Boaz Solossa
Libero.id - Setelah dicoret dari Persipura Jayapura karena indisipliner, Boaz Solossa tidak butuh waktu lama untuk mendapatkan pelabuhan baru. Kakak Bochy resmi diperkenalkan sebagai pemain baru Borneo FC.
Kepastian bergabungnya Boaz disampaikan Borneo lewat pengumuman di akun media sosial resmi milik mereka. Hal itu sekaligus mengakhiri spekulasi tentang masa depan mantan penyerang tim nasional Indonesia tersebut yang sempat diperebutkan beberapa klub besar Liga 1.
Awalnya, Boaz santer dikabarkan merapat ke PSM Makassar lantaran mengunggah foto bersama sejumlah orang di Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar. Kemudian, muncul kembali rumor yang menyatakan Boaz akan pindah ke Jawa Timur untuk memperkuat Persebaya Surabaya karena mengunggah foto sang anak yang mengenakan jersey Bajul Ijo.
Tapi, setelah melewati sejumlah spekulasi, teka-teki itu akhirnya terjawab secara resmi. "Official: Sang legenda berlabuh di Kota Samarinda," tulis akun resmi Twitter klub yang berbasis di Stadion Segiri tersebut, sambil menyertakan video singkat wawancara Boaz.
Dalam sesi perkenalan virtual yang digelar, Pesut Etam mengaku senang bisa mendatangkan Boaz. Mereka bangga dan sekaligus tidak menyangka jika mantan kapten Mutiara Hitam tersebut akhirnya memilih Borneo. Sebab, untuk mendapatkan Boaz, Borneo harus bersaing dengan sejumlah klub besar Indonesia.
"Kita sudah melengkapi untuk formasi Borneo (untuk Liga 1) 2021. Boaz merupakan sosok tidak asing lagi untuk Borneo. Kami ada hubungan spesial. Ini kejutan untuk manajemen, karena di awal musim tidak terpikirkan bisa merekrut Boaz," kata COO Borneo, Ponaryo Astaman, saat konferensi pers virtual, Sabtu (17/7/2021).
"Selamat datang untuk Boaz (di Samarinda). Mudah-mudahan mampu memberikan prestasi yang terbaik untuk Borneo (di Liga 1)," lanjut mantan gelandang tengah tim Garuda itu.
Mengapa memilih Borneo?
Tidak sulit untuk memastikan mengapa Boaz memilih bermain untuk Borneo. Pasalnya, hubungan dengan klub berseragam oranye itu sudah terbina sejak 2018. Saat itu, Persipura absen di Piala Presiden dan Boaz memutuskan untuk membela Pesut Etam bersama Ricardo Salampessy.
Namun, kedua pemain akhirnya kembali ke Persipura setelah turnamen pramusim tersebut usai. Borneo sempat mencoba mengontrak Boaz dan Ricardo secara permanen. Tapi, kedua pemain menolak. Selain itu, Mutiara Hitam juga memanggil pulang keduanya untuk Liga 1 2018.
Selain itu, alasan lainnya adalah hubungan personal Boaz dengan Presiden Borneo, Nabil Husein. Keduanya sudah menjalin pertemanan sangat lama. Nabil dan Boaz juga sering berhubungan, baik bertemu langsung maupun menggunakan bantuan alat komunikasi.
"Terima kasih untuk manajemen (Borneo) yang memberikan kepercayaan kepada saya. Saya sudah menjalin hubungan dan akhirnya saya memilih Borneo FC. Saya, Presiden Nabil, dan Ponaryo itu sudah seperti keluarga," kata pemilik nama lengkap Boaz Theofilius Erwin Solossa itu.
"Saya juga pernah main di sini (Samarinda) di Piala Presiden (2018). Kita sampai di semifinal. Saya sudah diberikan kepercayaan di sini dan saya juga ingin memberikan yang terbaik untuk Borneo," tambah pesepakbola kelahiran Sorong, 16 Maret 1986 tersebut.
Bukan klub luar Papua pertama
Boaz memulai karier sepakbola sejak junior dengan bermain di klub amatir PS Putra Yohan pada 1999-2000. Kemudian, dia pindah ke Perseru Serui pada 2000-2001. Kemudian, Boaz dipanggil memperkuat tim PON Papua untuk berlaga di Pekan Olahraga Nasional XVI. Saat itu usianya baru 17 tahun.
Bakat dan penampilan Boaz terdengar ke telingan Peter Withe, yang saat itu menjadi pelatih timnas Indonesia. Pria asal Inggris itu membawa Boaz ke Piala Tiger 2004 saat berusia 18 tahun.
Sekembalinya dari turnamen Boaz mengikat kontrak profesional dengan Persipura. Dia berkembang menjadi pemain yang berpengaruh. Puncaknya saat kapten tim, Eduard Ivakdalam, meninggalkan Stadion Mandala Jayapura. Boaz kemudian ditunjuk menjadi kapten Persipura.
Hingga kompetisi di Indonesia vakum, Boaz sudah mencetak 207 gol dari 311 pertandingan resmi bersama Persipura. Dirinya juga membawa Persipura menjuarai divisi teratas liga sepakbola profesional di Indonesia empat kali pada musim 2005, 2009, 2011, dan 2013.
Tapi, bukan berarti Boaz masuk kategoro "one man club". Selain Borneo, dia juga sempat memperkuat klub lain di luar Persipura. Itu terjadi pada 2016 ketika kompetisi di Indonesia sedang berhenti akibat hukuman FIFA. Saat itu, Boaz dipinjamkan ke Carsae FC di Timor Leste bersama Imanuel Wanggai dan Oktovianus Maniani.
Sayangnya karier Boaz di Timor Leste tidak berlangsung lama. Setelah hanya tampil empat kali, Boaz bersama Wanggai meninggalkan klub dengan persetujuan bersama untuk bergabung kembali dengan Persipura.
(andri ananto/anda)
Persiapan Kualifikasi Piala Dunia 2026, Shin Tae-yong Minta Dukungan dan Doa Masyarakat Indonesia
Semangat pokoknya coach Shin!Pimpin Daftar Top Skor Sementara Liga 1 Musim Ini, Carlos Fortes Tak Ingin Jumawa
Musim lalu sempat menurun, tapi musim ini jadi gacor...Hasil Drawing Kualifikasi Piala Dunia 2026, Indonesia Bertemu Brunei Darussalam
Semoga bisa lolos ke Piala Dunia 2026, Amin...Merupakan Rival Berat, Maciej Gajos Beri Tanggapan Soal Persija dan Persib
Bahkan pemain asing sampai tahu soal rivalitas ini...Alami Cedera Parah, Marko Simic Terpaksa Absen Membela Persija Selama 6 Pekan
Krisis penyerang dialami Persija saat ini...
Opini