Tersingkir dari Fase Grup Olimpiade, Inilah Pembelaan Pelatih Jerman

"Punya status juara Euro U-21 terbaru, tapi justu ambyar di Olimpiade Tokyo."

Berita | 29 July 2021, 06:08
Tersingkir dari Fase Grup Olimpiade, Inilah Pembelaan Pelatih Jerman

Libero.id - Dalam tiga edisi terakhir, Jerman selalu tampil di final Euro U-21, dengan dua diantaranya juara dan sekali runner-up. Tapi, di Olimpiade 2020 Tokyo, mereka tersingkir di fase grup. Padahal, pelatihnya sama. Begitu pula beberapa pemainnya.

Saat masih menjadi pemain, Stefan Kuntz adalah penyerang yang tajam. Karier bermain Kuntz berlangsung pada 1983-1999. Dia membuat 449 penampilan dan mencetak 179 gol di Bundesliga.

Kuntz bermain untuk VfL Bochum, Bayer Uerdingen, FC Kaiserslautern, dan Arminia Bielefeld. Pria kelahiran Neunkirchen, 30 Oktober 1962, itu juga menjadi pencetak gol terbanyak di Bundesliga 1985/1986 dan 1993/1994. Kuntz juga membawa Kaiserslautern menjuarai DFB-Pokal 1989/1990, Bundesliga 1990/1991, dan DFL-Supercup 1991.

Selain Jerman, Kuntz juga sempat bermain di kompetisi Turki bersama Besiktas. Pada 1995, Kuntz bergabung ke Besiktas mengikuti permintaan pelatih rekan senegaranya, Christoph Daum. Kuntz melakukan debut  pada 13 Agustus 1995 dalam pertandingan tandang melawan Kayserispor, yang berakhir 1-1. 

Di level internasional, Kuntz dikenal saat berkolaborasi dengan Oliver Bierhoff menjuarai Euro 1996. Saat itu, dia memainkan peran kunci dalam hasil imbang 1-1 melawan Inggris di semifinal. Dia mencetak gol penyeimbang setelah Inggris memimpin. Dia juga mencetak penalti kelima  dalam adu penalti.

Selama karier internasional, Kuntz memperoleh 25 caps dan mencetak enam gol. Hebatnya, tak satu pun dari caps itu berakhir dengan kekalahan untuk Jerman (20 kemenangan dengan satu kemenangan adu penalti dan empat skor imbang). Itu adalah rekor di Jerman untuk caps tanpa kekalahan terbanyak.

Setelah pensiun, Kuntz diangkat sebagai Direktut Olahraga Bochum pada 2006-2008. Lalu, pada 2008-2016 menjadi Ketua Dewan Direksi Kaiserslautern. Dari fungsi managerial di balik meja, Kuntz langsung dipercaya melatih Jerman U-21 dan Olimpiade sejak 2016 hingga sekarang.

Hasil racikan Kuntz sebagai pelatih tim junior Der Panzer sebenarnya cukup bagus. Dia memenangkan Euro U-21 dua kali. Pada 2017, Kuntz membawa Jerman U-21 mengalahkan Spanyol U-21 di final. Lalu, pada 2021, giliran Portugal U-21 yang dipermalukan 1-0. Sementara pada 2019, Jerman U-21 dikalahkan Spanyol 1-2.

Para pemain yang membantu Kuntz di Euro U-21 itu sebenarnya juga tampil di Olimpiade 2020. Arne Maier atau Ismail Jakobs. Ada lagi tiga pemain senior seperti Maximilian Arnold, Max Kruse, dan Nadiem Amiri.

Hanya saja tidak semua pemain yang sukses di Euro U-21 mendapatkan izin klubnya untuk tampil di Tokyo kali ini. Akibatnya, Jerman kurang maksimal menjalani tiga pertandingan fase grup. Sebelum ditahan imbang Pantai Gading di laga terakhir, Rabu (28/7/2021), Jerman dikalahkan Brasil 2-4 dan menang 3-2 atas Arab Saudi lewat permainan yang sangat buruk.

"Pilihan kami pasti terbatas, terutama dalam hal pemain-pemain yang bisa tampil di beberapa posisi. Tapi, tim berkomitmen untuk Olimpiade. Anak-anak benar-benar memberikan segalanya di sini dan saya ingin berterima kasih kepada mereka untuk itu. Mereka bisa bangga akan hal itu," ujar Kuntz seusai laga, dilansir Bundesliga News.

Kuntz pantas kecewa karena klub-klub Bundesliga banyak yang menyepelekan Olimpiade. Mereka enggan melepas pemain dengan alasan bukan ajang resmi FIFA. Ini berbeda dengan Spanyol, Brasil, Pantai Gading, atau Jepang yang berhasil mendapatkan izin klub untuk menggunakan pemain-pemain terbaiknya. 

(andri ananto/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0% Suka
  • 0% Lucu
  • 0% Sedih
  • 0% Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network