Libero.id - Dua gol di masing-masing babak dari Sergi Canos dan Christian Norgaard membuat klub debutan Liga Premier, Brentford mendapat tiga poin pertama mereka. Tak tanggung-tanggung, klub yang berjuluk The Bees itu mengalahkan Arsenal 2-0, memulai musim dengan catatan yang memikat.
Terlepas dari upaya terbaik Mikel Arteta dan para punggawa Arsenal untuk mengejar ketertinggalan dan menyamakan kedudukan, pertahanan Brentford terbukti terlalu kuat untuk sekedar mencetak satu gol.
Pada catatan itu, berikut adalah 5 poin pembicaraan utama dari Laga pembuka yang berlangsung di Brentford Community Stadium pada Jumat malam (14/8) waktu setempat itu berlangsung seru itu :
1. Sejarah Baru untuk Brentford
Brentford menjadi tim berbeda ke-50 yang bermain di Liga Premier. Dan, meskipun pertandingan pertama mereka melawan lawan yang jauh lebih hebat secara nama, Brentford sukses membuat kejutan.
50 - Brentford will be the 50th different team to play in the Premier League, and the 10th from London. Just 11 of the previous 49 participants have won their first ever game in the competition (D15 L23). Welcome. pic.twitter.com/0lS2Wf9IMP
— OptaJoe (@OptaJoe) August 13, 2021
Terakhir kali kedua tim berhadapan di liga adalah lebih dari 74 tahun yang lalu ketika The Gunners menang 1-0 atas Bees di Griffin Park pada Mei 1947. Namun kali ini, pasukan Thomas Frank menjadi yang ke-12 untuk klub promosi memenangkan pertandingan pembuka Liga Premier.
2. Efek Cedera Para Pemain Arsenal
Kalau Anda jeli memperhatikan, skuat yang diturunkan Arsenal dalam laga itu ialah skuat muda.
Dimana kita tak melihat Pierre-Emerick Aubameyang dan Alexandre Lacazette di lini depan. Keduanya mengalami cedera. Pemain andalan lainnya yang ada di meja perawatan adalah striker muda tapi berpengalaman seperti Eddie Nketiah.
Ada juga gelandang Thomas Partey, dan bek Gabriel Magalhaes, yang semuanya tampil reguler untuk The Gunners musim lalu
Dengan pilihan terbatas untuk dipilih, Arteta menyerahkan debut penuh kepada Ben White, Albert Sambi Lokonga, dan Folarin Balogun dalam susunan pemain baru The Gunners. Kurangnya striker berpengalaman yang memimpin lini depan tampaknya benar-benar memengaruhi permainan Arsenal.
3. Era Baru untuk Klub Promosi
Selama beberapa musim terakhir, tim promosi seperti Wolves, Sheffield United, dan Leeds United, telah membuat kesan bahwa gaya ultra-defensif tak lagi berlaku untuk klub promosi.
Hal yang sama diharapkan dari Brentford, klub yang telah membangun reputasi sejak di divisi bawah dengan memainkan gaya sepak bola menyerang. Dan itu jelas mereka tunjukan saat melawan Arsenal.
1 - Brentford will end tonight top of the English top-flight for the first time since September 1, 1946, a gap of 74 years & 346 days, the biggest ever gap for a club topping the top-flight, breaking Notts County’s record (58y 251d between December 1924 and August 1983). Summit. pic.twitter.com/RyK1X7qAml
— OptaJoe (@OptaJoe) August 13, 2021
Jika mereka dapat mempertahankan gaya permainan itu, mereka pasti akan memenangkan lebih banyak hati penggemar selama musim 2021-22 ini.
4. Beban Mental yang Ditanggung Mikel Arteta
Meskipun masih relatif awal dalam karier kepelatihannya, tekanan yang datang sebagai pelatih klub dengan reputasi seperti Arsenal mau tak mau harus ditanggung oleh Arteta.
Pelatih asal Spanyol mengawali musim yang mengecewakan, dimana The Gunners finis di urutan ke-8 dalam klasemen. Performa mengecewakan itu membuat Arsenal kehilangan tempat di sepak bola Eropa untuk pertama kalinya dalam beberapa musim.
Para fans Arsenal tenru memiliki harapan yang lebih tinggi untuk klub, dan tak salah luapan emosi itu dicurahkan pada Arteta.
Dan dengan pertandingan berturut-turut melawan Chelsea dan Manchester City, kekalahan pada laga pembuka melawan klub debutan tentu jadi langkah yang buruk.
5. Fans yang Kembali ke Stadion
Dimulainya musim baru Liga Premier juga menandakan kembalinya para penggemar ke stadion setelah hampir satu tahun sepak bola dimainkan di depan tribun yang hampir kosong.
Sementara nyanyian dan sorakan yang direkam sebelumnya adalah cara yang baik untuk menghidupkan permainan yang dimainkan secara tertutup, namun tetap saja suasana yang dihasilkan oleh penonton sungguhan tetap tak tertandingi.
Atmosfer dan gairah sepak bola kini benar-benar kembali. Dan sebagai tuan rumah, para penggemar Brentford tak mau kehilangan momen. Mereka bersorak dan itu terbukti ampuh sebagai energi untuk tim kesayangan mereka.
60 - Brentford’s Community Stadium will be the 60th different ground to host a Premier League match. So far, Arsenal have won at 53 of the 59, with only Liverpool (57) and Man Utd (54) winning at more. Addition. pic.twitter.com/zjXC3BII2c
— OptaJoe (@OptaJoe) August 13, 2021
Dengan kata lain, hal lainnya yang menarik untuk dicatat selama musim ini adalah bagaimana stadion yang penuh akan terlatih menguntungkan tim tuan rumah, sebuah fenomena yang tampaknya telah mengalami penurunan yang signifikan musim lalu tanpa kehadiran penggemar.
(gigih imanadi darma/gie)
17-12-2023 | ||
Brentford | 1 - 2 | Aston Villa |
09-12-2023 | ||
Sheffield United | 1 - 0 | Brentford |
07-12-2023 | ||
Brighton & Hove Albion | 2 - 1 | Brentford |
Kisah Jersey ala Cristiano Ronaldo di Barito Putera, Kini Puncaki Klasemen Liga 1
Apakah ini akan bertahan lama atau sementara?Gokil! Marselino Ferdinan Cetak 2 Gol Lawan FC Groningen di Laga Pramusim KMSK Deinze
Sayang, skor akhir tidak memihak Lino dkk. Cek videonya!Mundur atau Dipecat Persib Bandung? Ini Penjelasan Lengkap Luis Milla
Sepakbola dianggap mie instan. Baru 3 laga langsung pisah.Analisis Masa Depan 3 Pemain Timnas U-23 yang Dihukum AFC di Era Shin Tae-yong
Masih dipanggil atau tidak? Ini prediksinya.
Opini