Libero.id - Pemenang Ballon d'Or lima kali itu akan memimpin barisan untuk Juventus sekali lagi musim ini - kecuali jika transfer sensasional yang terlambat terjadi, misalnya saja hengkang ke Manchester City- saat mereka ingin merebut kembali gelar Serie A dari Inter Milan.
Bianconeri juga mematok target untuk meraih kejayaan di Liga Champions musim ini - sesuatu yang belum pernah dicapai klub sejak musim 1995/1996.
Namun, dengan raja Liga Champions dalam skuad mereka, Si Nyonya Tua tampaknya masih percaya diri untuk memenangkan trofi 'Berkuping Besar' tersebut, meski beberapa kali mereka kerap kalah di babak perempat final Liga Champions.
Ronaldo adalah pencetak gol terbanyak di kompetisi Liga Champions dengan 134 gol, sementara ia memenangkannya dalam lima kesempatan bersama Manchester United dan Real Madrid.
Kemenangan terakhirnya terjadi pada edisi 2017/2018 bersama Los Blancos, saat mereka menang atas Liverpool di Kiev.
Meski Ronaldo tidak mencetak gol di final, ia memainkan peran penting dalam perjalanan timnya.
Di perempat final, ia mencetak dua gol di perempat final leg pertama melawan Juventus - termasuk tendangan gunting yang pastinya masih kita ingat. Ia juga mencetak penalti pada menit ke-98 di leg kedua untuk mencegah perpanjangan waktu saat Juventus berada di ambang membalikkan defisit 3-0 mereka.
Tapi penalti yang kita bicarakan adalah penalti yang dicetak Ronaldo dalam kemenangan babak 16 besar atas Paris Saint-Germain.
Adrien Rabiot membawa PSG unggul pada leg pertama di Bernabeu sebelum Ronaldo menyamakan kedudukan dari titik penalti.
Pada pandangan pertama, sepertinya tidak ada yang tidak diinginkan karena Ronaldo baru saja menghancurkan Les Parisiens dengan membobol gawang yang dijaga oleh kiper Alphonse Areola.
Dalam video tersebut, tampak Ronaldo sedikit mengayunkan bola dengan kakinya yang berdiri dan menciptakan penalti 'voli'.
Pengamat sepak bola BT Sport yang sekaligus mantan rekannya di Old Trafford, Rio Ferdinand, mengklaim Ronaldo biasa melakukan itu dalam pelatihan di Manchester United.
"Dia biasa melakukan itu saat latihan, lho. Saya tidak mengatakan dia melakukannya di sana, tapi dia pernah melakukannya. Sumpah ya. Gila. Dia pernah melakukannya," ungkap Ferdinand.
"He used to do that in training, you know. I'm not saying he did it there but he did used to do it. I swear to ya. Crazy. He used to do it."
Tentunya tidak mungkin melakukan tendangan penalti seperti itu, terutama di babak 16 besar Liga Champions dengan tim anda tertinggal, tapi jika ada yang mampu melakukan tendangan voli dengan sengaja, itu adalah Cristiano Ronaldo.
Opini