Joe Hugill
Libero.id - Nama Joe Hugill masih asing di telinga banyak penggemar Liga Premier di seluruh dunia. Tapi, dalam hitungan tahun, pemain Manchester United (MU) U-21 akan menjadi bintang. Itu karena dirinya diberi label The Next Harry Kane.
Seperti banyak penyerang bintang lainnya, wonderkid MU yang satu ini juga diberkahi dengan kaki kiri ajaib yang mampu memperdaya lawan. Itu salah satu alasan mengapa Setan Merah membayar Sunderland 300.000 pounds (Rp5,9 miliar) untuk pemain berusia 17 tahun itu pada 2020.
Hugill tampil mengesankan musim lalu untuk MU U-21 dalam kemenangan EFL Trophy atas Rochdale. Dia nyaris menjadi pahlawan ketika tembakannya hanya membentur mistar gawang dalam adu penalti setelah kedua tim bermain imbang 0-0 di waktu normal.
Pemain masa depan setinggi 189 cm tersebut menunjukkan bahwa dirinya adalah targetman yang cakap, yang bisa diandalkan di masa mendatang. Dia sangat nyaman menerima bola saat melompat melakukan duel udara.
Pelatih utama MU, Ole Gunnar Solskjaer, telah mengisyaratkan Hugill mendekati peran tim utama setelah tampil mengesankan dengan empat gol dalam kemenangan 6-3 atas Liverpool U-23 di Liga Premier 2 musim lalu. "Empat gol Hugill membuktikan dirinya striker top. Kami menantikan perkembangannya," ujar Solskjaer saat itu, dilansir The Sun.
Sejak penampilan pada Januari 2021 tersebut, manajemen MU bergerak cepat untuk mengamankan kontrak jangka panjang Hugill. Mereka memberi kontrak baru yang mencegah sang pemain pindah ke Arsenal dan Tottenham Hotspur. Dia juga tampil dalam pertandingan pramusim melawan Derby County dan QPR.
'Next Harry Kane' is 6ft 2in and in line to join Man Utd first teamhttps://t.co/rsEP4XXtyR
— The Sun Football ⚽ (@TheSunFootball) August 21, 2021
Terjepit diantara Sunderland dan Newcastle
Lahir dan dibesarkan di Durham, Hugill dididik dalam tradisi rivalitas dua klub besar bertentangga dari wilayah itu, Sunderland dan Newcastle United. Itu karena tempat tinggalnya berada diantara dua klub yang secara tradisional saling bermusuhan di timur laut Inggris.
Sempat membela Akademi The Magpies, Hugill kemudian memilih menyeberang ke Akademi The Black Cats. Untung, dia masih kanak-kanak dan belum terkenal sehingga minim publikasi, yang otomatis menyelamatkan dirinya dari kemarahan fans Newcastle.
Pilihan Hugill belajar di Sunderland tidak salah. Sebab, dalam beberapa tahun terakhir, The Black Cats telah menghasilkan beberapa bakat luar biasa. Sebut saja Jordan Pickford dan Jordan Henderson.
Hugill bersinar bersama Sunderland U-18 dan U-23. Pada debut di Liga Premier 2 dengan Sunderland, dia mencetak dua gol melawan West Ham United U-23 dalam kekalahan 2-4. Hugill juga mencetak hattrick melawan Shrewsbury Town di FA Youth Cup.
Meski belum memiliki prestasi apapun di level senior, Hugill telah dibandingkan dengan jagoan Inggris, Harry Kane, dalam hal gaya permainannya. Dia tidak diberkati dengan kecepatan, melainkan tahu pasti di mana tujuannya. Dia seperti sudah diprogram untuk bisa mencari jala gawang lawannya dengan tepat.
Hugill dipandang sebagai salah satu pemain masa depan oleh mantan kepala pengembangan tim utama, Nicky Butt. Dan, berkat rekomendasinya, Hugill ditambahkan kedalam daftar pemain muda yang menjanjikan di Old Trafford.
(diaz alvioriki/anda)
Kenalkan Kenzo Riedewald, Pemain Berdarah Suriname-Indonesia yang Siap Bela Timnas U-17
Bima Sakti berencana memasukan namanya ke timnas U-17.Profil Ellie Carpenter, Pemain yang Mampu Saingi Lemparan ke Dalam Pratama Arhan
Dia adalah pemain Timnas Wanita Australia...Profil Julian Schwarzer, Penjaga Gawang Filipina yang Kini Bermain Bersama Arema FC
Pernah bermain di Inggris bersama Fulham...Profil Amara Diouf, Pemain Muda Senegal yang Dianggap Sebagai The Next Sadio Mane
Pada Piala Dunia U-17 2023 Amara Diouf bisa jadi ancaman berbahaya...
Opini