Youssoufa Moukoko
Libero.id - Bagi seorang anak muda berusia 16 Tahun, kira-kira kisah hebat apa yang bisa diukir? Youssoufa Moukoko adalah salah satu inspirator yang bisa dijadikan panutan bagi banyak anak muda di seluruh dunia.
Lahir di Yaounde, Kamerun, 20 November 2004, Moukoko menghabiskan 10 tahun usia pertamanya bersama kakek-neneknya di Kamerun berpisah jauh dari ayah-ibunya yang bekerja di Jerman. Lalu, ayahnya, yang telah tinggal di Hamburg sejak 1990 dan memiliki paspor Jerman, membawa putranya pada musim panas 2014.
Tinggal di Hamburg, Moukoko kemudian dimasukkan ke Akademi St Pauli. Sempat membela St Pauli U-13 sebagai striker, dia kemudian pindah ke Akademi Borussia Dortmund. Dia bermain sebagai satu-satunya pesepakbola berusia 13 tahun di Bundesliga U-17 untuk Dortmund.
Moukoko naik ke tim U-19 untuk musim 2019/2020 pada usia 14 tahun. Dia mencetak enam gol dalam pertandingan pertamanya di Bundesliga U-19 dalam kemenangan 9-2 melawan Wuppertaler SV. Lalu, tampil di Liga Champions Junior pada 17 September 2019 melawan Barcelona. Dia jadi pemain termuda yang diturunkan dalam kompetisi itu.
Selanjutnya, pada 23 Oktober 2019, Moukoko mencetak gol pembuka dalam pertandingan melawan Inter Milan. Itu menjadikan dirinya pencetak gol termuda di Liga Champions Junior. Secara total, Moukoko mencetak 141 gol hanya dalam 88 pertandingan untuk tim U-17 dan U-19.
Moukoko juga menjadi pemain termuda dalam sejarah Bundesliga dengan 16 tahun 1 hari. Dia memecahkan rekor sebelumnya, 16 tahun 334 hari, yang dipegang Nuri Sahin. Moukoko juga menjadi pemain termuda dalam sejarah Liga Champions dalam usia usia 16 tahun 18 hari. Ini memecahkan rekor Celestine Babayaro (16 tahun 87 hari).
Dia membuat starting line-up pertama untuk Dortmund di Bundesliga pada 15 Desember 2020 melawan Werder Bremen, dan mencetak gol pertamanya tiga hari kemudian melawan Union Berlin. Jadi, dia adalah pencetak gol termuda dalam sejarah Bundesliga pada usia 16 tahun dan 28 hari, atau melampaui rekor 17 tahun dan 34 hari milik Florian Wirtz (Bayer Leverkusen).
Kegemilangan di level klub berlanjut ke timnas. Seperti ayahnya, Moukoko juga lebih memilih Jerman dibanding Kamerun. Dia melakukan debut bersama Jerman U-21 asuhan Stefan Kuntz saat meraih kemenangan 6-0 atas San Marino pada Kualifikasi Euro U-21, Kamis (2/9/2021).
Dengan usia 16 tahun 286 hari, Moukoko memecahkan rekor pemain termuda Jerman U-21 atas nama Wirtz dalam usia 17 tahun 159 hari pada Oktober 2020. Gelandang Leverkusen itu mengalahkan rekor Julian Draxler, yang lebih muda 164 hari.
At 16 years and 286 days old, Youssoufa #Moukoko becomes not only the youngest Germany U21s player in history, but he is now their youngest ever goalscorer too ?#U21EURO #SMRGER pic.twitter.com/vb5Enc5Pam
— Germany (@DFB_Team_EN) September 2, 2021
Daftar pemain termuda Jerman U-21:
1. Youssoufa Moukoko (16 tahun 286 hari)
2. Florian Wirtz (17 tahun 159 hari)
3. Julian Draxler (17 tahun 323 hari)
4. Richard Sukuta-Pasu (18 tahun 56 hari)
5. Mario Goetze (18 tahun 92 hari)
6. Ashkan Degajah (18 tahun 95 hari)
7. Mats Hummels (18 tahun 101 hari)
8. Olaf Thon (18 tahun 133 hari)
9. Christian Woerns (18 tahun 152 hari)
10. Marko Marin (18 tahun 161 hari)
Youssoufa Moukoko is the youngest player to:
☑️play in the UEFA Youth League
☑️score in the UEFA Youth League
☑️play in the Bundesliga
☑️score in the Bundesliga
☑️play in the UEFA Champions League
☑️play for Germany U-21
☑️score for Germany U-21Record-breaker. pic.twitter.com/D941v2rhgW
— Football Talent Scout - Jacek Kulig (@FTalentScout) September 2, 2021
(atmaja wijaya/anda)
Kenalkan Kenzo Riedewald, Pemain Berdarah Suriname-Indonesia yang Siap Bela Timnas U-17
Bima Sakti berencana memasukan namanya ke timnas U-17.Profil Ellie Carpenter, Pemain yang Mampu Saingi Lemparan ke Dalam Pratama Arhan
Dia adalah pemain Timnas Wanita Australia...Profil Julian Schwarzer, Penjaga Gawang Filipina yang Kini Bermain Bersama Arema FC
Pernah bermain di Inggris bersama Fulham...Profil Amara Diouf, Pemain Muda Senegal yang Dianggap Sebagai The Next Sadio Mane
Pada Piala Dunia U-17 2023 Amara Diouf bisa jadi ancaman berbahaya...
Opini