Libero.id - Manchester United kalah 0-2 dari Liverpool diikuti kekalahan di kandang dari Burnley. Berita buruk dari laga lawan Liverpool, Marcus Rashford menderita patah tulang di punggungnya dan kemungkinan akan absen selama sekitar dua bulan.

Ole Gunnar Solskjaer mengaku sudah menemukan solusi internal untuk krisis cedera, dengan Mason Greenwood dan Juan Mata kemungkinan akan lebih banyak dipasang sebagai pemain inti dalam beberapa minggu mendatang. Namun demikian, dua nama itu belum cukup.

Dari data menunjukkan, problem terbesar Manchester United adalah mengubah peluang menjadi gol.

Secara permainan, United memiliki rata-rata 14,8 tembakan per pertandingan di liga, dengan expected goal 1,71 per pertandingan. Kedua angka itu lebih tinggi daripada di bawah Moyes, Van Gaal atau Mourinho. Secara permainan gaya Ole lebih menyerang.

Sayang, peluang itu sulit berbuah gol. Tingkat konversi tembakan menjadi gol mereka sebesar 10,8 persen adalah yang terendah sejak kepergian Ferguson, dan itu berarti mereka rata-rata 1,6 gol liga per pertandingan, dengan hanya Van Gaal yang lebih buruk (1,46).

Jumlah 36 gol United musim ini adalah keenam tertinggi, sementara tingkat konversi tembakan 10,1 persen menempatkan mereka pada peringkat ke-14.
 
Spekulasi menyebut Manchester United akan mendatangkan pemain di jeda transfer Januari. Ada lima pemain dapat menjadi target untuk membantu mereka mencetak lebih banyak gol. hingga akhir musim.

Edinson Cavani:
Pemain asal Uruguay itu telah menyatakan keinginannya untuk meninggalkan Paris Saint-Germain dan bergabung dengan Atletico Madrid, namun dengan Los Colchoneros tidak membuat kemajuan dalam negosiasi, mantan pencetak gol Napoli itu menarik minat klub klub Liga Primer.

Cavani adalah pencetak gol yang sudah terbukti keahliannya. Dia bisa memberi United pilihan lebih luas.

Olivier Giroud:
Penyerang Chelsea itu sudah dekat dengan Inter, namun selama kesepakatan itu tidak dibubuhi stempel, selalu ada peluang klub lain untuk masuk.

Dia memiliki pengalaman Liga Primer dan akan sangat hemat biaya, sesuatu yang menarik bagi Manchester United. Namun, Chelsea sepertinya akan sulit melepas pemain yang berpotensi memperkuat salah satu rival terbesar mereka untuk tempat keempat musim ini.

Krzysztof Piatek:

Jika harus menyebut salah satu dari nama yang benar-benar memiliki peluang realistis untuk bergabung di Old Trafford, maka dia adalah pemain timnas Polandia Piatek.

Manchester United memantau perkembangan situasi yang melibatkan Piatek di AC Mila seusai datangnya Zlatan Ibrahimovic. Kini Piatek adalah pilihan kedua yang membuat mantan penyerang Genoa itu muncul di pasar transfer.

Banyak tim tertarik pada pemain yang terbiasa mencetak gol tetapi telah kehilangan kepercayaan dirinya. Tottenham Hotspur dan Aston Villa telah dikaitkan tetapi ia masih belum bersedia pindah.

Fernando Llorente:
Striker Spanyol itu disebut-sebut kembali ke Tottenham Hotspur untuk menggantikan Harry Kane yang cedera, tetapi ia bisa membantu Manchester United karena mengenal Liga Primer dengan baik.

Luka Jovic:
Real Madrid mengontrak pemain berusia 22 tahun itu sebagai pengganti Karim Benzema, namun pemain Serbia itu tidak tampil sebanyak yang diinginkannya musim ini.

Zinedine Zidane belum mempercayainya dan bukan tidak mungkin melihatnya dipinjamkan ke klub lain.

PILIHAN CAVANI

Sementara itu, tidak silau dengan onggokan uang, Edinson Cavani jusru lebih memilih Atletico Madrid dan menolak pinangan dari Manchester United.

Pemain Paris Saint-Germain (PSG) itu santer dikabarkan cocok dengan tawaran sebanyak 10 juta poundsterling setahun yang disodorkan oleh Atletico Madrid.

Cavani yang kini menginjak usia 32 tahun itu berstatus bebas meninggalkan klub elite Liga Prancis tersebut. Kontraknya bakal berakhir pada akhir musim.

Manchester United bersama dengan Chelsea sama-sama tertarik dengan pemain Uruguay itu, meskipun Atletico Madrid akhirnya mendapatkan Cavani.

Cavani menolak tawaran kontrak yang diajukan Manchester United. Ia bukan terbang ke Manchester, tetapi terbang ke ibukota Spanyol.

Direktur olahraga PSG Leonardo mengatakan, "Kami selalu mengatakan hal yang sama untuk Cavani."

"Kami berharap bahwa ia akan tetap berada di klub. Dia meminta untuk pergi. Kami terus menimbang dan mempelajari situasi," katanya.

"Saya tidak yakin Cavani akan berada di sini pada Februari. Kami bakal melihat bagaimana hasilnya dalam beberapa hari mendatang. Kami tetap mendengarkan Cavani karena kami tetap menghormatinya." kata Leonardo.

KENAPA OLE TAK KUNJUNG DIPECAT

Manchester United menjalani periode sulit di Liga Primer Inggris musim ini dengan hanya memenangkan sembilan dari 24 pertandingan usai dikalahkan tim papan tengah Burnley pada Kamis dini hari WIB, performa tersebut membuat banyak suporter tidak puas dan mendesak agar pelatih Ole Gunnar Solskjaer segera dipecat yang diserukan melalui sosial media dengan tagar #Oleout.

Namun, wakil CEO Manchester United Ed Woodward memutuskan untuk tidak memecat Solskjaer karena alasan bahwa pelatih asal Norwegia tersebut penting untuk rencana jangka panjang klub, menurut laporan the Express pada Kamis (23/1).

Setan Merah selalu bersikeras bahwa posisi Solskjaer aman di Old Trafford. Meski begitu, laporan baru-baru ini menunjukkan bahwa klub telah mengadakan sebuah pembicaraan dengan mantan pelatih Tottenham Mauricio Pochettino.

Bleacher Report mengatakan bahwa United tidak akan memecat Solskjaer, dengan Woodward sepenuhnya mendukung pelatih berusia 46 tahun itu kendati performa klub tidak maksimal musim ini.

United sendiri tampaknya masih senang dengan rencana mantan pelatih Molde dan Cardiff tersebut. Sebuah narasumber dari klub mengatakan: "Ia (Solskjaer) membangun timnya sendiri dan harus diberi waktu serta ruang untuk melakukannya."

"Ia tidak diragukan lagi mendapatkan dukungan."

Pada tahun-tahun sebelumnya, kecuali Jose Mourinho, United telah memecat pelatih mereka ketika gagal finis posisi empat besar Liga Premier Inggris.

David Moyes dipecat pada 2014 setelah membuat United, yang musim sebelumnya juara liga Inggris menjadi tim finis diurutan ketujuh.