Berkelas, Aksi Penyelamatan Buffon Bersama Parma Bukti Dirinya Belum Habis

"Tua-tua keladi, mungkin begitu penggambaran yang tepat soal sosok Buffon"

Berita | 04 August 2021, 18:04
Berkelas, Aksi Penyelamatan Buffon Bersama Parma Bukti Dirinya Belum Habis

Libero.id - Gianluigi Buffon kembali menunjukan kepada kita bahwa dirinya belum habis usai melakukan aksi penyelematan yang berkelas dalam laga pra-musim Parma melawan Sassuolo.

Penjaga gawang legendaris Italia itu mungkin telah berusia 43 tahun, tetapi ia menunjukkan kepada dunia bahwa dirinya masih mampu bermain di level tertinggi ketika dalam pertandingan pra-musim melawan Sassuolo di Stadion Ennio Tardini.

Pemenang Piala Dunia 2006 itu akan bermain di Serie B musim depan setelah kembali secara emosional ke klub masa kecilnya setelah 20 tahun bersama Juventus.

Dalam laga tersebut, anak asuh Enzo Maresca memang kalah dengan skor 3-0 oleh rival Serie A mereka itu - tetapi Buffon masih berhasil mencuri perhatian dengan penyelamatan kelas dunia di tiang belakang.

Sassuolo sukses memotong aliran bola Parma di area penalti yang kemudian striker senior I Neroverdi , Francesco Caputo sukses melepaskan tembakan yang sangat baik ke arah gawang Buffon.

Tapi bola berhasil diselamatkan oleh reaksi cepat Buffon yang kemudian terkapar di tanah, bola sempat memantul kembali ke kepala Caputo, tetapi sang striker gagal mengontrol sundulannya dan membuatnya melayang tinggi ke udara.

Dan Buffon bangkit kembali untuk menangkap bola dan mengakhiri serangan berbahaya anak asuh Alessio Dionisi.

Untuk lebih lengkapnya anda bisa menonton video di bawah ini,

Sebelum merapat ke I Gialloblu, mantan pemain PSG itu sempat menolak dua tawaran dari klub besar Eropa, salah satunya Barcelona.

“Saya memiliki dua tawaran besar, tetapi saya tidak ingin menjadi pemain pengganti lagi. Saya lelah menjadi pilihan kedua. Saya melakukannya di Juventus karena hubungan yang saya miliki dengan klub, tetapi sejujurnya saya tidak ingin melakukannya lagi, tidak seperti dua tahun terakhir" ujar Buffon.

“Saya mendapat tawaran menarik lainnya, bahkan dari tim di Liga Champions, tetapi implikasi emosional (dengan Parma) membuat saya memutuskan."

"Emosi itu adalah satu-satunya cara untuk terus bermain di level tinggi. Saya tahu Parma bisa memberi saya sesuatu yang tidak akan diberikan tim lain. Saya senang dengan kasih sayang yang ditunjukkan kepada saya. Saya merasa seperti di rumah sendiri. Saya suka di sini."

(muflih miftahul kamal/muf)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0% Suka
  • 0% Lucu
  • 0% Sedih
  • 0% Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network