Kisah Taichi Wakabayashi, Analis Handal Sevilla yang Juga Seorang Chef Sushi

"Kecintaanya pada sepak bola membawanya sukses bersama Sevilla"

Biografi | 21 August 2021, 01:10
Kisah Taichi Wakabayashi, Analis Handal Sevilla yang Juga Seorang Chef Sushi

Libero.id - Take Kubo, Yoshinori Muto, Takashi Inui, Shinji Okazaki hingga Gaku Shibasaki, merupakan beberapa nama pemain Jepang yang masih/pernah aktif di La Liga Spanyol. Jelas bahwa FC Barcelona dan Real Madrid merupakan daya tarik utama kedatangan para pemain Samurai Biru, namun La Liga menyediakan banyak tim yang bersedia untuk menerima bakat dari pemain Jepang, salah satunya adalah Sevilla FC, yang kini juga memiliki satu orang warga negara Jepang, tapi bukan sebagai pemain, melainkan analis sepakbola.

Yap, perkenalkan Taichi Wakabayashi, seorang analis handal klub berjuluk 'Los Nervionenses' tersebut dan ia memiliki cerita unik di balik bergabungnya ia bersama tim asal Andalusia tersebut. Pada usia 26 tahun, ia memutuskan untuk pindah ke ibukota Sevilla untuk mendapatkan lisensi kepelatihan, dan hal itu tidak lepas dari ketertarikannya dengan Los Nervionenses.

“Saya merasa perlu pergi ke Spanyol atau Belanda karena kedua negara ini mengizinkan orang yang bukan profesional sepak bola untuk mendapatkan lisensi kepelatihan. Tapi saya memilih Spanyol karena saya suka La Liga, dan terutama Sevilla FC, yang memenangkan dua gelar sepak bola. Liga Eropa pada tahun 2006 dan 2007. Saya melihat Sevilla dari Jepang, stadion mereka sangat bagus, dengan para penggemar yang selalu mendukung tim. Kedua hal itu memengaruhi saya! Ada sesuatu yang istimewa di sana dan saya ingin mempelajarinya, itulah mengapa saya memilih kota Seville. Meskipun orang-orang di Jepang 'mencintai' pada waktu itu Frank Rijkaard dan FC Barcelona Pep Guardiola " ujar Wakabayahsi.

Pria yang namanya mirip dengan kiper terkenal di manga Captain Tsubasa (Genzo Wakabayashi) itu juga bekerja sebagai penerjemah dan bahkan sempat menjadi koki sushi di sebuah hypermarket di Spanyol. 

“Saya perlu mencari nafkah, tetapi saya juga tidak bisa berhenti bermimpi tentang sepak bola. Saya belajar sedikit bahasa Spanyol di Jepang melalui kamus dan beberapa istilah sepak bola, tetapi saya tidak menghasilkan banyak uang. Saya sendiri tidak tahu cara membuat sushi di Jepang , tapi saya belajar di Spanyol."

Dikenal beberapa pelatih asal Jepang, Wakabayahsi kemudian melanjutkan perjalananya di Spanyol dengan bergabung tim satelit Sevilla melalui klub sederhana seperti Nervión, Triana atau Amigos de Sevilla Este dan semua berubah pada tahun 2018 saat ia bertemu dengan Chesco, mantan pelatih Sevilla C. Chesco adalah orang yang memperkenalkannya kepada Agustín López, direktur tambang klub, yang menawarinya posisi sebagai analis di tim Juvenil A Sevilla. 

"Saya menerimanya tanpa berpikir," kenangnya.

Dari sana, pada musim 2019/2020,  ia membuat lompatan besar dengan masuk ke tim utama Sevilla sebagai analis di bawah arahan Ramón Vázquez. 

"Tugas utama saya adalah mempersiapkan apa yang perlu didiskusikan Lopetegui dengan timnya," jelas pelatih asal Jepang itu, yang bersama dengan Juan Antonio Guzmán dan Mario Prieto bertugas membuat laporan tentang tim lawan yang kemudian akan dipelajari oleh Julen Lopetegui.  

Selama proses perjalanan tim Andalusia itu menjuarai Liga Eropa musim 2019/2020, Wakabayashi memiliki banyak kekaguman dengan sosok mantan pelatih Real Madrid tersebut.

"Dia (Lopetegui) memiliki banyak semangat dan kekuatan, dia juga seorang pemimpin yang dapat memimpin tim menuju kemenangan. Dia adalah sosok yang sangat penting dan selalu bekerja di kompleks pelatihan klub. Dia mendedikasikan semua waktunya untuk sepak bola, selalu fokus pada pertandingan dan rival berikutnya."

Wakabayashi yang kini berada di musim ketiganya bersama Sevilla sedikit mengingat kembali saat tugas pertamanya sebagai seorang analis di Sánchez Pizjuán ketika Jesús Navas dkk melawan Celta de Vigo.

"Ketika pertandingan dimulai, saya berkonsentrasi pada pekerjaan saya, tetapi pada saat yang sama itu adalah momen spesial bagi saya. Itu adalah mimpi .menjadi kenyataan sejak saya tiba di Spanyol 11 tahun sebelumnya".

Adapun pria yang kini berusia 31 tahun tersebut ingin meyakinkan pemain berbakat asal Negri Samurai untuk bermain di La Liga, utamanya bersama Sevilla.

"Saya ingin orang-orang Jepang melihat Sevilla. Mereka biasanya mengikuti Real Madrid, FC Barcelona dan klub-klub yang memiliki pemain Jepang, tapi saya ingin mereka mengetahui bahwa Ada tim menarik yang bekerja keras dan bermain di stadion yang menarik. Saya ingin publik Jepang melihat Sevilla FC karena mereka pasti akan menyukai tim ini.”

Kendati dirinya sudah merasa menjadi keluarga di Sevilla bersama beberapa bintang seperti Ivan Rakitic, Jules Kounde hingga Youssef En-Nesyri, ia tetap memiliki keinginan besar untuk kembali ke negaranya dan menyumbangkan semua yang telah ia pelajari untuk kemajuan sepakbola di Jepang. 

"Spanyol kaya akan budaya dan Sevilla adalah kota yang istimewa. Saya tidak pernah merasa seperti orang asing di klub, tetapi saya juga tidak bisa mengatakan bahwa saya orang Sevilla. Saya orang Jepang yang pada akhirnya akan kembali ke Jepang dan melakukan sesuatu untuk mengembangkan bahasa Jepang. sepakbola. Itulah tujuan saya,” ujarnya.

(muflih miftahul kamal/muf)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0% Suka
  • 0% Lucu
  • 0% Sedih
  • 0% Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network