Piala Konfederasi
Libero.id - Penghapusan Piala Konfederasi 2021 oleh FIFA membuat CONMEBOL mengeluarkan usulan untuk menggelar Piala Super, yang hanya akan mempertemukan juara Euro 2020 dengan Copa America 2021. Kemungkinan, namanya Piala Diego Maradona dan digelar Desember 2021 atau Januari 2022.
Beberapa hari setelah memimpin Argentina meraih kemenangan Copa America pertama mereka dalam 28 tahun, Lionel Messi diharapkan tampil kembali melawan Italia. Proposal tersebut sedang diajukan CONMEBOL kepada UEFA untuk selanjutnya dibawa ke FIFA.
Ide menggelar Piala Super, yang hanya mempertemukan juara Copa America dan Euro, muncul karena pada edisi-edisi sebelumnya, pemenang turnamen masing-masing konfederasi akan bersaing satu sama lain di Piala Konfederasi.
Secara tradisi, Piala Konfederasi digelar satu tahun sebelum Piala Dunia. Ajang ini mempertemukan juara-juara dari enam konfederasi anggota FIFA plus juara bertahan Piala Dunia dan perwakilan tuan rumah. Piala Konfederasi juga digunakan sebagai ajang pemanasan sebelum tuan Piala Dunia berikutnya.
Turnamen itu terakhir kali digelar pada 2017. Pasalnya, pada Maret 2019, FIFA mengonfirmasi bahwa turnamen tersebut tidak akan lagi dipentaskan lagi pada 2021. Alasannya, FIFA akan memperluas peserta Piala Dunia Antarklub dan menyelenggarakan Piala Arab 2021 sebagai pendahuluan Piala Dunia 2022.
Tapi, baik Piala Dunia Antarklub atau Piala Arab, yang semuanya direncanakan dimulai pada 2021, belum jelas kelanjutannya. Itu karena pandemi Covid-19 yang menghantam dunia dan menyebabkan banyak ajang olahraga berantakan.
According to @tariqpanja :
UEFA and CONMEBOL are in advanced talks for a "Super Cup" match between the Euro and Copa America winners.
Italy vs. Argentina would be played in Napoli stadium in honor of Diego Maradona ???? pic.twitter.com/surG9VuMdI
— FLY-FOOT (@fly_foot) July 13, 2021
Bukan duel Eropa vs Amerika Latin pertama
Terlepas dari proposal yang kemungkinan bedsar ditolak mentah-mentah FIFA tersebut, konsep menggelar pertandingan antara juara Eropa dengan Amerika Latin pernah terjadi.
Pada 1985-1993 ada Trofeo Artemio Franchi. Prancis adalah pemenang pertama setelah mengalahkan Uruguay 2-0 dan Argentina pemenang terakhir mengalahkan Denmark. Kemudian, ajang itu digantikan Piala Raja Fahd di Arab Saudi dan menjadi cikal bakal Piala Konfederasi.
Selain Trofeo Artemio Franchi, UEFA dan CONMEBOL juga pernah memiliki kompetisi antarklub. Piala Intercontinental pernah digelar untuk mempertemukan juara Liga Champions dengan Copa Libertadores.
Awalnya, kompetisi itu menggunakan sistem home and away. Tapi, akibat sejumlah aksi kurang sportif tim dan suporter tuan rumah, pertandingan kemudian dipindahkan ke Jepang. Turnamen kemudian berganti nama menjadi Piala Toyota dan dimainkan setiap Desember di National Stadium, Tokyo.
Pada akhirnya, Piala Toyota dihapus setelah diambil alih FIFA. Otoritas tertinggi sepakbola dunia tersebut kemudian meluncurkan Piala Dunia Antarklub. Pesertanya juara-juara kompetisi antarklub dari enam konfederasi anggota.
(diaz alvioriki/anda)
Persiapan Kualifikasi Piala Dunia 2026, Shin Tae-yong Minta Dukungan dan Doa Masyarakat Indonesia
Semangat pokoknya coach Shin!Pimpin Daftar Top Skor Sementara Liga 1 Musim Ini, Carlos Fortes Tak Ingin Jumawa
Musim lalu sempat menurun, tapi musim ini jadi gacor...Hasil Drawing Kualifikasi Piala Dunia 2026, Indonesia Bertemu Brunei Darussalam
Semoga bisa lolos ke Piala Dunia 2026, Amin...Merupakan Rival Berat, Maciej Gajos Beri Tanggapan Soal Persija dan Persib
Bahkan pemain asing sampai tahu soal rivalitas ini...Alami Cedera Parah, Marko Simic Terpaksa Absen Membela Persija Selama 6 Pekan
Krisis penyerang dialami Persija saat ini...
Opini