Moussa Diaby
Libero.id - Sukses menginspirasi Bayer Leverkusen dalam kemenangan 4-0 atas Borussia Mönchengladbach pada laga kedua Bundesliga, Moussa Diaby akhirnya mendapatkan panggilan pertamanya untuk tim senior Les Bleus.
Este gol define lo que deberá ser el Bayer Leverkusen esta 2021/22.
Moussa Diaby y Mitchel Bakker como una de las claves del equipo.
De los 4 goles ante el Gladbach, en dos está al menos uno de ellos.pic.twitter.com/d6zcGkGJKi
— Andrés Weiss (@andresweiss_) August 21, 2021
Pemain yang lahir di Paris itu mendapat penghargaan man-of-the-match secara berturut-turut dalam dua pertandingan terakhir di papan atas Jerman dan ia akhirnya menerima telepon dari pelatih Prancis, Didier Deschamps pada hari Kamis lalu (26/8/2021) untuk bergabung ke kamp latihan INF Clairefontaine.
"Seperti biasa, saya akan melihat panggilan, pertama-tama karena saya penggemar berat (Prancis), tetapi itu adalah tujuan saya (untuk dipanggil)," ujar Diaby kepada AFP.
"Saya masih memiliki pekerjaan yang harus dilakukan dan saya tidak ingin mendahului diri saya sendiri, tetapi ketika saatnya tiba, jika saya diberi kesempatan, saya akan melakukannya dengan gembira dan bangga."
“Penampilan bagus selalu memberi Anda visibilitas lebih dan Anda bisa melihatnya dengan Marcus (Thuram) – dia bermain di liga yang sama dengan saya dan dia selalu bermain bagus, dan dia dipanggil, jadi mengapa bukan saya? Saya pasti siap. "
Jelas Deschamps telah mempertimbangkan nama Diaby jauh sebelum ia mencetak dua gol dan satu assist dalam dua pertandingan pertama musim ini, dan pemain dengan tinggi badan 1,70 meter itu sekarang telah mendapat panggilan pertama yang pantas untuk kualifikasi Piala Dunia 2022 saat Prancis menghadapi Bosnia-Herzegovina (Strasbourg, 1 September ), Ukraina (Kiev, 4 September) dan Finlandia (Lyon, 7 September).
Sejak bergabung dengan Leverkusen dari Paris Saint-Germain pada 2019, pemain berusia 22 tahun itu terlihat semakin baik. Ia sukses mencetak lima gol dan banyak assist di musim pertamanya di Bundesliga sebelum mencetak empat gol lagi dan menyuplai 12 assist musim lalu.
Usianya memang terbilang masih muda, tetapi tanda-tanda bahwa Diaby akan menjadi salah satu pemain sayap paling berbahaya dengan penampilannya yang eksplosif di Jerman, itu adalah fakta yang sulit dibantahkan.
"Saya meninggalkan zona nyaman saya dengan meninggalkan Paris," ujarnya.
“Tapi itu adalah cara untuk mengambil tanggung jawab dan saya segera merasa bahwa saya penting dalam proyek klub ini. Bundesliga memberi banyak kesempatan kepada pemain muda; mereka suka memberikan kontrak jangka panjang dan membiarkan mereka menunjukkan apa yang bisa mereka lakukan."
"Saya menemukan apa yang saya cari di Jerman: waktu bermain dan kepercayaan diri."
Diaby meninggalkan tim langganan trofi di Prancis, PSG, di mana ia jarang bermain selama 90 menit penuh dan untuk alasan memajukan kariernya di tempat di mana ia tidak hanya merasa dihargai, bersama Die Werkself lah ia merasa semua kesempatan untuk tampil semaksimal mungkin terbuka lebar.
“(Meninggalkan PSG) tidak menghentikan saya untuk menjadi ambisius."
“Tujuan saya adalah bermain di Liga Champions setiap tahun. Itu tidak diberikan di Leverkusen, tetapi itu adalah sesuatu yang harus kami tuju. Pertandingan yang menekan memberi saya motivasi tambahan untuk menunjukkan apa yang saya mampu dan kemudian membidik bahkan lebih tinggi, dan jika saya memenangkan gelar, itu akan menjadi hadiah yang sangat besar."
Mendapat panggilan perdana ke skuad senior Prancis setelah 12 pertandingan di level U-21 adalah hadiah pertama untuk penampilan Diaby yang secara konsisten mengesankan.
Pemain yang pernah dipinjamkan ke Crotone itu juga menjalin kemitraan yang baik dengan Jeremie Frimpong yang bermain sebagai bek kanan Leverkusen. Keduanya termasuk di antara hanya lima pemain yang telah melampaui kecepatan berlari 21,75 mph (35km/h) musim ini dengan Diaby mencapai 21,79mph (35,07km/h) dan Frimpong pada angka 21,87mph (35,2km/h).
La tête dans les étoiles ? @equipedefrance #M19?️ pic.twitter.com/p344TSeL50
— Moussa Diaby (@MoussaDiaby_19) August 26, 2021
Menggabungkan kecepatan dengan kontrol jarak dekat yang sangat baik memungkinkan Diaby untuk mencetak gol ataupun memberikan assist yang brilian kepada rekan-rekannya, di mana sejauh ini, ia telah memiliki enam tembakan tepat sasaran ke arah gawang, menempatkannya di sepuluh besar dalam statistik pemain Bundesliga. Di sisi lain, Diaby juga sukses mengukir banyak peluang terbuka untuk rekan satu timnya dengan aksi yang memukau.
Musim lalu, ia sukses memberikan 12 assist dan Patrik Schick yang bersinar di Euro 2020 adalah pemain yang paling sering menerima umpan dari pemuda Prancis tersebut.
"'Dribblingnya? Luar biasa. Kecepatannya? Sangat menarik. Kecepatan berpikirnya? Mengagumkan' menulis Rheinische Post tentang kontribusi Diaby untuk kemenangan telak akhir pekan lalu atas Gladbach. 'Assist untuk Schick, mencetak 3-0 sendiri dan tak terbendung,'" tulis media sepakbola kenamaan asal Jerman, Sport Bild, soal Diaby.
Dengan dipanggilnya ia ke ajang internasional bersama Antoine Griezmann dkk, itu artinya Diaby telah menjadi salah satu pemain top Prancis di benua biru dan tentu saja harapan agar sang pemain terus konsisten adalah yang utama.
(muflih miftahul kamal/muf)
Kenalkan Kenzo Riedewald, Pemain Berdarah Suriname-Indonesia yang Siap Bela Timnas U-17
Bima Sakti berencana memasukan namanya ke timnas U-17.Profil Ellie Carpenter, Pemain yang Mampu Saingi Lemparan ke Dalam Pratama Arhan
Dia adalah pemain Timnas Wanita Australia...Profil Julian Schwarzer, Penjaga Gawang Filipina yang Kini Bermain Bersama Arema FC
Pernah bermain di Inggris bersama Fulham...Profil Amara Diouf, Pemain Muda Senegal yang Dianggap Sebagai The Next Sadio Mane
Pada Piala Dunia U-17 2023 Amara Diouf bisa jadi ancaman berbahaya...
Opini