Inspiratif! Kisah Perjuangan Son Heung-min Mewujudkan Cita-cita Main di Inggris

"Bagi orang Asia seperti Sonny, bisa mencapai Liga Premier berarti bukan kaleng-kaleng."

Biografi | 13 August 2021, 18:40
Inspiratif! Kisah Perjuangan Son Heung-min Mewujudkan Cita-cita Main di Inggris

Libero.id - Son Heung-min punya reputasi membanggakan bersama Tottenham Hotspur. Meski belum memberikan gelar juara, sikap hidup pesepakbola asal Korea Selatan itu di dalam maupun luar lapangan layak dijadikan inspirasi serta panutan anak-anak muda di seluruh penjuru Asia.

Perjalanannya Sonny ke Inggris dimulai saat berusia 16 tahun. Saat itu, dia berstatus siswa akademi di FC Seoul. Di klub itu, dia banyak mendapatkan cerita tentang Lee Young-pyo. Dia adalah mantan pemain Seoul saat masih bernama Anyang LG Cheetahs yang pada 2005-2008 membela Tottenham.

Dari cerita-cerita tentang Young-pyo itulah Heung-min memiliki cita-cita bermain di Liga Premier, khususnya Spurs.

Kemudian, Heung-min bertemu agen asal Jerman, Thies Bliemeister. Tapi, Bliemeister menyarankan Heung-min untuk pergi ke Jerman lebih dulu sebelum pindah ke Inggris. Itu sebagai batu loncatan sekaligus proses adaptasi dengan budaya, kehidupan, dan sepakbola Eropa yang berbeda 180 derajat dengan Korea.

Saran Bliemeister disetujui Heung-min. Bliemeister selanjutnya membawa Heung-min remaja ke Jerman untuk trial di Hamburg SV. Dia diterima dan Bliemeister kemudian mewajibkan Heung-min belajar Bahasa Jerman dan Inggris agar bisa sukses. Metodenya sangat sederhana dengan menonton film kartun Spongebob Squarepants edisi Inggris maupun Jerman.

"Itu adalah masa yang sulit. Tapi, jika saya kembali ke saat saya berusia 16 tahun, saya akan ragu. Tapi, saya akan melakukan hal yang sama. Saya sangat bangga dengan pilihan dan keputusan itu," ujar Heung-min kepada Sky Sports.

Jelas, itu sulit dan menakutkan bagi sorang remaja berusia 16 tahun yang harus jauh dari orang tua dan berada di negara yang berbeda, bahasa yang berbeda, dan budaya yang berbeda. "Tapi, di kepala saya, hanya ada satu hal dan itu adalah untuk berlatih di Eropa dan bekerja menuju impia saya," kata Heung-min.

"Mimpi saya adalah bermain di Liga Premier. Jadi, ketika saya pindah ke Jerman, saya merasa itu akan sulit. Tapi, saya harus melewatinya karena mimpi saya semakin dekat. Inilah yang saya pikirkan ketika saya masih muda," ucap Heung-min.

"Bahkan melalui masa-masa sulit, ada juga saat-saat yang menyenangkan. Saya belajar Bahasa Jerman dan Inggris dan saya sangat senang dengan hal-hal ini. Ada begitu banyak hal, budaya yang berbeda dan orang yang berbeda. Itu adalah pengalaman yang luar biasa," beber Heung-min.

Heung-min adalah pemain Asia pertama dalam sejarah yang berhasil mencetak lebih dari 50 gol di Liga Premier, dan dinominasikan untuk Ballon d'Or 2019, meski hanya menempati posisi 22 dari 30 nominasi.

Saat pindah ke Spurs seharga 22 juta pounds (Rp437 miliar) pada 2015, Heung-min juga merupakan pemain Asia termahal dalam sejarah. "Saya tidak merasakan tekanan, tapi saya merasa bertanggung jawab. Saya hanya ingin menunjukkan hal-hal baik kepada orang-orang di rumah dan di Asia karena banyak orang menonton saya. Menonton Liga Premier," ungkap Heung-min.

