Libero.id - Ketika Leicester City promosi ke Liga Premier pada musim 2013-14, ada sedikit anggapan yang mengarah pada pesimisme. Tapi pelan-pelan semua kritik itu dijawab, alih-alih terdegradasi, Leicester justru secara mengejutkan sukses mengangkat trofi Liga Premier pada musim 2015-16.
Hal itu tak terlepas dari skuat Leicester yang padu, Leo Ulloa dan Tom Lawrence didatangkan untuk meningkatkan lini serang The Foxes, tetapi yang paling menarik pada musim itu adalah nama Esteban Cambiasso.
Cambiasso belum pernah bermain di Liga Premier sebelumnya, bahkan ia tidak pernah bermain dimana pun selain Inter Milan selama satu dekade penuh.
Pemain asal Argentina itu memainkan lebih dari 400 pertandingan untuk Inter, dan masuk dalam catatan klub sebagai salah satu legenda yang membuat Nerrazurri meraih kesuksesan dengan banyaknya trofi.
.Happy Birthday, Esteban Cambiasso???? - a Champions League winner with Inter Milan in 2010!
?Serie A ?????
?Coppa Italia ????
?Supercoppa Italiana ????
?FIFA Club World Cup ?
?La Liga ?
?Supercopa De Espana ?What A Player. What A Career ? pic.twitter.com/HzmpsAtEmZ
— nnis (@nnis_sports) August 18, 2021
Kontribusi Cambiasso untuk Leicester
Sangat wajar jika Cambiasso dipandang remeh, ia datang sebagai veteran yang tampak lelah, tetapi Leicester tak mungkin konyol membeli 'kucing di dalam karung', pelatih Leicester saat itu, Nigel Pearson tahu betul apa yang dibutuhkan dari kehadiran seorang Cambiasso.
Dalam usianya yang waktu itu 35 tahun, Cambiasso masih sangat bisa diandalkan.
Ia mencetak 5 gol dan 1 asisst untuk Leicester.
Jumlah itu bahkan lebih banyak dari pada yang ia capai dalam tiga musim terakhirnya di Inter, tetapi dari semua itu tidak ada yang lebih penting dari pada golnya saat melawan West Ham pada bulan Maret.
https://twitter.com/premierleague/status/849201345089474560?ref_src=twsrc%5Etfw%7Ctwcamp%5Etweetembed%7Ctwterm%5E849201345089474560%7Ctwgr%5E%7Ctwcon%5Es1_&ref_url=https%3A%2F%2Fwww.planetfootball.com%2Fnostalgia%2Fa-tribute-to-esteban-cambiasso-and-his-final-stand-with-leicester-city%2F
Dengan satu ayunan kaki kirinya, Cambiasso seolah-olah dengan lantang memberi tahu Liga Premier bahwa ia, “Tidak. Saya belum selesai,"
Sebuah gol yang membuat Leicester terus menjaga asa untuk mencatat sejarah baru di Liga Premier musim itu, “Saya pikir trofi yang paling penting adalah bahwa Leicester City bermain musim depan di Liga Premier,” kata Cambiasso setelah menerima penghargaan Pemain Terbaiknya di akhir musim.
Ia membantu Leicester meraih 22 poin dalam sembilan pertandingan terakhir. untuk mendaki dari posisi terakhir ke posisi 14, bertahan dengan satu pertandingan tersisa.
Namun dengan penuh kerendahan hati, ia berujar,“ Saya lebih menyukai trofi yang diraih bersama dari pada trofi individu.”
Pindah Sebelum Leicester City Juara
Cambiasso memilih untuk menolak opsi perpanjangan kontrak meskipun dalam kata-katanya ia baru saja menjalani salah satu tahun terpenting dalam kariernya.
Sedikit yang ia tahu bahwa, jika ia bertahan, tahun depan akan menjadi lebih istimewa. Ya, Leicester City juara Liga Premier.
Namun, ketika Wes Morgan dan rekan setimnya di Leicester mengangkat trofi, Cambiasso cuma bisa tersenyum dari jauh. Ia telah memilih untuk melanjutkan karier di Olympiacos dan pensiun di sana.
Namun siapapun tahu, capaian Leicester itu tidak akan mungkin terjadi tanpa Esteban Cambiasso memberi mereka semangat untuk terus maju.
(diaz alvioriki/gie)
Kenalkan Kenzo Riedewald, Pemain Berdarah Suriname-Indonesia yang Siap Bela Timnas U-17
Bima Sakti berencana memasukan namanya ke timnas U-17.Profil Ellie Carpenter, Pemain yang Mampu Saingi Lemparan ke Dalam Pratama Arhan
Dia adalah pemain Timnas Wanita Australia...Profil Julian Schwarzer, Penjaga Gawang Filipina yang Kini Bermain Bersama Arema FC
Pernah bermain di Inggris bersama Fulham...Profil Amara Diouf, Pemain Muda Senegal yang Dianggap Sebagai The Next Sadio Mane
Pada Piala Dunia U-17 2023 Amara Diouf bisa jadi ancaman berbahaya...
Opini