Neymar & Renato Augusto
Libero.id - Olimpiade adalah gelar terakhir sekaligus menjadi satu-satunya penghargaan besar yang belum pernah dimenangkan Brasil. Namun pada tahun 2016, di Maracana, mereka akhirnya berhasil memenangkan emas Olimpiade dengan mengalahkan Jerman di final.
Setelah 90 menit berakhir dengan skor 1-1, gol-gol dari Neymar dan Max Meyer menjaga kedudukan tetap sama. Brasil memenangkan pertandingan dari titik putih, mereka berhasil mengonversi kelima penalti mereka, dimana Neymar menyelipkan gol kelima yang sangat penting dan menentukan.
Masing-masing dari 13 pemain yang tampil, menjadikan diri mereka pahlawan nasional malam itu. Hasil itu menjadi aksi balas dendam atas kekalahan 7-1 pada pertandingan Piala Dunia tahun 2014. Namun apakah semua pemain U-23 yang tampil dan memenangkan gelar Olimpiade itu berhasil melanjutkan ke karir yang lebih baik? Dan bagaimana nasib beberapa pemain di senior Brasil usai menjuarai Olimpiade 2016 ?
Pada catatan itu mari kita lihat kabar terbaru dari masing-masing penggawa starting XI Brasil yang memenangkan emas Olimpiade 2106.
11.Weverton
Sang kiper adalah salah satu pemain Brasil yang paling banyak bermain hingga menit-menit terakhir pada Olimpiade 2016. Ia menggantikan peran dari pemain veteran Palmeiras, Fernando Prass yang mengalami patah siku.
Pada saat bermain dengan klub Brasil, Athletico Paranaense, Weverton telah menjadi pemain yang solid selama empat musim sebelumnya.
Sejak medali emas itu, ia telah mencapai babak baru dengan membuat debut di tim senior Brasil pada tahun 2017 dan pindah ke Palmeiras untuk menggantikan Prass, dimana ia telah memenangkan gelar Brasil 2018 dan Copa do Brasil serta Copa Libertadores ganda di musim 2020.
Sebagai hasil dari kesuksesan itu, ia telah mempertahankan tempatnya di skuad Brasil dan menjadikan dirinya pilihan utama untuk tempat ketiga setelah Alisson & Ederson.
20/08/2016: Weverton e Neymar garantem o primeiro e único ouro olímpico do futebol brasileiro ??⚽️??pic.twitter.com/M6LPU9A5a8
— Palmeiras Sempre (@PalmeirasSemp14) January 5, 2021
10.Zeca
Baru berusia 22 tahun ketika Olimpiade dilangsungkan di Rio, Zeca diperkirakan akan melakukan hal-hal besar. Ia bisa bermain di kedua posisi full-back, terlihat bagus saat menguasai bola, dan bermain sangat baik di tim Santos yang finis kedua liga di bawah Dorival Junior pada 2016 lalu.
Tapi sayang semua tidak berjalan sesuai rencana sejak itu. Pada tahun 2018, ia meninggalkan Santos setelah para penggemar mencoba menyerangnya, dan ia telah melalui proses hukum yang berlarut-larut atas gaji yang belum dibayar.
Di level internasional, ia tidak selalu menjadi pilihan utama. Dan pada tahun 2021, setelah dipinjamkan ke Bahia, ia pindah ke Vasco Da Gama untuk bermain di kasta kedua Brasil.
9.Rodrigo Caio
Pemain berusia 22 tahun lainnya, Rodrigo Caio adalah anak emas dari akademi Sao Paulo yang terkenal sukses menghasilkan pemain-pemain hebat seperti Kaka dan Casemiro.
Namun ia tidak mendapatkan jam bermain di Eropa seperti yang diinginkannya dan setelah beberapa penampilan buruk pada tahun 2018, ia dijual oleh pihak Sao Paulo ke Flamengo pada tahun 2019 guna menghidupkan kembali kariernya dan selama dua setengah musim terakhir, ia telah memenangkan tiga kejuaraan negara bagian Rio de Janeiro, dua gelar Brasil dan satu Libertadores.
