Peringkat 5 Trio Penyerang Terbaik Sepakbola Abad ini

"Patut disaksikan aksi Lionel Messi dan Romelu Lukaku."

Feature | 13 August 2021, 21:35
Peringkat 5 Trio Penyerang Terbaik Sepakbola Abad ini

Libero.id - Anda pernah melihat tombak dewa yang ujungnya bercabang tiga. Dalam sebuah legenda, tombak dewa tersebut mampu menciptakan badai besar di lautan.

Hebatnya, kini anggapan itu terjadi dalam dunia sepakbola. Tombak dewa itu menjelma menjadi trisula penyerang terbaik yang akan menciptakan badai gol di lapangan saat mereka berlaga.

Sepanjang sejarah permainan, ada banyak trio penyerang yang luar biasa untuk klub dan negara.

Beberapa contoh dalam hal ini adalah Alfredo di Stefano, Ferenc Puskas, dan Francisco Gento dari Real Madrid; Ronaldo Nazario, Rivaldo, dan Ronaldinho dari Brasil, dan baru-baru ini Cristiano Ronaldo, Karim Benzema dan Gareth Bale dari Real Madrid, kemudian Lionel Messi, Neymar, dan Luis Suarez dari Barcelona.

Semua trio tersebut telah mencapai kesuksesan kolektif yang sudah diakui di seluruh dunia untuk timnya masing-masing. Keempat trio ini dianggap sebagai triumvirat penyerang terbaik yang telah menghiasi jagad sepakbola.

Untuk itu, sangat menarik mengetahui siapa trio penyerang terbaik sepakbola terkini. Kami ingin sedikit menggambarkan itu sebelum dimulainya musim 2021/2022. Berikut adalah 5 daftar trio penyerang terbaik saat ini:

5. Cristiano Ronaldo, Alvaro Morata, dan Federico Chiesa | Juventus

Trisula Juventus yang terdiri dari Cristiano Ronaldo, Alvaro Morata, dan Federico Chiesa adalah salah satu trio penyerang terbaik di dunia saat ini.

Ketiganya mungkin hanya bermain satu musim bersama, tetapi kehebatan mereka sebagai partner di posisi penyerang diakui oleh dunia sebagai salah satu yang terbaik. Kolaborasi mereka sukses berkontribusi hampir mencapai 100 gol (70 gol, 27 assist). Ronaldo bermain dominan di tengah, sementara Morata dan Chiesa beroperasi di posisi sayap. Morata juga dapat bermain sebagai penyerang tengah dan penyerang lubang.

Meskipun Morata dan Chiesa bukanlah pencetak gol yang produktif seperti Ronaldo, yang mencetak 36 gol musim lalu, keduanya lebih dari cukup untuk menebusnya dengan memberikan banyak assist untuk bintang Portugal dan rekan setim Juventus lainnya.

Terlepas dari eksploitasi trio itu, sedikit memalukan bahwa Juventus bernasib buruk di bidang lain, terutama di pertahanan. Mereka akhirnya gagal memenangkan gelar liga pertama mereka dalam satu dekade.

Penting untuk dicatat bahwa Morata dan Chiesa masing-masing dipinjamkan dari Atletico Madrid dan Fiorentina. Sangat menarik dinantikan seperti apa kolaborasi mereka di bawah asuhan Massimiliano Allegri.

4. Robert Lewandowski, Serge Gnabry, Leroy Sane | Bayern Muenchen

Seperti trio Juventus yang disebutkan di atas, trio penyerang Bayern yang meliputi Robert Lewandowski, Leroy Sane, dan Serge Gnabry hanya bermain bersama selama satu musim.

Saat Bayern masih ditangani Hansi Flick, Lewandowski sekali lagi berperan sebagai penyerang tengah. Striker Polandia itu mencetak 48 gol di semua kompetisi, termasuk rekor 41 gol di Bundesliga.

Gnabry dan Sane di sayap hanya menyumbang 21 gol di antara mereka dan digabungkan dengan 19 assist. Gnabry yang cedera gagal membangun eksploitasi musim sebelumnya, sementara Sane juga menghasilkan kampanye yang sebagian besar sederhana.

Namun, mereka secara besar-besaran dilengkapi oleh Thomas Mueller yang selalu hijau. Mueller beroperasi tepat di belakang Lewandowski dan mengeksploitasi ruang tengah di antara bek lawan. Pemain berusia 31 tahun itu mencatatkan 21 assist untuk musim kedua berturut-turut di Bundesliga, tepatnya saat Bayern memenangkan gelar liga kesembilan berturut-turut.

Di bawah pelatih baru, Julian Nagelsmann, yang lebih menyukai merek sepakbola menyerang yang menarik, keempat pemain diharapkan menikmati kampanye musim ini.

