Gagal atau Sukses? 10 Winger Liga Premier dari Eredivisie Sejak 2000

"Kompetisi Belanda adalah gudangnya pemain sayap. Beberapa diantaranya pindah ke Inggris."

Feature | 23 July 2021, 22:07
Gagal atau Sukses? 10 Winger Liga Premier dari Eredivisie Sejak 2000

Libero.id - Winger merupakan salah satu posisi di sepakbola yang sangat penting di Inggris. Sejarah mencatat ada banyak pemain sayap jempolan yang mengantarkan klub Liga Premier sukses. Beberapa diantaranya merupakan pemain import dari Belanda.

Eredivisie adalah salah satu liga di dunia yang sangat terkenal akan kesuksesannya menghasilkan talenta terbaik dari posisi sayap. Bahkan, hingga era sepakbola modern ini, nama besar selevel Marc Overmars telah membuktikan kualitas Eredivisie, khususnya ketika dia berkompetisi di Liga Premier saat mengenakan jersey Arsenal pada 1990-an.

Sejak itu banyak pemain dari kompetisi Belanda yang mengikuti jejaknya. Ada yang sukses seperti Overmars. Bahkan, melebihi prestasi mantan pemain Ajax Amsterdam tersebut. Tapi, beberapa lainnya tidak melalui jalan yang mulus karena tidak mampu beradaptasi dengan gaya sepakbola Inggris.

Berikut 10 pemain sayap Eredivisie yang didatangkan ke Liga Premier sejak 2000:


1. Jesper Gronkjaer (Sukses)

Dari Ajax ke  Chelsea

Tampil: 104, Gol: 7

Ajax dan Denmark akan selamanya terhubung secara intrinsik karena banyaknya pesepakbola Denmark yang telah menghiasi Amsterdam selama hampir lima dekade. Bahkan, hingga sekarang melalui Ajax.

Akhir 1990-an, dengan melihat Jesper Gronkjaer tampil sangat mengesankan dan itu tidak lama sebelum dia bergabung di Liga Premier. Chelsea mendapatkan tanda tangannya, dan dia akan menikmati empat musim sepektakuker.

Dia tetap dikenang di Stamford Bridge setelah terlibat banyak pertandingan, termasuk saat melawan Liverpool pada hari terakhir musim 2002/2003. Pasukan Claudio Ranieri menang 2-1 di kandang, dengan Gronkjaer membantu dan mencetak gol. Itu berarti mereka akan lolos ke Liga Champions.


2. Arjen Robben (Sukses)

Dari PSV Eindhoven ke Chelsea

Tampil: 67, Gol: 15

Tepat saat Gronkjaer pergi, datanglah pemain sayap PSV Eindhoven yang sangat didambakan, yaitu Arjen Robben. Klub dengan status juara selevel Manchester United yakin bahwa mereka telah mendapatkan sosok pemain hebat dalam diri Roben.

Tapi, Robben tidak pernah berkarier di Old Trafford . Dia hijrah ke  Chelsea dan menikmati permainan yang luar biasa selama tiga musim berturut-turut. Di bawah kepemimpinan Jose Mourinho, dia naik level. Kemudian, membantu The Blues mengamankan gelar liga berturut-turut.

Setelah meninggalkan London Barat, Robben kemudian melanjutkan untuk menikmati masa karier di Real Madrid, sebelum mencapai kejayaan di Bayern Muenchen.


3. Georgios Samaras (Gagal)

Dari Heerenveen ke Manchester City

Tampil: 60, Gol: 8

Pria berpaspor Yunani tersebut memulai karier level dunia bersama  Heerenveen. Samaras berkembang pesat. Bahkan, sukses mencetak 30 gol dari 110 penampilan di semua kompetisi.

Arsenal dan Manchester City adalah dua klub elite Inggris yang sangat tertarik kepadanya. Dia pindah ke Man City. Tapi, tidak memiliki karier yang bagus sebelum akhirnya pindah ke Glasgow Celtic. Di Skotlandia, Samaras tampil bagus sebelum kembali ke Inggris untuk membela West Bromwich Albion pada musim 2014/2015.


4. Ryan Babel (Gagal)

Dari Ajax ke Liverpool

Tampil: 107, Gol: 17

"Dia memiliki semua potensi untuk menjadi Thierry Henry berikutnya," kata Marco van Basten menilai performa Babel di hari-hari awal kariernya di Liverpool. Penampilan Babel sempat menonjol saat bertugas di Ajax. Lalu, Van Basten memanggilnya ke timnas.

