5 Transfer Gratis Terbesar dalam Sejarah Sepakbola

"PSG paling beruntung dalam kategori ini."

Feature | 11 August 2021, 19:26
5 Transfer Gratis Terbesar dalam Sejarah Sepakbola

Libero.id - Disebut transfer gratis karena transfer yang dilakukan pemain dengan klub baru terjadi tanpa biaya transfer. Hal itu terjadi ketika kontrak seorang pemain telah habis atau kadaluarsa di klub lamanya atau kedua belah pihak membatalkan kontrak dengan persetujuan bersama.

Transfer seperti itu jelas lebih disukai oleh klub yang tidak memiliki kekuatan finansial dan pergerakan uang besar. Setelah wabah Covid-19 menghancurkan finansial banyak klub, peminjaman dan transfer gratis menjadi lebih umum dari pada yang biasanya terjadi.

Selama bertahun-tahun, beberapa pemain kelas dunia telah pindah dengan status bebas transfer dan menemukan kesuksesan di klub baru mereka. Beberapa contoh penting dalam hal ini adalah Steve McManaman yang bergabung dengan Real Madrid pada 1999, Sol Campbell pindah ke Arsenal pada 2001, legenda Real Madrid, Raul, bergabung dengan Schalke 04 pada 2010 dan Miroslav Klose tiba di Lazio pada 2011.

Nama-nama di atas adalah sebagian kecil dari pemain besar yang pindah secara gratis. Dan, inilah lima transfer gratis terbesar dalam sejarah sepakbola.

#5 Gianluigi Donnarumma ke PSG (2021)

Dikenal luas sebagai salah satu kiper aktif terbaik dalam sebakbola di usianya yang masih muda. Gianluigi Donnarumma pertama kali membuat namanya di AC Milan sebagai remaja 16 tahun yang dewasa sebelum waktunya.

Pemain yang kini berusia 22 tahun itu dengan cepat menjadi pemain kunci di klub, membantu I Rossoneri finis di peringkat kedua pada musim 2020/2021 untuk memastikan kembali mereka merumput di Liga Champions.

Donnarumma melanjutkan performa bagusnya bersama Italia di Euro 2020 musim panas ini. Penjaga gawang itu menjaga clean sheet di ketiga pertandingan pembuka grup dan membuat penyelamatan kunci dalam kemenangan adu penalti melawan Spanyol di semifinal dan Inggris di final. Atas eksploitasi luar biasa selama turnamen, Donnarumma dinobatkan sebagai pemain terbaik turnamen Euro 2020.

Namun, Milan gagal mengikat Donnarumma dalam kontrak baru, raksasa Prancis, PSG, masuk dan mendapatkannya secara gratis. Donnarumma diperkirakan akan meniru bahkan mungkin melebihi eksploitasi seniornya, Gianluigi Buffon.

Awal musim panas ini, PSG juga mengakuisisi legenda Real Madrid, Sergio Ramos, dan pemain Liverpool Georginio Wijnaldum dengan status bebas transfer.

Donnarumma sekarang harus berusaha keras di tim PSG yang bertabur bintang dan ingin menegaskan kembali dominasi domestik mereka untuk memenangkan gelar Liga Champions pertama.

#4 Paul Pogba ke Juventus (2012)

Paul Pogba bisa dibilang salah satu pemain tengah paling berbakat dalam sepakbola. Namun, setelah gagal berjuang untuk mendapatkan waktu bermain selama bertugas di Manchester United, pemain Prancis itu pindah ke tim raksasa Italia, Juventus, dengan status bebas transfer pada musim panas 2012.

Cukup untuk mengatakan Pogba adalah pemain yang menonjol untuk Nyonya Tua selama empat musim tinggal di klub. Gelandang itu mencetak 34 gol dan membuat 40 assist saat Juventus memenangkan empat gelar Serie A berturut-turut dan mencapai final Liga Champions 2017.

Terlepas dari kontribusi golnya, Pogba adalah pemain yang tangguh di lini tengah I Bianconeri. Pogba bisa mengatur permainan dan banyak menciptakan peluang mencetak gol bagi rekan setimnya. Melihat eksploitasinya, MU tidak ragu untuk menghabiskan 89 juta pounds (Rp 1,7 triliun) untuk membawa Pogba kembali ke Old Trafford pada musim 2016/2017.

Meskipun pemenang Piala Dunia 2018 ini tidak selalu mencapai performa yang diharapkan di Old Trafford, dia telah menjadi pemain kunci dalam tim, terutama di bawah asuhan Ole Gunnar Solskjaer.

#3 Andrea Pirlo ke Juventus (2011)

Andrea Pirlo bisa dibilang adalah salah satu gelandang terbaik yang menghiasi lapangan hijau.
Selama satu dekade bersama AC Milan, pemenang Piala Dunia 2006 itu mencetak 41 gol dan 70 assist dalam lebih dari 400 penampilan di semua kompetisi. Pirlo juga membantu I Rossoneri memenangkan dua Serie A gelar Liga Champions.

