Libero.id - Mengapa orang-orang sering mengkampanyekan sepak bola yang sportif, tanpa kekerasan, dan hal-hal yang bersangkutan lainnya? Jawabannya sederhana, karena sepak bola adalah tentang keindahan, bukan perkelahian di atas lapangan, adu pukul, dan lain seterusnya yang tak mencerminkan nilai-nilai luhur sepak bola
Tapi dalam situasi tertentu, misalnya ealam laga big match yang mempertemukan rival, bumbu-bumbu sepak bola semacam adu mulut sampai ribut yang serius tak jarang terjadi.
Dan hal tersebut terjadi, justru dalam laga persahabatan antara Atletico Madrid dengan Feyenoord. Laga itu mencapai titik didih pada menit ke-40 ketika Yannick Carrasco benar-benar kehilangan akal setelah ditekel oleh bek Feyenoord.
Ungkapan kepala boleh panas hati tetap dingin, cuma tinggal kata-kata belaka.
Carrasco yang emosi tampak 'menceramahi' bek lawan dan lalu sedikit menendangnya, dan tentu saja aksi Carrasco memicu konfrontasi.
Para pemain Feyenoord yang lain lantas ikut turun tangan, dan pemain sayap Belgia itu didorong keluar dari garis lapangan. Keributan makin tak terbendung, pemain dari kedua belah pihak terlibat dalam bentrok massal.
Carrasco terus memprotes, dengan rekan satu timnya mencoba meredakan situasi, tetapi usaha itu tidak berhasil.
Sampai bahkan pelatih Atletico Madrid, Diego Simeone mengambil tindakan sendiri dengan berlari ke arah kejadian untuk menenangkan tim-nya terutama Carrasco.
Pelatih asal Argentina itu barang pasti tidak terlihat senang saat ia mencaci maki pemain bintangnya itu, dan wasit pertandingan lantas mengacungkan kartu merah.
Pernahkah Anda melihat sesuatu seperti sebelumnya? Beritahu kami di kolom komentar.
(gigih imanadi darma/gie)
Opini