Lima Pemain Inggris Terbaik Di Tanah Prancis

"No. 3 David Beckham"

Feature | 21 March 2020, 16:21
Lima Pemain Inggris Terbaik Di Tanah Prancis

Libero.id - Pemain Inggris yang meniti karir di persepakbolaan Prancis tidak lah begitu banyak dan juga tak begitu sukses, justru pemain Ligue 1 yang hijrah ke Inggris banyak yang sukses seperti Ngolo Kante, Anelka, Malouda dan masih banyak lagi. Terhitung hanya ada 5 pemain Inggris yang bisa dikatakan penampilannya baik di pentas kompetisi tertinggi di Prancis ini, siapa saja kah mereka, mari simak ulasan berikut:

1. Chris Waddle

Libero.id

Chris Waddle

Olympique de Marsielle 1989-1992 :
-Ligue 1 1990, 1991, 1992
-Runner-up Coupe de France 1991
-Runner-up Liga Eropa 1991

Nama Chris Waddle di telinga fans Olympique Marsielle (OM) tentu tidak asing. Pemain berkebangsaan Inggris tersebut bahkan memiliki nama julukan yang diberikan oleh penggemar OM dengan nama "Le dribbleur fou" yang artinya pen-dribble yang handal. Waddle adalah idola dari Stade Vélodrome pada akhir 1980-an dan awal 1990-an. Dicintai karena gayanya dan pengaruhnya di lapangan hijau, pemain sayap yang dikontrak dari Tottenham Hotspur pada 1989  tersebut di pinang dengan biaya transfer sebesar 4,5 juta Euro. Rekor transfer tersebut menjadikan dirinya sebagai pemain termahal ketiga di dunia setelah Diego Maradona dan Ruud Gullit. Pengguna kaki kidal ini mencetak golnya yang paling terkenal di perempat final Liga Eropa melawan AC Milan pada tahun 1991, yang pada waktu itu Marsielle juga diperkuat pemain sekelas Abedi Pelé dan Jean-Pierre Papin.

2. Glenn Hoddle

Libero.id

Glenn Hoddle

AS Monaco 1987-1991:
-Juara Ligue 1 1988.
-Runner-up Coupe de France 1989.

Glenn Hoddel yang lahir di Middlesex, Inggris, memulai karir profesionalnya pada tahun 1975 dengan berseragam Tottenham. 12 tahun berselang ia hengkang ke Prancis dan bergabung bersama AS Monaco. Bermain sebagai playmaker, Hoddel bisa dibilang lebih dihargai di Prancis ketimbang bermain di tanah Inggris karena ada kecurigaan dari para penggemar sepak bola Inggris tentang kemampuanya sebagai playmaker. Seni sepak bolanya sebagai pengatur lini tengah, Hoddle membuat AS Monaco begitu ditakuti pada saat itu, duetnya bersama pemain Inggris lainnya seperti Mark Hateley, di dukung dengan strategi  dari Arsene Wenger yang kala itu menjadi pelatih Monaco, membuat tim asal Principauté de Monaco tersebut meraih satu gelar Ligue pada tahun 1988. Hoddle adalah kontributor utama AS Monaco pada musim 1988, mencetak delapan gol dan terpilih sebagai pemain asing terbaik di Ligue 1 pada tahun yang sama. Hingga sekarang, nama Hoddle masih menjadi perbincangan hangat diantara Pemain Monaco ketika membahas siapa pemain yang menjadi legenda klub berjuluk Les Rouges et Blancs tersebut.

3. David Beckham

Libero.id

David Beckham

PSG ( Paris Saint-Germain )2013:
-Juara Ligue 1 2013.

