Sean Dyche
Libero.id - Selain Antonio Conte, Sean Dyche juga disebut banyak pendukung Arsenal sebagai pelatih yang pantas menggantikan Mikel Arteta. Siapa dia?
Saat ini, Arteta sedang berada dalam tekanan super berat. Nakhoda asal Spanyol tersebut diminta mundur oleh pendukung The Gunners setelah mengalami dua kekalahan beruntun dari Brentford pada pertandingan perdana dan Chelsea di pekan kedua Liga Premier 2021/2022.
Ada banyak orang yang menjagokan Conte akan bekerja di Emirates Stadium. Alasannya sangat jelas karena pria Italia tersebut punya segudang piala di lemari rumahnya.
Nama lain yang juga cukup banyak diperbincangkan adalah Dyche. "Saya tidak tahu apakah mereka akan menempuh jalan itu (memecat Arteta) atau tidak. Tapi, jika Arsenal mengatakan kepada saya bahwa Sean Dyche adalah pelatih berikutnya, saya akan mengatakan bagus," kata legenda The Gunners, Ray Parlor, di Talk Sport.
Arteta sebenarnya telah didukung dengan anggaran baru senilai lebih dari 130 juta pounds (Rp2,55 triliun) untuk melakukan aktivitas di transfer window musim panas. Tapi, sejauh yang dilihat suporter, hasilnya mengecewakan. Dua kekalahan sudah cukup bagi banyak pendukung The Gunners untuk meminta Arteta pergi.
"Saya akan berada di belakangnya dan melihat bagaimana kami melakukannya. Bagaimana kita tahu sampai dia mendapat kesempatan. Saya terkejut bahwa beberapa klub belum memberinya satu kesempatan. Kami tahu apa yang dia lakukan di Burnley. Dia melakukan pekerjaan yang hebat setiap musim," tambah Parlor.
Namun, berbeda dengan Conte yang dikenal luas ke seluruh dunia, hanya sedikit orang yang mengenal Dyche. Kecuali penggemar Burnley dan orang-orang Inggris, banyak penggemar Arsenal di luar Britania Raya yang masih belum tahu.
? “Most people would love to see Dyche get a chance in a top 6 job.”
? “If Arsenal said Dyche is the next manager, good! We’d get behind him.”
Ray Parlour wouldn’t be against Sean Dyche being #AFC boss one day.
Would Dyche be right for Arsenal? ? pic.twitter.com/cGmT6o4MHI
— talkSPORT (@talkSPORT) August 20, 2021
Hanya pernah melatih klub papan bawah
Sean Mark Dyche lahir di Kettering, 28 Juni 1971. Sebelum menjadi pelatih dia adalah bek tengah. Selama karier bermainnya, Dyche membuat debut profesional pada 1990 bersama Chesterfield setelah sempat menimba ilmu di Nottingham Forest era Brian Clough.
Dari Chesterfield, Dyche pindah ke Bristol City, Luton Town, Millwall, Watford, dan Northampton Town. Uniknya, tiga dari enam klubnya dibawa promosi ke kasta yang lebih tinggi.
Kemudian, Dyche pensiun 2007. Dia langsung diminta melatih di Watford. The Hornets menyelesaikan Championship Division 2011/2012 di posisi 11 . Itu hasil terbaik klub selama empat tahun. Sayang, perubahan kepemilikan klub menyebabkan pemecatan dirinya di akhir musim.
Berhenti dari Watford, Dyche bergabung dengan tim nasional Inggris U-21 sebagai salah satu staf pelatih. Tapi, ketika musim 2012/2013 akan dimulai, dia justru ditunjuk menukangi Burnley untuk menggantikan Eddie Howe, yang kembali ke Bournemouth.
Dyche dinobatkan sebagai Pelatih Terbaik Championship edisi September 2013. Dia memimpin Burnley tampil impresif pada 2013/2014. Tim ini memecahkan sejumlah rekor klub lama dan mengakhiri musim dengan memenangkan tiket promosi ke Liga Premier. Itu yang pertama setelah absen empat tahun.
Sayang, Burnley hanya menghabiskan satu musim di Liga Premier (2014/2015). Nereka terdegradasi dengan dua pertandingan tersisa.
Tapi, pada 5 Februari 2016, Dyche menandatangani perpanjangan kontrak. Dia membimbing Burnley kembali ke Liga Premier untuk kedua kalinya di akhir musim 2015/2016. Tiket promosi mereka segel menyusul kemenangan 1-0 atas Queens Park Rangers (QPR) di Turf Moor pada 2 Mei 2016.
Sejak promosi keduanya bersama Burnley, Dyche mampu mempertahankan status sebagai pelatih Liga Premier. Meski hanya berkutat di papan bawah, mereka masih eksis. Musim lalu, Burnley finish di posisi 17.
Sean Dyche absolutely fuming that someone’s got their kit off on zoom. pic.twitter.com/U9enRXQHmS
— COPA90 (@Copa90) August 23, 2021
(muhammad alkautsar/anda)
Kenalkan Kenzo Riedewald, Pemain Berdarah Suriname-Indonesia yang Siap Bela Timnas U-17
Bima Sakti berencana memasukan namanya ke timnas U-17.Profil Ellie Carpenter, Pemain yang Mampu Saingi Lemparan ke Dalam Pratama Arhan
Dia adalah pemain Timnas Wanita Australia...Profil Julian Schwarzer, Penjaga Gawang Filipina yang Kini Bermain Bersama Arema FC
Pernah bermain di Inggris bersama Fulham...Profil Amara Diouf, Pemain Muda Senegal yang Dianggap Sebagai The Next Sadio Mane
Pada Piala Dunia U-17 2023 Amara Diouf bisa jadi ancaman berbahaya...
Opini