3. Romelu Lukaku, Timo Werner, dan Kai Havertz | Chelsea

Berbeda dengan dua trio lain yang disebutkan sebelumnya, trio penyerang Romelu Lukaku, Kai Havertz, dan Timo Werner adalah trio baru.

Havertz dan Werner tiba di Chelsea dengan transfer uang besar musim panas lalu. Lukaku telah melakukannya musim panas ini, tiba dengan transfer besar 115 juta euro setelah kampanye yang produktif dengan Inter Milan. Pemain internasional Belgia itu memiliki tugas dua musim yang produktif di juara Serie A, mencetak 64 gol dalam hampir 100 pertandingan.

Sementara itu, kedua pemain Jerman menjalani kampanye debut yang hangat-hangat kuku di Stamford Bridge musim lalu. Sementara Werner memulai dengan catatan yang menjanjikan. Dia mengalami kekeringan gol yang Panjang, tetapi menebusnya dengan assist.

Rekan senegaranya, Havertz, membuat awal yang lambat tetapi mulai mendesis setelah diminta untuk beroperasi dalam peran yang lebih maju oleh Thomas Tuchel menjelang akhir kampanye. Havertz mencetak gol kemenangan di final Liga Champions melawan Manchester City.

Kemitraan menyerang Lukaku, Havertz dan Werner menjanjikan banyak karena yang pertama tidak asing dengan Liga Premier. Pemain Belgia itu diharapkan untuk mulai bermain dan itu bisa menular pada Werner dan Havertz.

2. Mohamed Salah, Sadio Mane, Roberto Firmino | Liverpool

Trio Mohamed Salah, Roberto Firmino dan Sadio Mane secara luas dianggap sebagai salah satu triumvirat menyerang paling menghancurkan dalam sejarah baru-baru ini. Mereka sudah bermain bersama selama empat musim sekarang.

Ketiga pemain itu memainkan peran penting saat Liverpool asuhan Juergen Klopp memenangkan Liga Champions dan Liga Premier di musim berturut-turut. Salah, Firmino, dan Mane mencetak 126 gol gabungan dalam dua musim ini dan juga mencatatkan 63 assist yang mengesankan di antara mereka.

Sementara Firmino dan Mane tampil buruk untuk Liverpool musim lalu, yang menempati posisi ketiga jauh di liga. Salah adalah salah satu dari sedikit percikan terang The Reds dalam kampanye yang dilanda cedera.

Dengan personel pertahanan kunci mereka yang diharapkan akan kembali musim ini, Klopp akan sekali lagi mengandalkan trio penyerangnya itu untuk memberikan keunggulan saat Liverpool mencari cara untuk kembali ke jalur perebutan gelar.

1. Lionel Messi, Neymar, Kylian Mbappe | PSG

Kehadiran duo striker ulung seperti Neymar dan Kylian Mbappe, sejatinya PSG sudah memiliki kekuatan menyerang yang sangat kuat untuk mengintimidasi pertahanan lawan manapun yang mereka hadapi. 

Sekarang dengan hadirnya sosok legenda hidup berpredikat The Greates All Of Time (GOAT) Lionel Messi ditambahkan ke dalam posisi penyerang PSG, maka ketiganya akan membentuk trisula penyerang paling mematikan yang ada di dunia sepakbola saat ini.

Meskipun ketiganya belum pernah bermain bersama, bahkan dalam pertandingan persahabatan, mereka adalah pemain terbaik di dunia yang mengetahui bagaimana caranya bekerja sama dengan baik di lapangan dengan segudang pengalamannya.

Sementara Messi bisa dibilang pemain terbaik sekaligus sosok pemimpin yang sangat dihormati oleh banyak pemain sepakbola di seluruh dunia, termasuk Mbappe dan Neymar. Messi bukanlah pemain egosi, melainkan sosok yang sangat bijaksana di lapangan. Dia bisa mencetak gol sekaligus memberikan banyak assist.

Neymar telah menghitung lebih dari kontribusi gol per pertandingan selama bertugas di PSG. Sedangkan Mbappe dianggap sebagai salah satu penyerang muda terbaik dalam permainan dan sukses berkontribusi dalam penampilan domestiknya dengan 40 gol.

Masih harus dilihat bagaimana roster PSG yang dirakit mahal itu berkolaborasi dengan rekrut anyar lainnya, seperti Sergio Ramos, Georginio Wijnaldum, Achraf Hakimi, Gianluigi Donnarumma. Mereka juga harus tampil apik bersama Marquinhos dan Marco Verratti yang akan tampil musim ini.

Mempertimbangkan kualitas personel yang mereka miliki di semua posisi, terutama melihat trisula penyerang yang dimiliki Les Parisiens, rasanya target menjadi juara League 1 dan menjadi penantang terkuat di Liga Champions adalah dua hal yang sangat mungkin dicapai PSG musim ini.

(muhammad alkautsar/yul)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0% Suka
  • 0% Lucu
  • 0% Sedih
  • 0% Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network