Harus kita akui bersama, bahwa ketika Beckham bergabung dengan Paris Saint-Germain, ia telah melewati masa jayanya, menandatangani kontrak enam bulan sebagai pemain berusia 37 tahun pada awal tahun 2013. Namun menandatangani mantan kapten Inggris tersebut merupakan pilihan yang tidak terlalu buruk. Beckham membuat debut pertamanya di tanah Prancis ketika PSG menjamu Olympique de Marseille pada bulan Februari 2013 di Parc des Princes. Dalam pertandingan debutnya, Beckham menjadi bagian dari terciptanya gol kedua yang dicetak oleh Ibrahmovic. Laurent Blanc memercayai pemain veteran tersebut dengan menurunkannya sejak awal saat menghadapi Barcelona di perempat final Liga Champions pada awal April 2013. Terlepas dari peforma yang dikatakan biasa-biasa saja, dampak Beckham ternyata lebih besar di luar lapangan ketika mantan pemain Setan Merah tersebut membuat nama PSG semakin meroket dengan kehadiran serta alasanya untuk kegiatan santunan kepada anak-anak. Setelah 14 pertandingan tanpa gol di semua kompetisi, Beckham pensiun dari lapangan hijau, dan menjadi kapten PSG di kandang sendiri ketika menghadapi Brest dalam pertandingan terakhirnya pada malam yang penuh emosional di Parc des Princes.

4. Joey Barton

Libero.id

Joey Barton

Olympique de Marsielle 2012-2013:
-Runner-up Ligue 1 2013.

Nomer 4 ini termasuk yang cukup kontroversial karena sudah menjadi rahasia umum bahwa Barton adalah pemain yang kurang disiplin dan sering terkena sanksi ketika berada dilapangan. Sebenarnya masih ada nama Joe Cole yang sempat membela Lille pada musim 2011-2012 , namun mantan pemain Chelsea tersebut tidak terlalu menonjol perannya saat di Ligue 1. Justru peran Barton untuk OM pada musim 2012/13 begitu terasa sehingga tim asuhan Élie Baup  mampu finis sebagai runner-up Ligue 1. Pada saat Marsielle mendatangkan Barton dari QPR ( Queens Park Rangers ), pria yang sekarang berusia 37 tahun tersebut sedang menjalani skorsing 10 pertandingan akibat perbuatanya di Liga Primer Inggris dan le bad boy (julukan barton) memang diproyeksikan oleh Élie Baup  sebagai pemain untuk pertandingan Liga Eropa saja. Namun semenjak di turunkan pada Desember 2012, Barton langsung menjadi sosok sentral di lini tengah Marsielle sebagai pemutus serangan lawan. Dan benar saja, pemain Inggris tersebut terpilih sebagai pemain terbaik klub di bulan Desember.  Apresiasi gelandang itu terhadap budaya klub dan kedekatannya dengan André-Pierre Gignac, membuat para fans menjadikan dirinya sebagai idola baru mereka, walaupun massa baktinya di Prancis hanya satu musim saja.

5. Tony Cascarino

Libero.id

Tony Cascarino

Olympique de Marsielle 1994-1996:
-Pencetak gol terbanyak Ligue 2 pada 1995 dan 1996. 
-Juara Ligue 2 pada 1995 

Lahir di St Paul's Cray, Inggris pada tahun 1962, Tony muda lebih memilih Irlandia sebagai status kewarganegaraanya pada waktu itu. Tony mengemas 88 caps untuk timnas Irlandia serta mencetak 19 gol. Sebelum bergabung dengan Marsielle pada tahun 1994, Tony sempat membela The Blues Chelsea selama dua tahun. Ketika bergabung dengan Marsielle, klub berjuluk Les Phocéens tersebut sedang terdegradasi ke Ligue 2. Marsielle yang berada dikondisi kelam dengan menghabiskan musimnya divisi kedua kedatangan seorang penyerang handal bernama Tony Cascarino. Hanya dalam dua musim, mantan penyerang Celtic yang tinggi tersebut mampu mencetak 70 gol di semua kompetisi bersama Marsielle, termasuk lima hat-trick yang pernah ia buat. Gol-golnya mampu membantu OM kembali ke Ligue 1. Setelah sembilan pertandingan tanpa gol, Tony bergabung dengan Nancy di mana kemampuannya dalam mencetak gol masih sama bagusnya ketika berseragam Marsielle. Pada musim 1999/2000, Tony yang waktu itu berumur 37 tahun mampu mencetak 15 gol di Ligue 1. Hingga sekarang namanya masih terngiang di telinga pendukung Marsielle.

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0% Suka
  • 0% Lucu
  • 0% Sedih
  • 0% Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network