitter.com/YWSfendoM6
— Sala12 (@OficialSala12) July 13, 2021
“Saya tidak menyadari kami telah menang, ” katanya kepada Sky Sport Italia. "Saya melihat wasit dan mencoba memahami apakah semuanya baik-baik saja.
"Lalu saya menoleh ke rekan satu tim saya dan mereka berlari ke arah saya. Dari sana semuanya dimulai. Saya tidak mengerti apa-apa."
Ternyata Donnarumma sempat ragu pada keputusan wasit, pasalnya ia tak fokus pada hitung-hitungan skor, dan mengira itu akan tetap berlanjut untuk beberapa kali tendangan lagi.
Pemain Terbaik Turnamen
Donnarumma dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Turnamen UEFA setelah aksi heroiknya melawan Inggris, yang diikuti dengan penyelamatan penalti penting dalam kemenangan adu penalti di pertandingan sebelumnya yakni ketika semifinal melawan Spanyol.
719 menit yang dilakukan oleh Donnarumma adalah yang paling banyak dilakukan oleh pemain mana pun di Euro 2020; dia hanya melewatkan beberapa menit saat Italia melawan Wales di babak penyisihan grup.
Usai Euro, Donnarumma sekarang akan fokus menyelesaikan transfer gratis ke Paris Saint-Germain setelah berakhirnya kontraknya di Ac Milan,“Saya akan selalu terikat dengan Rossoneri,” kata Donnarumma ketika ditanya tentang masa depannya. "Untuk saat ini, saya hanya akan menikmati pesta dan kemudian menikmati liburan.
"Saya akan selalu menjadi penggemar Milan dan saya berharap yang terbaik untuk mereka di dunia."
Donnarumma kini telah memenangkan semua lima adu penalti di pelbagai kompetisi yang ia ikuti baik dengan klub atau negara, tiga di antaranya untuk Milan.
Di musim terakhirnya di San Siro, ia mencatatkan 14 clean sheet di Serie A – rekor tertinggi bersama pemain Inter Samir Handanovic – untuk membantu Milan meraih finis liga tertinggi sejak 2012.
(gigih imanadi darma/gie)
Media Malaysia Soroti 9 Pemain Timnas Indonesia yang Pilih Ikut Pendidikan Polisi
Di Malaysia, mimpi pemain muda gabung Real Madrid. Di Indonesia, jadi Polisi.Tegas! Termasuk Rumput, PSSI Pasti Benahi JIS Sesuai Arahan FIFA
PSSI pastikan jalankan semua rekomendasi FIFA.Sindir Pemain Timnas yang Daftar Polisi? Marselino Ferdinan Pose jadi Maling
Ada-ada saja ulah pemuda Indonesia yang satu ini.Piala AFF U-23 2023 di Depan Mata, 4 Pemain Timnas ini Justru Ikut Pendidikan Polisi
Cita-cita pemain itu seharusnya main di Real Madrid. Bukan jadi Polisi atau PNS.Asnawi Mangkualam Berpakaian Layaknya Artis K-Pop, Ini Tanggapan Kocak Netizen
Makin terbiasa dengan budaya di Korsel wkwk...
Opini