Timnas Selandia Baru
Libero.id - Tim nasional Selandia Baru sedang mencari tahu apakah mereka membutuhkan nama panggilan atau julukan baru.
Sejauh ini mereka telah dikenal dengan julukan 'All Whites' selama beberapa dekade. Namun, di era sensitivitas ini, para pejabat khawatir ada nada rasial negatif yang terkait dengan julukan itu.
“Sebagai bagian dari proyek pengiriman dan keberlanjutan kami yang diumumkan tahun lalu, kami sedang dalam proses bekerja dengan para pemangku kepentingan, serta orang-orang dari luar sepakbola. Kami melibatkan semua lapisan organisasi untuk memastikan kesesuaian dengan tujuan pada 2021 dan seterusnya," kata Kepala Eksekutif NZF, Andrew Pragnell.
"Masih terlalu dini untuk berbicara tentang hasil apapun, tetapi ini adalah bagian penting dari pekerjaan karena kami berusaha untuk menjadi olahraga paling inklusif di Aotearoa," timpalnya.
Tim sepakbola Selandia Baru pertama kali mendapatkan julukan itu pada tahun 1982 ketika mereka mendarat di putaran final Piala Dunia untuk pertama kalinya.
Warna nasional Selandia Baru adalah hitam, merah, dan putih. Ketika tim nasional rugby Selandia Baru telah mengklaim julukan All Blacks, maka mereka memilih All Whites. Julukan itu dianggap cocok karena jersey yang dikenakan mereka serba putih selama ini.
Namun, karena gerakan Black Lives Matter mengalami kebangkitan besar-besaran tahun lalu, banyak perusahaan, kelompok, dan merek terpaksa mengganti nama mereka.
Label makanan dan minuman seperti Coon Cheese atau Colonial Beer mengganti nama mereka untuk memastikan mereka tidak menyinggung siapapun di masa depan.
Demikian pula, Cleveland Indians mengubah merek mereka menjadi Cleveland Guardians.
"Untuk melindungi, berjaga-jaga, dan untuk membela. Untuk Clevelanders, ini adalah cara hidup. Kami berjuang bersama untuk apa yang kami yakini. Jika kami terjatuh, kami akan saling mengangkat kembali dan terus berjuang," tulis laman resmi Cleveland Guardians.
"Kami tangguh, bekerja keras, dan setia kepada kota ini dan satu sama lain. Itulah artinya menjadi Cleveland Guardians," ujar pernyataan tersebut.
Sekarang giliran Selandia Baru dan mereka akan melakukan banyak pemikiran tentang bagaimana mereka dapat mengubah citra.
Pragnell menguraikan bagaimana mereka ingin beralih dari 'All Whites', yang merupakan perjanjian yang ditandatangani antara Kerajaan Inggris dan kepala suku Māori pada 1840.
Ini membantu memberi orang Māori kepemilikan atas tanah mereka dan properti lainnya dan juga memberi mereka hak yang sama dengan rakyat Inggris.
Pragnell mengatakan jika timnas sepakbola mereka sedang dalam proses inklusivitas budaya untuk menghormati prinsip-prinsip Te Tiriti o Waitangi, yakni sebuah perjanjian dengan Kerajaan Inggris.
(diaz alvioriki/yul)
Persiapan Kualifikasi Piala Dunia 2026, Shin Tae-yong Minta Dukungan dan Doa Masyarakat Indonesia
Semangat pokoknya coach Shin!Pimpin Daftar Top Skor Sementara Liga 1 Musim Ini, Carlos Fortes Tak Ingin Jumawa
Musim lalu sempat menurun, tapi musim ini jadi gacor...Hasil Drawing Kualifikasi Piala Dunia 2026, Indonesia Bertemu Brunei Darussalam
Semoga bisa lolos ke Piala Dunia 2026, Amin...Merupakan Rival Berat, Maciej Gajos Beri Tanggapan Soal Persija dan Persib
Bahkan pemain asing sampai tahu soal rivalitas ini...Alami Cedera Parah, Marko Simic Terpaksa Absen Membela Persija Selama 6 Pekan
Krisis penyerang dialami Persija saat ini...
Opini