Libero.id - Manchester City dengan cepat menjadi salah satu klub paling sukses di era Liga Premier setelah memenangkan gelar di musim 2011/12, 2013/14, 2017/18, 2018/19 dan 2020/21.
Dan musim ini Manchester City adalah favorit banyak orang untuk memenangkan gelar Premier League. Dengan talenta kelas atas seperti Kevin De Bruyne, Ruben Dias, Ederson dan Jack Grealish yang menghiasi skuat mereka, tentu hal tersebut cukup beralasan.
Dan memang agaknya Manchester City bakal meraih gelar Premier League keempat hanya dalam waktu lima tahun.
Tapi pertanyaannya dari mana semua itu bermula? Padahal Manchester City dulunya hanya klub yang apa adanya.
Semua dimulai pada tahun 2008, ketika pengambilalihan Grup Abu Dhabi United pimpinan Sheikh Mansour dan itu merupakan titik balik kesuksesan City.
? #OnThisDay in 2008, the Abu Dhabi United Group led by Sheikh Mansour bought Man City for £200m and changed the landscape of English football... #MCFC pic.twitter.com/Kr1CBS9iev
— The Sportsman (@TheSportsman) September 1, 2018
Semenjak itu City menjadi klub yang royal tiap kali bursa transfer. Dan klub itu mempermak habis-habisan skuad. Hasilnya bisa kita lihat seperti yang sekarang.
Musim Terburuk Man City Sebelum Era Sheikh Mansour
Namun demikian Manchester City tak boleh lupa dengan sejarah, bahwa sebelum era Sheikh Mansour, City tak ubahnya padang pasir yang gersang dan kering prestasi.
Salah satu musim terburuk Manchester City ada pada musim 2006/07, untuk menempatkan konteksnya, saat itu City, dilatih oleh Stuart Pearce dengan para pemain diantaranya Darius Vassell, Richard Dunne, Sun Jihai, Stephen Ireland, Ousmane Dabo dan Daniel Sturridge.
Musim itu Manchester City finis di peringkat 14 dengan 11 kemenangan, sembilan imbang, dan 18 kekalahan, yang mungkin tidak terdengar terlalu menghebohkan sampai Anda ingat bahwa mereka finis hanya empat poin di atas zona degradasi.
The Citizen waktu itu hanya bisa mencetak 10 gol liga di kandang dan itu merupakan rekor terendah sepanjang masa di Liga Premier. Menurut situs resmi Liga Premier , Huddersfield Town menyamai rekor hanya dengan 10 gol pada 2018/19 sebelum Fulham akhirnya memecahkan rekor musim lalu dengan hanya sembilan gol.
Manchester City juga bahkan tidak berhasil mencetak satu pun gol kandang Liga Premier sampai dengan 124 hari lamanya.
Belum lagi fakta bahwa Manchester City tersingkir dari Piala Liga dengan dikalahkan klub kasta ketiga, Chesterfield dan itu benar-benar mengakhiri tahun yang buruk bagi klub yang bermarkas di Etihad Stadium.
Tentu saja, musim itu tidak seburuk jatuh ke League One seperti musim 1998–99.
Namun dari kisah ini, kita bisa ambil kesimpulan bahwa suntikan uang dapat dengan cepat mengubah nasib.
(gigih imanadi darma/gie)
Profil Frank Wormuth, Pria Jerman yang Akan Bantu Bima Sakti di Piala Dunia U-17 2023
Semoga berhasil menjalankan tugas.Lawan Pemuncak Klasemen, Persik Kediri Malah Kehilangan 3 Pemain Andalan
Pertandingan yang diramal akan menarik.Bertandang ke Markas Sendiri, Begini Persiapan Bali United Hadapi Arema FC
Pertandingan yang cukup unik bagi Bali United.Beda dengan Piala Dunia Pria, FIFA Sebut Piala Dunia Wanita Justru Rugi
Piala Dunia Wanita 2023 akan kick-off dalam hitungan hari.Unik! 5 Pemain Timnas Indonesia Bakal Dilatih Park Hang-seo Jika Gabung Persib Bandung
Semuanya baru sebatas rumor. Bisa benar, bisa salah.
Opini