Kisah SIM Radja Nainggolan Dicabut, Akibat Mabuk dan Ugal-ugalan di Jalan

"Pemain keturunan Indonesia ini punya banyak daftar negatif terkait disiplin. Ini yang terbaru."

Biografi | 25 August 2021, 16:59
Kisah SIM Radja Nainggolan Dicabut, Akibat Mabuk dan Ugal-ugalan di Jalan

Libero.id - Anda pasti tahu siapa Radja Nainggolan? Pemain Belgia keturunan Indonesia itu kariernya terus menurun setelah dicoret Roberto Martinez sebelum Belgia terbang ke Piala Dunia 2018. Alasannya sangat sepele yaitu kebiasaan merokok Nainggolan yang dianggap membahayakan rekan-rekannya.

Nainggolan sebenarnya menikmati karier panjang dan sukses di Italia sejak muda. Memulai dari Piacenza, dia kemudian menarik perhatian Cagliari untuk melakukan transfer. 

Penampilan yang bagus di Pulau Sardinia membuat karier Nainggolan melejit. Oleh suporter, dia dimasukkan dalam daftar 11 pemain terbaik dalam sejarah klub. Tapi, yang paling penting adalah bakatnya dipantau AS Roma, yang kemudian mengajukan proposal pada 2014.

Seiring waktu, penampilan Nainggolan bersama Roma semakin membanggakan. Dia membantu Serigala Ibukota Italia itu mencapai level tinggi di kompetisi. Akibatnya, panggilan ke tim nasional mulai didapatkan. Dia bermain di Euro 2016 sebagai salah satu pemain tengah yang diandalkan Marc Wilmots saat itu.

Performa bagus Nainggolan mulai menurun saat meninggalkan Roma. Benar, dia pindah ke Inter Milan! Tapi, di Stadio Giuseppe Meazza, dia hanya menjadi pemain cadangan sehingga harus dipinjamkan ke Cagliari. Setelah dua musim dipinjamkan, Nainggolan kini kembali ke Belgia membela Royal Antwerp.

Sayang, pemain dengan 30 caps untuk Belgia itu mengawali karier di kampung halaman dengan catatan buruk di luar lapangan. Dia dikabarkan berurusan dengan pihak keamanan setempat karena kedapatan mengemudi sambil mabuk dan mengebut.

Pemain berusia 33 tahun itu mengendarai SUV Mercedes G63 seharga 150.000 pounds. Menurut sebuah laporan, Nainggolan telah membawa mobilnya dengan kecepatan gila-gilaan, 100 km/jam di zona 40 km/jam di daerah Scheldt Quays Antwerp pada pukul 04.00 pagi.

Surat kabar lokal, Gazet van Antwerp, menyatakan otoritas hukum memberi Nainggolan sanksi dengan larangan mengemudi selama dua minggu dan denda. 

"Dia harus menyerahkan SIM selama 15 hari, untuk kombinasi mengebut dan mengemudi saat mabuk," kata Jaksa Penuntut Umum Antwerp, Kristof Aerts, dilansir Dailymail.

Juru bicara Nainggolan, Omar Souldi, mengakui Nainggolan melakukan kesalahan yang tidak seharusnya dilakukan. "Radja memiliki libur di malam minggu. Dia mengakui bahwa dia membiarkan dirinya terbawa oleh emosi saat itu," ujar Souldi. 

"Dia mendapat dorongan besar dari sambutan hangat yang dia terima dari banyak teman lamanya. Dia tidak bermaksud mengemudi setelah minum, tapi itu terjadi karena keadaan tertentu. Dia menyesali tindakannya. Tidak ada gunanya membicarakannya, tapi itu tidak akan terjadi lagi. Tidak mungkin," tambah Souldi.

Nainggolan sebelumnya juga pernah punya kasus serupa dengan kendaraan bermotor. Dia mendapat larangan satu bulan dan denda 1.400 pounds karena mengemudi dalam keadaan mabuk pada 2018. Dia juga punya reputasi sebagai pemain yang tidak disipplin di lapangan dengan banyak kelakuan yang membuat pelatih marah.

"Dia ingin bertanggung jawab. Dia telah memutuskan untuk menyumbangkan uang untuk tujuan baik yang bermanfaat bagi keselamatan jalan," pungkas Souldi.

(mochamad rahmatul haq/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0% Suka
  • 0% Lucu
  • 0% Sedih
  • 0% Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network