8.Marquinhos
Sulit dipercaya bahwa Marquinhos bisa mencapai kemenangan itu pada tahun 2016. Dan kini mantan pemain AS Roma itu telah berusia 27 tahun. Ia adalah pahlawan bagi PSG, pemain Brasil dan salah satu bek terbaik di dunia sepakbola saat ini.
Choose your 2020/21 #11onEleven Best Defender! Is it our brother Luke Shaw? El Captino Marquinhos? or Grown Man Ruben Dias? COMMENT BELOW ? #manchesterunited #psg #mancity pic.twitter.com/9ZwGZDhtvo
— 11 on Eleven Podcast (@11onElevenPod) July 30, 2021
7.Douglas Santos
Kurang dari sebulan setelah final Olimpiade, ia pindah dari Atletico Mineiro ke Hamburg, di mana ia menghabiskan tiga musim sebelum pergi lebih jauh ke timur untuk bergabung dengan Zenit St. Petersburg pada 2019.
Meskipun timnya terdegradasi, hal-hal lain telah berjalan cukup baik untuk Santos di Rusia. Ia sekarang memiliki dua tropi Liga Premier Rusia dan Piala Rusia di lemari pribadinya.
Pada tahun 2020, ia mengingat medali emas yang ia dapatkan dan mengatakan, “Menang melawan Jerman selalu bagus. Kami banyak merayakannya, terutama karena menjadi medali emas pertama Brasil dalam sepakbola di Olimpiade. Saya merasa bahwa saya hidup di saat yang tepat. Saya adalah bagian dari sebuah acara yang memiliki cerita indah di baliknya."
6.Renato Augusto
Renato Augusto mungkin bukan nama terbesar di Eropa, tetapi ia telah menjadi andalan di lini tengah Brasil selama lebih dari satu dekade.
Karirnya di Bayer Leverkusen dari 2008 hingga 2012 kerap diganggu oleh cedera. Tetapi ia kembali ke Brasil untuk memenangkan gelar liga Brasil pada 2015 bersama Corinthians. Meskipun kemudian ia pindah ke China pada awal 2016, ia tetap memiliki kualitas dengan menjadi bagian integral dari tim Samba.
Setelah lima tahun di Beijing Guoan, ia pindah kembali ke Corinthians pada Juli 2021.
⚽️43’ Gol de Renato Augusto
— Leonardo (莱昂纳多) Hartung (@HartungLeo) November 30, 2020
Assistência: Wang Gang pic.twitter.com/Yju1vuLQ1S
5.Wallace
Seperti Douglas Santos, penampilan Walace di Olimpiade 2016 dikombinasikan dengan penampilannya untuk Gremio di level klub, meyakinkan Hamburg memboyongnya pada tahun 2017.
Nmaun, dengan degradasinya Hamburg, ia pindah ke Hannover. Dan sangat disayangkan, Hannover juga mengalami degradasi di akhir musim.
Walace akhirnya berpindah klub lagi dengan bergabung bersama tim Italia, Udinese, di mana ia bermain 23 kali di Serie A pada musim 2020/2021.
4.Gabriel Barbosa
Pada tahun 2016, Gabriel atau 'Gabigol' Barbosa adalah salah satu pemain yang disebut sebagai 'The Next Neymar', dan ' The Next Robinho'.
Kemudian, setelah transfer 30 juta euro ke Inter Milan, ia mengalami musim buruk di Serie A. Ia harus mengalami musim buruk lainnya saat bertugas sebagai status pinjaman di Benfica dengan banyak laporan tentang masalah sikap.
Sejak kembali ke Brasil, ia telah membangun kembali reputasinya. Ia tercatat sebagai pencetak gol terbanyak liga Brasil pada 2018 dan 2019, masing-masing dengan Santos dan Flamengo. Ia juga berhasil memenangkan gelar Brasil berturut-turut dan Libertadores 2019 bersama Rodrigo Caio di Flamengo.