Itu adalah kejutan besar ketika Pirlo yang saat itu berusia 32 tahun diizinkan untuk menghabiskan kontraknya oleh Milan. Dia memainkan peran kunci dalam klub yang memenangkan gelar liga pertama mereka dalam tujuh tahun. Itu membuka jalan bagi Pirlo untuk bergabung dengan Juventus, di mana dia menikmati empat musim yang tak terduga.

Menua seperti anggur berkualitas, Pirlo melanjutkan eksploitasinya di klub barunya. Pirlo membuat 57 kontribusi gol untuk membantu I Bianconeri dan memenangkan empat gelar Serie A berturut-turut. Mempertimbangkan penampilan Pirlo setelah meninggalkan Turin, CEO Milan, Adriano Galliani mengakui bahwa membiarkan metronom lini tengah meninggalkan klub adalah salah satu keputusan terburuknya.

"Melepaskan Pirlo adalah kesalahan terbesar saya," kata Galliani seperti dikutip La Gazzetta dello Sport. "Itu kesalahan yang saya buat, bersama dengan sejumlah pemain lain. Tapi, jangan tanya siapa yang lain."

Pirlo ditunjuk sebagai pelatih Juventus musim lalu, menggantikan Maurizio Sarri di pucuk pimpinan. Tapi, dia mengalami musim debut yang terlupakan, karena I Bianconeri gagal memenangkan liga untuk pertama kalinya dalam satu dekade. Pirlo segera dilepas pada akhir musim 2020/2021, dengan Massimiliano Allegri kembali ditunjuk untuk menggantikannya di pinggir lapangan.

#2 Robert Lewandowski ke Bayern Munich (2014)

Jauh sebelum dia menorehkan namanya di Bayern Muenchen sebagai salah satu striker paling mematikan dalam sejarah, Robert Lewandowski pertama kali menunjukkan kehebatannya di Borussia Dortmund.

Setelah tiba di Bundesliga dari Lech Poznan pada musim panas 2010, Lewandowski mencatatkan 103 gol dan 42 assist dalam empat musim di Dortmund dan memenangkan dua gelar Bundesliga serta mencapai satu final Liga Champions.

Di tengah minat dari Bayern, Lewandowski memilih untuk menghabiskan kontraknya di Dortmund sebelum tiba di Allianz Arena pada musim panas 2014 sebagai pemain bebas transfer. Sisanya, seperti yang mereka katakan, adalah sejarah.

Pemain Polandia yang produktif ini telah mengumpulkan hampir 300 gol dan 65 assist dalam 329 penampilan untuk klub, memenangkan tujuh gelar Bundesliga berturut-turut dan treble kontinental pada 2019/2020. Musim lalu, Lewandowski mencetak 41 gol untuk memecahkan rekor gol terbanyak milik Gerd Muller selama lima dekade dalam satu musim Bundesliga.

Setelah musim yang produktif untuk Polandia di Euro 2020, Lewandowski siap untuk melanjutkan mencetak golnya untuk Bayern ketika dimulainya kembali musim 2021/2022.

Tujuh tahun setelah kepindahannya ke Bavaria, sungguh mengejutkan Bayern tidak harus mengeluarkan uang sepeser pun untuk mendapatkan jasa Lewandowski.

#1 Lionel Messi ke PSG (2021)

Lionel Messi bisa dibilang salah satu pemain terbaik yang pernah memainkan olahraga ini.
Salah satu sisa-sisa terakhir dari seorang pemain sejati yang bermain di satu klub, Messi mencetak banyak gol dan memenangkan banyak gelar selama hampir dua dekade yang sangat sukses di Barcelona.

Pemenang Ballon d'Or enam kali itu mengumpulkan 1077 kontribusi gol yang mengejutkan untuk klub dalam 17 musim. La Pulga juga berhasil memenangkan rekor klub dengan sepuluh gelar La Liga, dua treble continental, dan delapan penghargaan El Pichichi. Setelah kontraknya habis musim panas ini.

Namun, aturan fair play keuangan di La Liga membuat Barcelona tidak dapat melepaskan cukup banyak pemain untuk mengakomodasi kontrak baru Messi meskipun sang pemain telah menyetujui pemotongan gaji 50%. Itu membuat Messi menjadi pemain bebas transfer paling didambakan dalam sejarah olahraga.

PSG dengan cepat bergerak, menyetujui kontrak dua tahun dengan pemenang Copa America 2021. Messi akan bergabung dengan teman baiknya, Neymar dan Angel di Maria, di tim bertabur bintang itu.

Awal musim panas ini, PSG mengakuisisi Georginio Wijnaldum, Sergio Ramos, Achraf Hakimi dan Gianluigi Donnarumma untuk menambah pemain seperti Kylian Mbappe, Marco Verratti, dan Marquinhos. Raksasa Ligue 1 itu telah menjadi tim yang sepertinya sulit dikalahkan musim ini. Mereka akan bersaing di semua lini dengan pemain legendaris Argentina sebagai daya tarik bintang mereka.

(diaz alvioriki/yul)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0% Suka
  • 0% Lucu
  • 0% Sedih
  • 0% Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network