Sayang, di Anfield, dia tidak pernah mampu menempatkan dirinya di tim utama secara konsisten. Bahkan, Rafael Benitez lebih sering menempatkannya sebagai pemain pengganti. Dia pergi dan mengembara ke banyak klub dan tidak pernah lagi muncul di level atas.


5. Nacer Chadli (Gagal)

Dari FC Twente ke Tottenham Hotspur

Tampil: 124, Gol: 21

Pemain lain yang mengesankan mata Liga Premier saat masih berlaga di Eredivisie adalah Chadli. Dia merupakan pemain yang selalu menjadi ancaman bagi lawan-lawan Twente.

Pindah ke Tottenham Hotspur, Chadli diharapkan menghadirkan permainan yang lebih baik. Tapi, dia tidak pernah benar-benar melakukannya. Dia kemudian pindah West Brom, dan setelah itu performanya terus menurun.


6. Dusan Tadic (Sukses)

Dari FC Groningen ke Southampton

Tampil: 134, Gol: 20

Kedatangan Ronald Koeman sebagai bos baru Southampton menyebabkan lebih banyak kedatangan pemain dari Eredivisie. Dan, Tadic menjadi yang paling menonjol.

Selama berada di Belanda, dia membangun reputasi sebagai seorang jenius yang kreatif dan The Saints mengandalkan pemain Serbia itu untuk mengisi posisi yang ditinggalkan Adam Lallana ke Liverpool. Tadic menciptakan tidak kurang dari 27 gol dari 134 pertandingan. Bahkan, pada musim 2015/2016, hanya Mesut Oezil (19) dan Christian Eriksen (13) yang menciptakan lebih banyak darinya (12).

Tadic kini kembali ke sepakbola Belanda. Dia mencapai level yang lebih tinggi saat mewakili Ajax. Bahkan, sejumlah pengamat menilai tidak ada pemain sepakbola yang lebih mengesankan yang saat ini bermain di luar lima liga top Eropa, kecuali Tadic.


7. Steven Berghuis (Gagal)

Dari AZ Alkmaar ke Watford

Tampil: 9, Gol: 0

Berghuis pekan lalu menjadi pembicaraan di Belanda setelah memutuskan meninggalkan Feyenoord untuk bergabung dengan Ajax. Keputusan itu membuat suporter Feyenoord marah dan ramai-ramai membakar jersey miliknya. Mereka menanggap Berghuis sebagai pengkhiat.

Tapi, sebelum sukses di Feyenoord, Berghuis sempat berganung ke Watford dari AZ Alkmaar pada 2014/2015. Hasilnya, dia cedera di awal musim sehingga hanya mampu memiliki sembilan pertandingan Liga Premier dan tanpa gol. Pada musim berikutnya, dia pindah ke Feyenoord.


8. Viktor Fischer (Gagal)

Dari: Ajax ke Middlesbrough

Tampil: 13, Gol: 0

Fischer merupakan pemain berpaspor Denmark lainnya yang sukses di Ajax. Akibatnya, tawaran bermain di Inggris datang. Dia setuju pindah ke Middlesbrough. Sayang, cedera menghambat kariernya sebelum akhirnya pergi ke Mainz 05 dan sekarang di FC Copenhagen.


9. Alireza Jahanbakhsh (Sukses)

Dari AZ Alkmaar ke Brighton and Hove Albion

Tampil: 50, Gol: 2

Ketika Berghuis pindah ke Ajax, Feyenoord langsung membubungi Jahanbakhsh dan Brighton. Para pihak setuju dengan nominal transfer yang dirahsiakan dan kontrak kerja tiga tahun.

Salah satu alasan Yeyenoord adalah Jahanbakhsh  dinilai sukses menjadi roda penggerak yang penting Brighton setelah bergabung AZ pada transfer window musim panas 2018. Meski jarang mencetak gol dan beberapa kali cedera, pemain asal Iran itu selalu menampilkan performa bagus saat dipercaya merumput oleh pelatihnya.


10. Steven Bergwijn (Sukses)

Dari PSV Eindhoven ke Tottenham Hotspur

Tampil: 35, Gol: 4

Kehadiran Bergwijn di Spurs sangat berdampak signifikan. Bahkan, dia sukses mencetak gol pada debutnya melawan Manchester City dalam kemenangan 2-0. Sejak saat itu dia memasuki periodenya yang paling menantang. Kini, pemain Belanda berusia 23 tahun itu berharap untuk menjadi bintang di bawah pelatih baru, Nuno Espirito Santo.

(muhammad alkautsar/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0% Suka
  • 0% Lucu
  • 0% Sedih
  • 0% Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network