Medali Olimpiade 1896.
Libero.id - Ketika Olimpiade modern pertama diadakan di Athena pada 1896, para pemenang tidak mendapatkan medali emas seperti yang didapatkan atlet-atlet Olimpiade 2020 Tokyo. Sebaliknya, mereka mendapatkan perak untuk pemenang dan perunggu bagi runner-up. Untuk peringkat ketiga, tidak ada medali.
Salah satu medali perak pertama dalam Olimpiade 1896 ternyata sedang dilelang. Penjualan hampir 200 lot yang diselenggarakan oleh RR Auction yang berbasis di Boston itu juga mencakup medali emas yang dimenangkan oleh tim bola basket putra Amerika Serikat pada Olimpiade 1984.
Ada lagi beberapa obor Olimpiade, termasuk satu yang digunakan selama estafet obor tahun lalu sebelum ditutup karena pandemi Virus Corona.
"Minat tinggi sekarang dengan Olimpiade Tokyo mendekat. Medali perak Olimpiade 1896 itu diperkirakan akan terjual sekitar UD75.000 (Rp1,08 miliar) mengingat kelangkaannya," kata Wakil presiden eksekutif RR Auction, Bobby Livingston, dilansir ESPN.
Tidak seperti Olimpiade hari ini dengan ribuan atlet dan ratusan acara, Olimpiade 1896 menampilkan sekitar 250 atlet dan semuanya pria, serta hanya dari lebih dari selusin negara yang bersaing dalam 10 cabang olahraga.
Dan, sebuah medali perunggu dari tahun yang sama diperkirakan akan terjual sekitar USD40.000 (Rp577 juta). "Siapa yang memenangkan medali telah kalah oleh waktu," ujar Livingston.
Selain medali Olimpiade edisi perdana, emas milik The Dream Team basket AS yang didominasi bintang-bintang NBA pada 1984 dan 1992 juga menarik minat banyak orang. Pasalnya, itu adalah era ketika nama-nama ikonik seperti Michael Jordan, Chris Mullin, atau Patrick Ewing masih eksis.
Tim peraih medali emas yang dilatih oleh Bobby Knight itu mencetak rekor 8-0, rata-rata lebih dari 95 poin per game dan menahan lawan dengan sekitar 63 poin per game. "Salah satu medali emas itu, dengan pita warna-warni, diperkirakan akan terjual sekitar USD70.000 (Rp1,01 miliar). Apapun dari tim basket AS dan tim hoki putra 1980 selalu menuntut banyak minat," beber Livingston.
Medali itu diserahkan ke biro lelang oleh seorang kolektor yang membelinya langsung dari anggota tim. Tapi, Livingston berkata identitas pemain yang dimaksud tetap dirahasiakan karena menyangkut privasi.
Beberapa barang lain yang dijual termasuk medali emas yang diberikan kepada pegulat Swedia, Ivar Johansson, di Olimpiade 1932 Los Angeles dan perak yang dimenangkan Bill Thomson sebagai anggota tim hoki Kanada di Olimpiade Musim Dingin 1936 di Jerman.
Sementara obor yang dijual termasuk obor dari Olimpiade Musim Dingin 1994 di Lillehammer, Norwegia. Lalu, Olimpiade Musim Dingin 1980 di New York. Kemudian, Olimpiade Musim Dingin 1976 di Innsbruck, Austria.
Barang lain yang lebih tidak biasa adalah kayak kayu setinggi 17 kaki (5,18 meter) yang digunakan Rolf Peterson dari Swedia untuk memenangkan medali emas di Olimpiade 1964 Tokyo. Bagi peminat dibutuhkan setidaknya USD30.000 (Rp433 miliar) untuk mendapatkan kayak bersejarah tersebut.
#OnThisDay in 1896, Athens held the first modern day Olympic Games!#StrongerTogetherpic.twitter.com/2fJ1bawz33
— Olympics (@Olympics) April 6, 2021
(mochamad rahmatul haq/anda)
Profil Frank Wormuth, Pria Jerman yang Akan Bantu Bima Sakti di Piala Dunia U-17 2023
Semoga berhasil menjalankan tugas.Lawan Pemuncak Klasemen, Persik Kediri Malah Kehilangan 3 Pemain Andalan
Pertandingan yang diramal akan menarik.Bertandang ke Markas Sendiri, Begini Persiapan Bali United Hadapi Arema FC
Pertandingan yang cukup unik bagi Bali United.Beda dengan Piala Dunia Pria, FIFA Sebut Piala Dunia Wanita Justru Rugi
Piala Dunia Wanita 2023 akan kick-off dalam hitungan hari.Unik! 5 Pemain Timnas Indonesia Bakal Dilatih Park Hang-seo Jika Gabung Persib Bandung
Semuanya baru sebatas rumor. Bisa benar, bisa salah.
Opini