Lionel Messi
Libero.id - Menjadi salah satu pesepakbola terhebat sepanjang masa tidaklah mudah. Tanyakan hal tersebut pada Lionel Messi.
Setiap penampilan Messi selalu diamati dan dibedah dengan cermat. Apapun yang dilakukan selalu menjadi topik diskusi, dan masa depannya juga sering menjadi bahan spekulasi yang intensif selama berhari-hari, bermingg-minggu, berbulan-bulan, hinga bertahun-tahun.
Terlepas dari semua yang telah dia capai, ada juga saat-saat ketika La Pulga diremehkan, untuk alasan apa pun. Tapi, dalam banyak kasus, dia secara spektakuler membalas cemoohan itu dengan penampilan heroik.
Berikut ini 5 momen saat Lionel Messi diremehkan, tapi membuktikan sebaliknya:
5. Copa America 2021
Setelah kalah dalam empat partai final turnamen internasionalnya, jelas Messi ingin mengakhiri masa sialnya bersama Argentina. Tapi, di Copa America 2021, Messi dan Argentina masih saja dipandang dengan cara sumbang.
Kemudian, kapten Argentina itu membuat pembuktian yang keren. Pada akhirnya Messi membawa Argentina juara Copa America, setelah 28 tahun. La Pulga juga mencetak empat gol (paling banyak bersama Luis Diaz dari Kolombia). Dia juga memproduksi lima assist (tertinggi), serta memenangkan Sepatu Emas, Bola Emas dan tempat di tim terbaik turnamen.
4. El Clasico edisi La Liga 2006/2007
Selama musim 2006/2007, Messi baru saja memasuki musim penuh keduanya bersama Barcelona, meski penampilannya yang menarik membuat semua orang memperhatikannya. Dan, apa yang dia lakukan di El Clasico pada Maret 2007 benar-benar spektakuler. Sama sekali tidak ada yang menyangka hal itu.
Baru berusia 19 tahun, La Pulga mencuri perhatian dengan hattrick luar biasa saat melawan Real Madrid, dan itu hattrick pertamanya untuk Barcelona. Dia membantu tim Katalunya itu mengamankan satu poin dalam hasil imbang 3-3 yang mendebarkan di Camp Nou.
Hanya dalam satu malam, Messi berubah dari talenta muda yang menjanjikan menjadi superstar potensial, dan sisanya, seperti yang kita semua tahu, adalah sejarah.
⏪ #OTD in 2007, Leo Messi nets his first career hat-trick as Barcelona draw 3-3 with Real Madrid...
Messi has gone on to score 8 trebles in the Champions League ⚽️⚽️⚽️#UCL pic.twitter.com/3GJuLsWgqw
— UEFA Champions League (@ChampionsLeague) March 10, 2021
3. El Clasico edisi La Liga 2016/2017
El Clasico adalah salah satu pertandingan yang benar-benar dinikmati Messi. Kembali pada April 2017, Madrid dan Barcelona dijadwalkan untuk bermain melawan satu sama lain di Estadio Santiago Bernabeu. Tapi, itu datang di belakang hasil yang kontras untuk tim di kompetisi Eropa.
Cristiano Ronaldo mencetak hattrick ke gawang Bayern Muenchen untuk membawa Los Blancos kembali ke semifinal Liga Champions. Sementara Barcelona tidak bisa pulih dari defisit 0-3 di tangan Juventus. Mereka tersingkir dari kompetisi menyusul kebuntuan tanpa gol di Camp Nou.
Messi mencetak gol yang luar biasa dan membantu Ivan Rakitic mencetak gol. Laga itu dikenal dengan perayaan kaus yang yang ikonik saat Messi menunjukkan kepada penonton di Estadio Bernabeu.
Leo Messi turns 34 today.
34 moments of magic from the greatest ? (THREAD)
(via @ChampionsLeague)pic.twitter.com/Yw2kXBDQYs
— B/R Football (@brfootball) June 24, 2021
2. Liga Champions 2014/2015 versus Bayern Muenchen
Kemenangan kelima Liga Champions milik Barcelona pada 2014/2015 adalah hasil dari upaya kolektif yang luar biasa Messi. Di semifinal melawan Bayern Muenchen, Barcelona datang dengan Messi belum mencetak gol di babak sistem gugur sampai pertandingan ini.
Namun, Messi terpicu oleh komentar prapertandingan dari Manuel Neuer tentang siapa bos yang sebenarnya. Dia mencetak dua gol dan memberikan assist indah untuk Neymar. Pesan moralnya adalah jangan pernah menantang Messi. Dia adalah bos yang sebenarnya.
On this day in 2015, Lionel Messi scored this goal for Barcelona vs. Bayern Munich in the Champions League. No description needed. pic.twitter.com/C8OL7QINvW
— Roy Nemer (@RoyNemer) May 6, 2020
1. Kualifikasi Piala Dunia 2018 versus Ekuador
Menjelang laga terakhir Kualifikasi Piala Dunia 2018 zona CONMEBOL, ada kemungkinan Argentina gagal lolos. Mereka di posisi keenam klasemen dengan hanya 25 poin dari 17 pertandingan. La Albiceleste juga menghadapi perjalanan yang menakutkan ke Ekuador. Di sana, mereka tidak menang dalam waktu yang lama.
Tapi, bintang Barcelona itu bangkit menghadapi tantangan. Dia mencetak hattrick yang luar biasa untuk membantu mengamankan kemenangan comeback dan membimbing negaranya ke putaran final.
Para kritikus Messi terdiam atau dibuat kagum oleh kepahlawanannya. La Pulga sekali lagi mengingatkan semua orang mengapa dia dianggap sebagai salah satu pesepakbola terhebat dalam sejarah.
(mochamad rahmatul haq/anda)
Profil Frank Wormuth, Pria Jerman yang Akan Bantu Bima Sakti di Piala Dunia U-17 2023
Semoga berhasil menjalankan tugas.Lawan Pemuncak Klasemen, Persik Kediri Malah Kehilangan 3 Pemain Andalan
Pertandingan yang diramal akan menarik.Bertandang ke Markas Sendiri, Begini Persiapan Bali United Hadapi Arema FC
Pertandingan yang cukup unik bagi Bali United.Beda dengan Piala Dunia Pria, FIFA Sebut Piala Dunia Wanita Justru Rugi
Piala Dunia Wanita 2023 akan kick-off dalam hitungan hari.Unik! 5 Pemain Timnas Indonesia Bakal Dilatih Park Hang-seo Jika Gabung Persib Bandung
Semuanya baru sebatas rumor. Bisa benar, bisa salah.
Opini