Libero.id - Rasa kecewa, marah, frustasi, bahkan kecintaan yang berlebih, dan beberapa emosi yang beririsan lainnya dapat mendorong manusia melakukan tindakan yang kalau dipikir-pikir tidak wajar.
Kita ambil contoh yang dilakukan oleh para fans Oldham Athletic, klub kasta keempat di sepak bola Inggris.
Ratusan fans Oldham dengan perasan yang memuncak menerobos masuk lapangan, hal itu mereka lakukan untuk melupakan emosi karena tim kesayangan mereka saat itu tertinggal 0-3 dari Barrow.
Ya, laga yang berlangsung Sabtu (4/2021) malam waktu setempat itu masih belum berakhir, tetapi para fans Oldham tampaknya tak tahan melihat para pemain mereka tidak becus.
Oldham Athletic fans back protesting today at the shambolic ownership of their club ? pic.twitter.com/bz9JER88Rl
— FanHub (@fanhub) September 4, 2021
Mau tak mau, wasit dan panitia pertandingan harus menghentikan jalannya laga.
Mengapa Fand Oldham Melakukan Protes?
Aksi serupa juga pernah terjadi di sepak bola Indonesia, salah satunya pada tahun 2018, dimana para fans alias suporter dari PSIM Yogyakarta mengamuk dan menyerbu lapangan, penyebabnya adalah keputusan wasit yang dianggap menguntungkan atau berpihak oada PS Tira Bogor.
Tetapi motif yang diusung oleh para fans Oldham jauh lebih bermartabat, aksi mereka dalam menduduki lapangan stadion Boundary Park itu adalah bentuk protes atas ketidakbecusan pemilik klub : Abdallah Mohamed Lemsagam.
Dalam tiga setengah tahun terakhir di bawah Lemsagams, Oldham mengalami keterlambatan pembayaran, ancaman pemogokan pemain dan berturut-turut terdegradasi hingga ke kasta keempat.
Dan aksi protes tersebut bukan pertama kalinya mereka lakukan, selama lima pertandingan kandang terakhir, fans Oldham telah melakukan berbagai upaya sebagai wujud protes pada pemilik klub.
Misalnya dalam kemenangan di Piala Carabao atas Accrington Stanley, fans beraksi dengan melemparkan bola tenis dan flare ke lapangan.
Para penggemar juga sering memboikot pertandingan dan kerap membentang spanduk seruan.
Oldham Athletic fans continue to protest against the club's owner.#OAFC pic.twitter.com/cVFLkMkm0O
— BBC Sport Manchester (@BBCRMsport) September 4, 2021
Dan pada saat melawan Barrow, alasan protes jadi makin kuat ketika Oldham kalah, ratusan penggemar meniup peluit serempak dari tribun, dan lalu menduduki lapangan di tengah-tengah pertandingan sedang berjalan.
Menuntut Pergantian Pemilik Klub
Hampir 3.000 fans telah menandatangani petisi yang mendesak pemilik dan ketua Abdallah Lemsagam untuk menjual klub agar kepengurusan segera beralih, tentu dengan harapan terciptanya perbaikan.
Kemungkinan besar jika aspirasi mereka tidak kunjung didengar dan direalisasikan, para fans akan terus melakukan serangkaian aksi protes.
(gigih imanadi darma/gie)
Profil Frank Wormuth, Pria Jerman yang Akan Bantu Bima Sakti di Piala Dunia U-17 2023
Semoga berhasil menjalankan tugas.Lawan Pemuncak Klasemen, Persik Kediri Malah Kehilangan 3 Pemain Andalan
Pertandingan yang diramal akan menarik.Bertandang ke Markas Sendiri, Begini Persiapan Bali United Hadapi Arema FC
Pertandingan yang cukup unik bagi Bali United.Beda dengan Piala Dunia Pria, FIFA Sebut Piala Dunia Wanita Justru Rugi
Piala Dunia Wanita 2023 akan kick-off dalam hitungan hari.Unik! 5 Pemain Timnas Indonesia Bakal Dilatih Park Hang-seo Jika Gabung Persib Bandung
Semuanya baru sebatas rumor. Bisa benar, bisa salah.
Opini