Kredit: thenational.scot
Libero.id - Virus Corona atau yang dikenal dengan istilah ilmiah Covid-19 semakin meresahkan masyarakat dunia. World Health Organization (WHO), telah mengkategorikan virus Corona baru atau Coronavirus Desease 2019 (Covid-19) sebagai pandemi. Alasannya karena virus tersebut telah menyebar luas di seluruh dunia.
Penetapan Covid-19 sebagai pandemi global dilakukan setelah terdapat lebih dari 118 ribu kasus terinfeksi virus Corona di lebih dari 110 negara. Total terdampak virus Corona di Indonesia saat ini mencapai 172 kasus. Jumlah ini masih lebih sedikit dibandingkan negara lain seperti Italia 31.506 kasus, Amerika 6.515 kasus, Iran 16.169 dan Spanyol 11.826 (sumber data: https://www.worldometers.info), dan jumlahnya diperkirakan masih terus bertambah.
Kebijakan lockdown atau penguncian akses keluar masuk wilayah menjadi salah satu kebijakan yang dianggap solusi bagi mencegah meluasnya persebaran virus corona. Kebijakan ini sudah mulai diberlakukan oleh beberapa negara antara lain Malaysia, Filipina, Prancis, Italia, Denmark, Irlandia, Polandia, Arab Saudi, Spanyol, dan Libanon.
Hingga saat ini Presiden Joko Widodo atau Jokowi belum memerintahkan untuk menerapkan lockdown atau penguncian akses wilayah baik secara regional maupun nasional di Indonesia. Beliau mengaku belum berfikir untuk melakukan kebijakan lockdown, Jokowi meminta agar seluruh rakyat Indonesia untuk tetap tenang.
Menurut pengamat Transportasi Universitas Soegijapranata, Djoko Setijowarno, menyarankan agar pendekatan menjaga jarak atau social distance lebih dikedepankan, ketimbang melakukan upaya penutupan atau lockdown. Kedua langkah tersebut bertujuan sama yaitu meminimalisir penyebaran virus Corona.
"Pendekatan social distance atau menjaga jarak lebih dikedepankan, supaya ekonomi masyarakat tetap berjalan," kata Djoko Setijowarno dalam keterangan tertulisnya.
Upaya mengeluarkan kebijakan lockdown bagi Indonesia seperti halnya di Wuhan (Tiongkok) atau beberapa negara lain memang belum dilakukan. Bisa dikarenakan pertimbangan ekonomi menjadi penyebabnya, jika suatu kota di Indonesia dilakukan lockdown. Dengan kondisi seperti sekarang ini, perekonomian masyarakat mulai menurun.
“Sektor pariwisata salah satunya, mulai mengalami penurunan yang juga berimbas pada rantai bisnis pendukungnya, seperti persewaan kendaraan, penginapan hotel, kuliner, usaha catering. Pendekatan social distance atau menjaga jarak lebih dikedepankan, supaya ekonomi masyarakat tetap berjalan.” Ujarnya.
Virus Corona atau Covid-19 yang menjadi wabah global ini telah melumpuhkan sektor-sektor penting di berbagai negara. Hingga saat ini masih belum ditemukan vaksin yang dapat menyembuhkan virus Corona. Lalu, tentang darimana asal usul virus corona ini dapat muncul, 3 fakta mengenai asal usul virus corona yang dihimpun dari berbagai sumber (18/03/2020).
1. Corona tidak dibuat di laboratorium
Berdasar hasil analisis yang di keluarkan oleh Scripps Research Institute, menyimpulkan bahwa tidak ditemukan bukti bahwa asal usul virus corona diciptakan di laboratorium atau hasil direkayasa.
“Dengan membandingkan data genetik yang ada untuk mengetahui penyebaran virus Corona, kita dapat dengan tegas menyimpulkan bahwa SARS-CoV-2 tercipta dari proses alami”, ujar Kristian Andersen, PhD, profesor imunologi dan mikrobiologi dari Scripps Research Institute.
2. Berasal dari hewan
Menurut Weifeng Shi, yang juga merupakan profesor di Laboratorium Kunci Etiologi dan Epidemiologi Penyakit Menular di Universitas Provinsi Shandong (berafiliasi dengan Shandong First Medical University) mengatakan dalam sebuah pernyataan, bahwa "Sangat mengejutkan bahwa urutan 2019-nCoV yang dijelaskan di sini dari pasien yang berbeda hampir identik".
"Temuan ini menunjukkan bahwa 2019-nCoV berasal dari satu sumber dalam waktu yang sangat singkat dan terdeteksi relatif cepat”, katanya.
Hampir sebagian besar kasus awal juga dilaporkan terjadi pada para pekerja atau pengunjung dari pasar ikan dan hasil laut Huanan di Wuhan, Tiongkok, di mana berbagai macam hewan liar juga dijual.
Asal usul virus corona telah dipelajari lebih lanjut, urutan genetik 2019-nCoV juga dibandingkan oleh para peneliti dengan data dari persebaran virus. Berdasarkan hasil analisis, menunjukkan bahwa asal usul virus corona yang memiliki hubungan paling dekat adalah virus corona yang berasal dari kelelawar.
3. Kebiasaan makan makanan tidak lazim
Salah satu lokasi yang menjadi sorotan untuk mencari asal usul virus corona adalah pasar makanan laut Huanan di pusat kota Wuhan, yang diketahui tak cuma menjual makanan laut tapi ternyata juga makanan berupa hewan-hewan liar.
Pemerintah China menduga jika asal usul virus corona berasal dari hewan-hewan liar yang diperjual-belikan di pasar tersebut. Hal tersebut didukung dengan data bahwa sejumlah penderita awal yang terjangkit virus Novel 201 Coronavirus (2019-nCoV) itu adalah karyawan pasar makanan tersebut.
"Pihak berwenang percaya virus itu kemungkinan berasal dari binatang buas di pasar makanan laut meskipun sumber pastinya masih belum ditentukan." ujar Dr. Gao Fu, direktur pusat pengendalian dan pencegahan penyakit Tiongkok.
Selamat! Indra Sjafri Terpilih Ikut FIFA Technical Leadership Diploma
Ini pelatihan untuk direktur teknik dari seluruh dunia.Curhat Juergen Klopp Tentang Vaksinasi: Abaikan Mereka yang Sok Tahu
Ternyata warga Inggris bandel. Klopp sampai buka suara.Temuan Ilmiah Terbaru, Virus Corona Menular Lewat Hubungan Seks
COVID-19 ditemukan dalam semen pria yang terinfeksi parah.Ini Alasan Kenapa Virus Corona Jauh Lebih Bahaya Dibanding Flu
Flu adalah penyakit yang dibandingkan oleh semua orang dengan virus corona pada awal pandemi global ini.Bisakah Virus Corona Bertahan di Paket Belanja Online? Ini Penjelasannya
Masyarakat mengandalkan belanja online pada momen harus sering di rumah.
Opini