GABRIEL BARBOSA...
GABRIEL BARBOSA AGAIN!
THE BRAZILIAN SCORES TWICE IN THE FINAL TWO MINUTES TO WIN THE #CopaLibertadores2019 FINAL FOR FLAMENGO!
??????????????????pic.twitter.com/V8NFJgsGpp
— London's Finest (@LondonsFinestQU) November 23, 2019
3.Neymar
Diantara banyak pemain Brasil yang memenangkan medali emas Olimpiade, Neymar adalah pemain yang memiliki karir konsisten. Bahkan setelah memenangkan emas di Rio, ia memecahkan rekor transfer saat dibeli oleh PSG.
#OnThisDay in 2016, Brazil won its first Olympic men's football gold medal. ⚽? @neymarjr pic.twitter.com/3JSc8FRW3O
— Olympics (@Olympics) August 20, 2018
2.Luan
Dari empat pemain depan Brasil yang paling dibanggakan dari Olimpiade 2016, Luan adalah yang paling berhasil.
Ia adalah pemain muda dari Gremio saat itu, dikenal sebagai penyerang klasik Brasil dengan skill untuk menggulirkan bola ke kiri dan ke kanan layaknya Ronaldo Nazario. Ia kemudian memenangkan Copa do Brasil pada tahun 2016 dan Copa Libertadores pada tahun 2017, dinobatkan sebagai pemain terbaik di Amerika dalam jajak pendapat bergengsi surat kabar El Pais.
Kini di usia 28 tahun, Luan duduk di bangku cadangan untuk Corinthians, yang konsisten ada di papan tengah di Brasileirao.
Happy 24th Birthday to #Rio_Olympic_2016 Winner #Luan_Vieira??????#Viva_Brazil???#Forca_Selecao♥♥♥ pic.twitter.com/mk60Ierz8J
— Shakil Tarif (@TarifShakil) March 27, 2017
1.Gabriel Jesus
Sebagian besar orang di Eropa belum pernah mendengar tentang Gabriel Jesus pada Juli 2016. Tetapi sejak Olimpiade itu, dan diikuti oleh musim yang luar biasa dengan Palmeiras yang meraih gelar liga Brasil, menempatkan nama Jesus sebagai pemain incaran klub top dunia.
Setelah panggilan telepon pribadi dari Pep Guardiola, Jesus memilih untuk menerima tawaran Manchester City dan ia terbang ke Inggris dalam transfer 33 juta Euro pada Januari 2017.
Awal yang gemilang di Manchester telah diikuti oleh beberapa musim yang fluktuatif, dimana ia terutama digunakan sebagai cadangan untuk Sergio Aguero, memicu laporan bahwa ia mungkin akan pindah.
Dengan kepergian Aguero, ini bisa menjadi tahun yang bagus untuk pria Brasil agar bisa bersinar lagi City, namun itu jika transfer Harry Kane benar-benar dibatalkan.
5 years ago today, Gabriel Jesus became a Manchester City player. One of my favourite players to ever play for City ??? pic.twitter.com/JdSOwUmSWG
— ⁹ (@JesusRoIe) August 3, 2021
(diaz alvioriki/muf)
Profil Frank Wormuth, Pria Jerman yang Akan Bantu Bima Sakti di Piala Dunia U-17 2023
Semoga berhasil menjalankan tugas.Lawan Pemuncak Klasemen, Persik Kediri Malah Kehilangan 3 Pemain Andalan
Pertandingan yang diramal akan menarik.Bertandang ke Markas Sendiri, Begini Persiapan Bali United Hadapi Arema FC
Pertandingan yang cukup unik bagi Bali United.Beda dengan Piala Dunia Pria, FIFA Sebut Piala Dunia Wanita Justru Rugi
Piala Dunia Wanita 2023 akan kick-off dalam hitungan hari.Unik! 5 Pemain Timnas Indonesia Bakal Dilatih Park Hang-seo Jika Gabung Persib Bandung
Semuanya baru sebatas rumor. Bisa benar, bisa salah.
Opini