"Itulah mengapa mereka menyukai saya karena saya menikmati bermain sepakbola, saya senang. Saya memiliki tanggung jawab besar dengan ini. Tapi, saya tidak merasakan tekanan. Saya melakukan apa yang saya sukai dan saya ingin menunjukkan itu," tambah Heung-min.


Era baru bersama Nuno Espirito Santo

Setelah beberapa bulan yang penuh gejolak, Jose Mourinho diberhentikan dan Ryan Mason mengambil alih untuk sementara. Kemudian, klub menetapkan beberapa opsi pelatih baru sebelum menetapkan Nuno Espirito Santo. 

"Saya sangat menikmatinya. Baru beberapa minggu dengan pelatih baru, menurut saya, dia pelatihan yang sangat bagus dan positif. Saya menantikan untuk bekerja dengannya musim ini. Jadi, saya harap kami dapat membantu dirinya agar dia juga dapat membantu kami," ungkap Heung-min.

"Kami terlihat positifnya. Dia terlihat positif. Jadi, saya pikir kami memiliki mentalitas yang positif di ruang ganti dan di lapangan. Itu sangat penting. Saya pikir kami memiliki kepositifan ini saat ini. Jadi, ini bagus untuk dilihat," ucap Heung-min.

"Fokus bagi kami saat ini adalah pramusim. Semua orang tahu apa yang perlu mereka lakukan dan kami bekerja keras untuk mencoba dan berkembang. Pramusim adalah waktu untuk bekerja dan itulah mengapa semua orang melakukannya dengan sangat baik, bekerja keras dan bermain. Para pemain terlihat sangat positif dan bahagia. Jadi, itu yang terpenting," ungkap Heung-min.

Pandangan positif Heung-min salah satunya telah didorong oleh kontrak baru Tottenham untuk dirinya berdurasi empat tahun. Jika dia menyelesaikan kontraknya hingga 2025, itu akan menandai satu dekade Heung-min di Spurs.

"Saya tidak berharap untuk menyelesaikan kontrak lebih cepat karena saya memiliki beberapa tahun tersisa. Mereka menunjukkan betapa mereka mencintai saya. Saya sudah bermain enam tahun di sini. Mereka memberi saya begitu banyak hal dan saya menginginkannya. Saya ingin memberikan kembali sesuatu hal lain," ungkap Heung-min.

"Saya sangat bersyukur berada di sini, suatu kehormatan bermain untuk klub ini. Empat tahun lagi, saya pikir kami bisa mencapai hal-hal hebat. Saya bisa berada di sini 10 tahun atau lebih. Anda tidak pernah tahu apa yang akan terjadi di masa depan. Tapi, saya mencoba untuk fokus setiap hari. Saya mencoba untuk meningkatkan permainan saya setiap hari dan setiap musim. Itu lebih penting dari pada pembahasan 10 tahun," beber Heung-min.

"Saya benci kalah. Saya mencoba untuk meningkatkan segalanya, dan saya pikir penting untuk meningkatkan pola pikir saya setiap hari. Saya memiliki kesempatan untuk meningkatkan setiap hari. Jadi, saya mencoba untuk terbuka, jujur, dan menjadi contoh yang baik di dalam dan di luar lapangan," ungkap Heung-min.

Sesuai jadwal, Heung-min dan Tottenham akan memulai musim baru Liga Premier dengan menghadapi Manchester City di Tottenham Hotspur Stadium, Minggu (15/8/2021). "Saya selalu menantikan bermain melawan Man City. Mereka adalah tim besar, dan saya akan mengatakan bahwa mereka adalah salah satu tim terbaik di dunia," ujar Heung-min.

"Saya tidak sabar. Mereka adalah tim yang bagus, dengan pemain bagus, dan itu akan menyenangkan. Saya tidak bisa menjanjikan kami akan menang. Tapi, saya hanya bisa berjanji akan melakukan yang terbaik untuk memenangkan permainan," pungkas pemain kelahiran Chuncheon, 8 Juli 1992, itu.

(diaz alvioriki/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0% Suka
  • 0% Lucu
  • 0% Sedih
  • 0% Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network