Kisah Pemain Paling Modis, Hector Bellerin, Kini Dipinjamkan ke Real Betis

"Pemain Spanyol yang satu ini punya gaya berpakaian yang benar-benar berbeda."

Biografi | 05 September 2021, 09:52
Kisah Pemain Paling Modis, Hector Bellerin, Kini Dipinjamkan ke Real Betis

Libero.id - Hector Bellerin akhirnya menemukan klub baru setelah tidak masuk rencana Mikel Arteta untuk musim 2021/2022. Bek kanan asal Spanyol itu kini dipinjamkan Arsenal ke Real Betis. Bagi fans The Gunners dan La Furia Roja, Bellerin dikenal sebagai pesepakbola yang modis. 

Pemuda kelahiran Barcelona, 19 Maret 1995, itu bukan pesepakbola biasa. Setelah menyelesaikan diploma pada jurusan pemasaran online pada 2016, Bellerin menjadi vegetarian pada 2017.

Diluar kesibukannya bermain sepakbola, Bellerin memiliki minat yang sangat tinggi pada dunia fashion. Bahkan, fotonya saat memakai setelan Louis Vuitton pada 2019 yang tampil serba hot pink dari ujung rambut hingga ujung kaki, membuat dirinya dinobatkan sebagai "30 Under 30" oleh majalah ternama Forbes.

Kesenangan Bellerin pada fashion bukan hal aneh. Meski berprofesi sebagai pemain sepakbola, darah fashion mengalir deras dalam tubuhnya. Dia adalah putra seorang desainer pakaian di Spanyol. 

Ballerin sangat percaya diri dengan fashion yang dipilih, termasuk saat tampil dengan jas hujan dari Burberry dan syal bermotif, topi beanie cerah, serta kacamata hitam "Neo from The Matrix" teenie-weenie. Dia juga orang yang menyumbangkan 50 pounds (Rp990 ribu) untuk setiap menit yang dimainkan di Euro U-21 kepada para korban kebakaran Grenfell Tower.

Dalam sebuah wawancara dengan Forbes, Bellerin mengaku meningkatkan keterampilan fotografinya, mengambil gambar, dan berkonsentrasi pada agensi pemasaran yang kreatif bernama B-Engaged. Itu dia dirikan bersama seorang teman sebagai aktivitas sampingan di luar sepakbola.

"Saya tahu banyak orang yang mendukung tim sepakbola tidak peduli dengan mode. Bagi mereka, bisa sangat aneh melihat seseorang terlihat sangat berbeda. Tapi, saya telah belajar untuk tidak membaca komentarnya," kata Bellerin.

Brand fashion yang dipilih Bellerin juga tak sembarangan. Dia memilih merek-merek terpercaya seperti Christopher Raeburn, Raf Simons, Maison Margiela, dan A Cold Wall. Bahkan, ketika Mercedesnya dijual, bisa jadi dia akan beralih ke Ferrari, Lamborghini, atau Tesla. "Sekarang saya lebih berhati-hati," ucap Bellerin.

Dengan uang yang banyak, gaya hidup Bellerin sering condong ke arah kemewahan yang terang-terangan. Tapi, itu bisa menjadi sinyal kesuksesan dalam hidup dan kariernya. 

Memang, kadang-kadang dia terlihat sangat antifashion. Tapi, tetap saja jika melihat out-fit yang dia pakai tetap dari brand ternama, seperti topi beanie dengan jaket denim Fear of God yang kebesarannya yang dikenakan dengan celana kotak-kotak tartan dan sepatu kets Balenciaga misalnya. Atau, track top Puma yang dikenakan dengan celana loewe patchworked pinstripe dan sneakers Acne Studio.

Namun beberapa waktu ini, ia tampil dengan gaya gaya culun dan jadul seperti tahun 70-an. Bahkan, jika anda melihat foto-foto Bellerin dengan seragam Betis, yang baru diluncurkan, dia akan terlihat seperti Pablo Escobar. 

"Tidak ada batasan untuk apa yang bisa anda kenakan. Suatu hari saya ingin memakai piyama saya dengan jaket Neil Barrett yang sangat keren. Saya sangat nyaman. Saya bisa datang langsung dari tempat tidurku. Saya akan merekomendasikannya," ungkap Bellerin.

Bellerin adalah pria yang memiliki ketertarikan di bidang fashion. Dia hanya bisa bertahan pada pakaian dengan harga yang menggiurkan dan berkelas. Dia juga suka memadukan penampilannya dengan gaya. Memadukan pakaian jalanan dan pakaian olahraga dengan tampilan yang lebih mewah sudah lama menjadi tren. 

Dia melakukannya dengan bakat. Tapi, dia juga selalu berhati-hati dalam memadukan warna dan pola. "Terima kasih London. Saya merasa London adalah kota dengan ada begitu banyak gaya, begitu banyak subkultur," kata Bellerin.

Uang memang memungkinkan kita untuk bereksperimen jika memiliki gaji 110.000 pounds (Rp2,1 miliar) per minggu. "Bellerin adalah pria yang paling modis atau paling tidak modis dalam sepakbola, tergantung pada pandangan anda," kata salah seorang komentator pertandingan Liga Premier di laga Arsenal beberapa tahun lalu.

(diaz alvioriki/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0% Suka
  • 0% Lucu
  • 0% Sedih
  • 0% Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network