Takehiro Tomiyasu
Libero.id - Takehiro Tomiyasu sedang dibicarakan banyak orang di Inggris. Pemain Jepang dimiliki Bologna itu disebut-sebut menjadi target musim panas Tottenham Hotspur untuk sektor pertahanan.
Banyak yang terjadi di Tottenham akhir-akhir ini. Tapi, satu hal yang membebani pikiran Daniel Levy adalah keputusan menunjuk Nuno Espirito Santo sebagai pelatih baru. Kemudian, Fabio Paratici, yang ditunjuk sebagai direktur sepakbola baru, telah mencari bakat-bakat menarik untuk klub. Sebab, Spurs membutuhkan tambahan pemain untuk sektor pertahanan dan depan.
Demi Tomiyasu, Tottenham telah memulai proses perekrutan dengan mengajukan tawaran resmi 15,5 juta pounds (Rp308 miliar) kepada Bologna. Tapi, klub papan tengah Serie A tersebut dikabarkan telah menolak tawaran itu karena meminta harga 17,2 juta pounds (Rp341,7 miliar).
Siapa dia? Tomiyasu memulai karier di J1 League bersama Avispa Fukuoka. Dia berhasil melewati masa mudanya di klub itu dan akhirnya bergabung dengan tim senior pada 2016.
Pemuda kelahiran Fukuoka, 5 November 1998, tersebut bukanlah pemain tercepat di dunia. Tapi, keserbagunaan Tomiyasu adalah faktor yang membuat sebagian besar pelatih terkesan.
Pada 2018, Tomiyasu pindah ke klub Belgia, Sint-Truiden. Di sana, dia mengembangkan aspek lain dari permainannya. Ini adalah pengalaman pertamanya bermain di Eropa. Tapi, dia dengan sangat cepat menyesuaikan diri dengan aspek teknis serta fisik permainan.
Setelah 1,5 tahun, Tomiyasu menandatangani kontrak dengan klub Italia, Bologna, seharga 6,3 juta pounds (Rp125 miliar). Konon, harganya dianggap terlalu murah mengingat dia adalah pemain terbaik Sint-Truiden saat itu. Apalagi Tomiyasu berstatus pemain tim nasional senior Jepang.
Italia adalah negara terbaik dalam karier Tomiyasu sejauh ini. Dalam 3 tahun terakhir, kualitas sepakbola Italia telah meningkat karena semakin banyak pelatih yang memainkan sepakbola menyerang. Hal ini menyebabkan para pemain bertahan di Serie A harus lebih cepat, gesit, dan secara taktik lebih baik dari sebelumnya.
Bek asal Jepang itu berkembang dengan cepat. Dia juga melakukan banyak peran sebagai bek kanan. Cukup mengejutkan, Tomiyasu memainkan peran yang luar biasa saat mencetak dua gol penting dari posisi itu. Masing-masing melawan Atalanta Bergamo dan Udinese.
Dalam dua musimnya di klub, Tomiyasu membuat 60 penampilan di semua kompetisi dan membantu Bologna finish di posisi 12 pada kedua kesempatan tersebut. Berkat bakat luar biasa Tomiyasu, Bologna mematok harga jual hampir tiga kali lipat dari yang mereka bayarkan ke Belgia pada 2019.
?BREAKING | Tottenham Hotspur have now reached an agreement with Bologna for the transfer of Takehiro Tomiyasu for a fee of €20M. | [@CalcioMercatoIT]
✍️ Tomiyasu has also agreed personal terms.
⏳However how the payment is made to Bologna is holding the deal up.#THFC #COYS pic.twitter.com/Q9yFZyTnZe
— Last Word On Spurs? (@LastWordOnSpurs) August 12, 2021
Alasan Tottenham memilih bek asal Jepang
Dikabarkan baru-baru ini, Toby Alderweireld telah meminta untuk meninggalkan klub karena ingin memenangkan trofi. Tottenham juga ingin melepas Serge Aurier karena mereka merasa bek kanan itu tidak bisa memberikan permainan terbaiknya. Japhet Tanganga bermain konsisten selama Jose Mourinho masih belum memuaskan Nuno.
Artinya, Davinson Sanchez, yang akan menjadi bek tengah paling berpengalaman di klub jika Alderweireld pergi. Sejauh ini dia telah menunjukkan diri sebagai bek yang solid. Tapi, di beberapa momen-momen Sanchez terlihat terburu-buru. Hal inilah yang telah merugikan Spurs dalam momen-momen penting selama dua tahun terakhir.
Tottenham memang membutuhkan bek yang stabil, yang dapat menenangkan kekacauan di pertahanan. Jadi, Tomiyasu dapat mewakili peran bek tengah itu.
Tapi, Spurs juga mengincar pemain Jepang itu sebagai pemain yang bisa memulai permainan di posisi bek kanan. Meski Tomiyasu tidak bukanlah yang terbaik, dia akan memastikan dapat memberikan ketenangan di sektor pertahanan dan memungkinkan bek sayap untuk maju membantu penyerangan.
Itu berbeda dengan bek kanan saat ini, Aurier dan Matt Doherty. Tomiyasu dapat mengoper bola dengan relatif mudah dan ketenangan yang luar biasa. Pemain berusia 22 tahun itu menyelesaikan 50 operan per 90 menit dengan tingkat akurasi 82,7%.
Itu adalah angka yang layak untuk seorang bek kanan, meski sedang dalam masa berkembangan. Statistik Tomiyasu yang paling mengesankan adalah 0,4 dribel per 90 menit. Itu menunjukkan bahwa dia adalah pemain bertahan yang lengkap dengan kemampuan oper dan drible yang sama baiknya.
Tomiyasu dapat membaca permainan dengan baik. Itu dibuktikan dengan dua intersep per 90 menit musim lalu. Ini angka yang menggiurkan untuk Nuno, yang sedang mencari bek yang bisa menjadi starter di setiap pertandingan. Selain itu, Tomiyasu selalu bisa menyesuaikan diri dengan baik di negara baru.
(diaz alvioriki/anda)
Kenalkan Kenzo Riedewald, Pemain Berdarah Suriname-Indonesia yang Siap Bela Timnas U-17
Bima Sakti berencana memasukan namanya ke timnas U-17.Profil Ellie Carpenter, Pemain yang Mampu Saingi Lemparan ke Dalam Pratama Arhan
Dia adalah pemain Timnas Wanita Australia...Profil Julian Schwarzer, Penjaga Gawang Filipina yang Kini Bermain Bersama Arema FC
Pernah bermain di Inggris bersama Fulham...Profil Amara Diouf, Pemain Muda Senegal yang Dianggap Sebagai The Next Sadio Mane
Pada Piala Dunia U-17 2023 Amara Diouf bisa jadi ancaman berbahaya...
Opini