Lima Pemain Argentina Terbaik Di Tanah Prancis

"Angel Di Maria dinobatkan sebagai pemain klub terbaik pada tahun 2019"

Feature | 25 March 2020, 21:21
Lima Pemain Argentina Terbaik Di Tanah Prancis

Libero.id - Jika kemarin sudah membahas lima pemain Inggris terbaik di tanah Prancis, maka kali ini akan berpindah ke tanah latin yakni Argentina, sebuah negara yang berada di selatan Chile dengan banyaknya pemain berbakat, mulai dari Maradona hingga Messi. Lalu siapa saja pemain La Albiceleste yang pantas dinobatkan sebagai pemain Argentina terbaik di tanah Ayam Jantan, berikut ulasannya:

1. Delio Onnis

Libero.id

Delio Onnis

Monaco 1973-1980: Juara Ligue 1 1978, Piala Prancis 1980
Pencetak gol terbanyak Ligue 1 pada 1975, 1980, 1981, 1982, 1984

Lahir di Giuliano di Roma, Itali, Onnis muda lebih banyak menghabiskan massa hidupnya di Argentina dan mendapat julukan sebagai El Tano atau orang Italia. Berposisi sebagai penyerang, Onnis adalah pencetak gol terbanyak Ligue 1 hingga sekarang dengan 299 gol yang ia cetak dari 3 klub yang pernah ia bela, mulai dari Reims, Monaco hingga Toulon. Onnis Bukanlah pemain yang memiliki daya tarik yang kuat seperti Messi ataupun Maradona, namun hal itu tidak mempengaruhi kesuksesan Onnis di tanah Prancis. Memiliki insting tajam dalam mencetak gol, positioning yang baik di tambah sentuhan yang luar biasa , membuatnya dirinya tak terhentikan dalam mencetak gol. Pada ere milenial sekarang sosok Mauro Icardi cukup kuat bila dikatakan sebagai perwujudan spiritual dari Onnis dahulu. Menjadi lima kali pencetak gol terbanyak di Ligue 1 membuat Onnis menjadi salah satu pemain bintang di Prancis, tetapi ia sendiri tidak pernah mendapatkan panggilan ke timnas Argentina yang kala itu diperkuat oleh dieogo Maradona, Pedro Pasculli hingga Claudio Caniggia.

2. Angel Di Maria

Paris Saint-Germain 2015- : Juara Ligue 1 2016, 2018, 2019., Pemenang Coupe de France 2016, 2017, 2018 dan Coupe de la Ligue 2016, 2017, 2018

Mengawali karirnya di eropa bersama Benfica, tidak ada yang menyangka ia akan bergabung dengan Manchester United 7 tahun berikutnya namun penampilannya justru mengalami penurunan akibat ketidakcocokan dengan Liga Inggris yang keras plus nomer yang diberikan terlalu berat untuknya pada saat itu, yakni 7. Akhirnya pada musim panas 2015, Angel Di Maria menandatangani kontrak seharga 63 juta Euro bersama Les Parisiens. Di PSG, Di Maria kembali menemukan peforma terbaiknya. Hanya dalam 29 pertandingan di Ligue 1 pada debut pertamanya, finalis Piala Dunia 2014 ini mencetak 10 gol dan memberikan 18 assist serta membantu PSG memimpin Ligue 1 hingga akhir musim. Setelah turun sebagai pemain inti di musim keduanya, catatan statistik Di Maria secara konsisten menunjukan hal-hal yang mengesankan dan gelandang serang kreatif tersebut tidak diragukan lagi oleh  koleganya di  PSG sebagai pemain klub terbaik pada tahun 2019, plus menjadikannya salah satu nama pertama yang dipakai oleh Thomas Tuchel hingga sekarang.

3. Gabirel Heinze

Libero.id

Gabirel Heinze

PSG 2001-2004: Coupe de France 2004
OM 2009-2011: Juara Ligue 1 2010 dan Coupe de la Ligue 2010, 2011

Heinze adalah salah satu pemain langka yang sulit dilupakan oleh pendukung Paris Saint-Germain dan Olympique de Marseille, sebab pria yang sekarang berusia 41 tahun tersebut pernah membela duo raksasa Prancis tersebut. Baik  penggemar PSG ataupun OM sama-sama menyukai cara demonstrasi dari Heinze yang membakar semangat penonton dan kemauannya kerasnya untuk menang. Heinze yang pernah membela Setan Merah dan El Real memiliki peranan besar ketika bergabung dengan OM dari Real Madird pada 2009 silam. Dikenal dengan nama Gringo, Heinze yang mengemas 58 penampilan bersama OM berhasil membantu Didier Deschamps menjuarai Ligue 1 musim 2009-2010 setelah menunggu 18 tahun lamanya. Meskipun mengalami penurun secara fisik, duetnya bersama Souleymane Diawara adalah yang terbaik di pertahanan Ligue 1 musim 2009-2010. Sekarang Heinze menekuni profesi barunya sebagai pelatih dengan menakhodai Vélez Sarsfield yang bermain di Divisi Utama Argentina.

4. Carlos Bianchi

Libero.id

Carlos Bianchi

Reims 1973-1977: Pencetak gol terbanyak Ligue 1 pada 1974, 1976
PSG 1977-1979: Pencetak gol terbanyak Ligue 1 pada 1978, 1979

Pemain yang menghabiskan massa mudanya di Vélez Sarsfield ini , memulai petualangan Eropanya bersama Reims pada tahun 1973. Sama Seperti Onnis, dia adalah pencetak gol terbanyak di divisi teratas liga Prancis selam 4 musim di dua klub yang berbeda, yakni Reims dan PSG. Seorang pemain yang lebih lengkap skillnya  daripada Onnis, nasib Bianchi di timnas Argentina sedikit berbeda dari Onnis, ia telah mengumpulkan 14 caps bersama La Albiceleste dan mencetak 8 gol selama aktif bermain. Selama 18 tahun aktif sebagai pesepakbola, Bianchi telah banyak mendapatkan berbagai penghargaan pribadi, mulai dari  top skor Divisi Utama Argentina hingga top skor Ligue 1, kendati begitu ia tak pernah sekalipun memenangkan trofi domestik Prancis. Bianchi yang memutuskan pensiun pada tahun 1985, kemudian memiliki karir kepelatihan bersama Reims hingga Boca Juniors pada tahun 2013.

5. Lucho Gonzalez

Libero.id

Lucho Gonzalez

OM 2009-2012 : Juara Ligue 1 2010 dan Pemenang Coupe de la Ligue 2010, 2011

Dikenal dengan sebutan El Comandante karena kepimpinanya di lapanngan, Luhco Gonzalez adalah playmaker yang akan selalu ada di hati pendukung OM. Bergabung bersama Les Olympiens pada 2009 dari FC Porto dengan mahar 18 juta Euro, Lucho menjadi sosok yang penting di lini tengah Marsielle selama 3 musim. Hal ini terbukti ketika pemain yang sekarang berusia 39 tahun tersebut menjadi pemain kunci dalam kemenagan OM di Ligue 1 musim 2009/2010. Pembeliann Lucho pada saat itu menjadi pemecah rekor klub sebagai pembelian termahal. Meski pada waktu itu sudah berusia 28 tahun, Deschamps yang kala itu menjadi manajer Marsielle tetap ingin Luhco bergabung di Stade Vélodrome sebagai pemain inti. Dan benar saja, dalam 44 penampilannya di Ligue 1 musim 2009/2010, Luhco keluar sebagai top assist liga sekaligus membawa skuat asuhan Descahmps juara Ligue 1 setelah 18 tahun lamanya, terkahir kali OM juara Ligue 1 adalah pada musim 1991/1992. 3 musim di Prancis, Lucho memutuskan hengkang untuk kembali ke porto dan sekarang aktif sebagai pemain Athletico Paranaense sejak 2016.

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0% Suka
  • 0% Lucu
  • 0% Sedih
  • 0% Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network